tag:blogger.com,1999:blog-55890491335924217332023-11-15T05:19:42.365-08:00Kidung KasihMelihat Kasih Tuhan dari Arah yang BerbedaUnknownnoreply@blogger.comBlogger34125tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-72600390040370444292007-05-09T22:11:00.000-07:002007-05-09T22:27:16.200-07:00Willibrordus Romanus Lasiman : Apa Agama Yesus?Ketika beragama Katolik, <span style="color: rgb(51, 204, 0); font-weight: bold;">Lasiman </span>bernama baptis <span style="color: rgb(51, 204, 0); font-weight: bold;">Willibrordus</span>, ditambah nama baptis penguatan (kader) <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Romanus</span>. Jadilah ia dikenal sebagai Willibrordus Romanus Lasiman. Lasiman atau akrab dipanggil Pak Willi. Kegelisahan demi kegelisahan menyerang keyakinannya. Akhirnya ia pun berkelana dari Katolik ke Kristen Baptis, lalu pindah ke Kebatinan Pangestu (Ngestu Tunggil), mendalami kitab Sasongko Jati, Sabdo Kudus, dan lainnya. Ia juga terjun ke perdukunan dan menguasai berbagai kitab primbon dan ajian. Tujuannya satu, mencari dan menemukan kebenaran hakiki.<br /><br /><br />Ketika bertugas sebagai misionaris di Garut, Allah mempertemukannya dengan prof Dr Anwar Musaddad, berdiskusi tentang agama. Diskusi inilah yang menuntunnya pada Islam. Allah memberikan hidayah ketika ia berusia 25 tahun. Lalu, Willi pulang ke Yogya dan berdiskusi dengan Drs Muhammad Daim dari UGM. Akhirnya, 15 April 1980, Willi berikrar dua kalimat syahadat, masuk dalam dekapan Islam dengan nama Wahid Rasyid Lasiman. Sejak itu, Willi tekun mengkaji Islam di pesantren. Dari pesantren inilah, Ia menjadi ustadz yang rajin berdakwah dari kampung k kampung di Sleman, Yogyakarta, hingga pelosok kampung di kaki Gunung Merapi.<span class="fullpost"><br /><br />Untuk memenuhi nafkah keluarganya, Willi mengajar di sebuah SMP Negeri di kota Gudeg. Sedangkan ilmu Kristologi yang dimilikinya sejak jadi misionaris, membuatnya menjadi rujukan jamaah untuk bertanya tentang perbandingan Islam dan Kristen. Ustadz Wahid alias pak Willi, adalah mubaligh tangguh yang mahir dalam Kristologi.<br /><br />Untuk memuluskan dakwahnya, Willi menyusun buku-buku dan VCD untuk kalangan sendiri, berisi kisah nyata perjalanan rohaninya. Hal ini membuat agama lain cemburu pada dakwahnya yang agresif. Tabloid Sabda, media milik Katolik di Jakarta, pernah menyorot Willi di rubrik utama dengan judul cover "Gereja katolik Kembali Difitnah Mantan Misionaris Willibrordus Romanus Lasiman (Ustadz Drs Wachid Rasyid Lasiman)".<br /><br />Yang dimaksud Sabda adalah uraian Pak Willi dalam buku Yesus Beragama Islam. Dalam bukunya itu, Willi menyatakan, <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Yesus sebenarnya bukan beragama Kristen atau katolik, melainkan seorang Muslim</span>. Pemred Tabloid Sabda, Peter, menulis artikel berjudul "Kok berani-beraninya Ustadz Wachid Rasyid Lasiman Meng-Islamkan Yesus".<br /><br />Kemarahan Peter dalam tulisannya ini, tampak nyata. Sang Pemred ini menggunakan kata-kata kasar dengan menyebut Willi sebagai orang "ngawur, konyol, naif, melancarkan fitnah dan lainnya. Sementara, di akhir tulisan, Peter mengimbau pembacanya, "Bagi umat Kristian, menghadapi fenomena seperti ini sebaiknya dengan kepala dingin saja. Tidak usah emosi karena tidak ada manfaatnya sama sekali."<br /><br />Sementara itu, dalam menghakimi pendapat Willi, peter menulis, "Kalaupun diperbolehkan menyebutkan Yesus itu agamanya Apa? Maka tentu lebih masuk akal mengatakan Yesus beragama Katolik atau Kristen daripada mengatakan Yesus beragama Islam. Tapi, Yesus sesungguhnya bukan pengikut atau penganut agama Kristen Katolik atau Kristen Protestan, melainkan dialah Kristus sang juru selamat manusia dan dunia. Itulah iman orang Kristen," (hlm 4).<br /><br />Jadi, apa agama Yesus? pertanyaan ini sering menjadi bahan diskusi yang hangat dan menarik. Jika dijawab Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia, maka dia tak perlu agama dan tak beragama. Maka, pernyataan ini bisa dipahami bahwa Yesus tak beragama, artinya Yesus itu ateis. Menurut Yossy Rorimpadel, dari Sekolah Tinggi Teologi "Apostolos", Yesus itu beragama Yahudi. Lalu, mengapa pengikutnya tak beragama Yahudi?<br /><br />Jika Yesus beragama Katolik, mana dalilnya? kapan Yesus memproklamirkan dirinya beragama Katolik? Jika dinyatakan, Yesus beragama Kristen Protestan, lebih tidak masuk akal lagi, Sebab, Protestan lahir pada abad ke-16, saat bergulirnya pergerakan Reformasi gereja yang dimotori oleh Martin Luther dan John Calvin.<br /><br />Pendeta Yosias Leindert Lengkong dalam buku Bila Mereka Mengatakan Yesus Bukan Tuhan menyebutkan, istilah "Kristen" muncul di Antiokhia pada 41 Masehi. Dan, yang mengucapkan kata "Kristen" atau "Kristianos" bukan murid Yesus atau orang terpercaya, tapi justru orang-orang luar (hlm.77). Pendapat ini cukup beralasan, karena dalam Alkitab, Yesus tak pernah bersinggungan dengan kata "Kristen".<br /><br />Kata ini, muncul pertama kali di Antiokhia setelah Yesus tidak ada. (Lihat Kisah Para Rasul 11:26). Jelaslah, Yesus tak beragama Kristen, baik Katolik maupun Protestan. Riwayat penyebutan "Kristen" tidak mempunyai asal-usul dan persetujuan dari Yesus. Label dan penamaan Kristen diberikan pada pengikut (agama) Yesus, setelah bertahun-tahun Yesus tidak ada.<br /><br />Tudingan Peter bahwa Willi "meng-Islamkan" Yesus pun tidak tepat. Karena, yang menyatakan Nabi Isa beragama Islam itu bukan Pak Willi alias Ustadz Wachid, melainkan Allah SWT sendiri. Dalam al-Qur'an disebutkan, satu-satunya agama yang diridhai Allah hanyalah ISlam (QS Ali Imran: 19,85,102). Karenanya, semua Nabi beragama Islam dan pengikutnya disebut muslim (QS Ali Imran:84). Islam telah diajarkan oleh paran Nabi terdahulu (QS al-Hajj:78). karena Isa Almasih adalah Nabi Allah, maka dia dan pengikutnya (Hawariyyun) pub beragama Islam (QS al-Maidah:111, Ali Imran :52).<br /><br />Semua Nabi beragama dan berakidah sama, yakni Islam. Perbedaan mereka hanya pada syariatnya (QS al-Hajj:67-68). Rasulullah saw bersabda: "Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa putra Maryam di dunia dan akhirat. Dan semua Nabi itu bersaudara karena seketurunan, ibunya berlainan sedang agamanya satu (ummahatuhum syattaa wa dinuhum wahid)," (HR Bukhari dari Abu Hurairah ra).<br /><br />Islam tak mengklaim sebagai agama baru yang dibawa Nabi muhammad ke Jazirah Arabia, melainkan sebagai pengungkapan kembali dalam bentuknya yang terakhir dari agama Allah SWT yang sesungguhnya, sebagaimana ia telah diturunkan pada Adam dan Nabi-nabi berikutnya.<br /><br />Satu-satunya kitab suci di dunia yang mengungkapkan agama Yesus, hanya al-Qur'an. Al-Qur'an menyebutkan, Nabi Isa sebagai Muslim, sedangkan Bibel tidak menyebutkan Yesus beragama Kristen atau Yahudi. Kok, berani-beraninya Peter menuduh Willi ngawur. Lalu, mengatakan lebih masuk akal, jika Yesus beragama katolik atau Kristen daripada Yesus beragama Islam. (sabili/al-islahonline.com)<br /><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 204, 0); font-weight: bold;">Dari Pesantren ke Pesnatren : PP AL HAWAARIYYUN, Terapkan Diklat Sistem Paket</span><br /><br />PONDOK pesantren selama ini identik dengan tempat pendidikan agama Islam dan para santri mondok di lingkungan pesantren. Di Ponpes Al Hawaariyyun, kelaziman tersebut ternyata tidak terjadi. “Kami menerapkan pendidikan kilat sistem paket. Peserta dikelompokkan dalam satu paket dan pelajaran diberikan dengan metode singkat,” kata ustadz Drs H Willibrordus Romanus Lasiman, pengasuh PP Al Hawaariyyun.<br /><br />Tujuan utama dari pesantren ini adalah membentuk sikap dan wawasan dasar tentang Islam, serta menanamkan ajaran agar santri tidak terpengaruh untuk masuk ajaran agama lain. Misi tersebut sebenarnya sangat berat. Rasanya tidak mungkin diberikan dalam waktu singkat. Namun, karena ustadz Willi sebelum menganut Islam dan kemudian mendirikan pesantren adalah penganut agama lain, sehingga dia mempunyai strategi penguatan aqidah Islam yang praktis dan efektif.<br /><br />“Cukup dengan pertemuan intensif selama sepuluh jam, saya bisa meyakinkan dan menguatkan kepercayaan santri akan kebenaran ajaran Islam. Tetapi, tidak sedikit santri kurang puas hanya bertatap muka sepuluh jam. Sehingga, rata-rata proses diklat berlangsung tiga hari,” tambah Willi yang setelah menganut Islam bernama H Wakhid Rosyid Lasiman ini.<br /><br />Selama diklat, rombongan santri tinggal di komplek pesantren yang terletak di dusun Cakran Wukirsari Cangkringan Sleman. Jumlah peserta per paket sangat variatif. Dua santri pun dilayani. Tapi, rata-rata tiga puluh orang. Tingkat usia dan pendidikan tidak menjadi soal. Kebanyakan, santri diklat berasal dari luar daerah, seperti Magelang, Surabaya, Bogor dan Jakarta.<br /><br />Justru santri dari lingkungan sekitar pesantren jumlahnya minim. Mungkin, mereka belum terbiasa dengan sistem pendidikan kilat. Namun bukan berarti masyarakat sekitar tidak peduli dengan keberadaan Al Hawaariyyun. “Setiap kami menyelenggarakan kegiatan, masyarakat selalu berpartisipasi. Termasuk ketika membangun gedung pesantren,” katanya lagi.<br /><br />Beberapa santri Al Hawaariyyun merupakan penganut Islam baru. Ini barangkali dilatarbelakangi perjalanan sang ustadz yang sebelumnya non muslim.<br /><br />Tidak ada semacam standar biaya diklat. Santri diminta untuk menghitung, apa saja yang menjadi kebutuhannya selama diklat. Misalnya kebutuhan konsumsi. Mereka boleh memasak sendiri atau menyerahkan ke pengelola pesantren. Lalu jika santri ada kelebihan dana, boleh berinfak untuk membantu membayar rekening listrik. “Tidak ada ketentuan untuk honorarium ustadz,” aku guru SMP 15 Yogya ini.<br /><br />Biaya operasional pondok termasuk pembangunan gedung, sebagian besar diambilkan dari hasil penjualan buku karya Willi. Setelah masuk Islam, ia berhasil menerbitkan empat buku. Juga, sebagian gaji Willi dan isterinya sebagai pegawai negeri serta uang transpor yang diperoleh jika berceramah ke luar kota, disumbangkan untuk mendanai operasionalisasi pesantren.<br /><br />Pesantren ini didirikan sekitar tahun 1987. Berarti tujuh tahun setelah Willi mendalami Islam dan sempat nyantri ke beberapa kiai dan PP Jaga Satru, Cirebon asuhan KH Ayib Muhammad. Selain menyelenggarakan diklat, Al Hawwariyyun juga mengkoordinir penyaluran zakat dan hewan kurban di wilayah Kaki Merapi. Juga, mengkoordinir kegiatan 15 Taman Pendidikan Al Qur’an.<br /><br />Metode pendidikannya dengan ceramah, diskusi dan latihan memecahkan masalah melalui metode taktis dan praktis. Selama pertemuan, dibiasakan metode dialogis.<br /><br />Jumlah santri peserta diklat telah mencapai angka ribuan orang. Selain menyelenggarakan pendidikan di lingkungan pondok, pesantren ini juga sering menggelar diklat di luar pondok. Bahkan ke luar kota, seperti Bogor dan Jakarta. “Tidak sedikit pula sekelompok masyarakat mengundang kami datang ke rumah salah satu peserta dan proses diklat dilangsungkan di sana,” tambahnya.<br /><br />Willi mengaku, sebelum menganut Islam, dia seorang petualang agama. Pernah dibaptis, beberapa kali mengikuti aliran kepercayaan serta nyantrik ke dukun untuk meguru ilmu kanuragan sudah tidak terhitung. “Dari petualangan itu, saya hanya mendapat kehampaan. Tidak ada ketenangan, bahkan yang ada hanya rasa cemas dan takut. Tapi, setelah mendalami Islam, hidup ini jadi tenang dan indah!” tuturnya.(Daryanto) <a href="http://www.minggupagi.com/">http://www.minggupagi.com/article.php?sid=568</a> sumber <a href="http://www.swaramuslim.net/">http://www.swaramuslim.net .</a></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-27311500896155685022007-05-09T22:02:00.000-07:002007-05-09T22:07:58.378-07:00R. Erna R.S. : Salam dan Kesucian Islam Membukakan Hati SayaSAYA dilahirkan dari keluarga Kristen Protestan yang taat. Kedua orang tua saya adalah orang yang sangat tekun menjalankan ibadah, baik ke gereja maupun ibadah yang diadakan di lingkungan masyarakat. Berkat ketelatenannya itu, ayah saya dipercaya sebagai penatua. la memimpin gereja di suatu distrik atau wilayah di tempat tinggal kami. Tak heran, jika kami--anak-anaknya--mengikuti jejak beliau, aktif di lingkungan yang sarat dengan aktivitas kerohanian itu.<br /><br />Sebagai anak tertua, saya lebih menonjol dalam bidang kerohanian. Sejak kecil, saya biasa mengikuti Sekolah Mingguan. Saya selalu menjadi panutan bagi yang lain. Saya selalu terpilih sebagai duta atau wakil teman teman dari gereja untuk mengikuti pertandingan atau perlombaan perlombaan yang diadakan gereja secara rutin setiap tahun.<span class="fullpost"><br /><br />Hingga dewasa dan sampai saya pindah ke kota Jakarta, kemampuan saya dalam berorganisasi di bidang kerohanian di lingkungan gereja maupun kantor-sangat diperhitung kan. Di sini, saya pun selalu dipercaya memegang kepengurusan.<br /><br />Walaupun banyak kegiatan yang saya ikuti di gereja, bahkan sampai menyita waktu, baik malam maupun siang hari, sejauh itu saya hanya senang dan gembira pada saat kegiatan itu berlangsung. Tetapi jika kegiatan itu berakhir, maka yang tinggal hanyalah penat, bosan, dan capek. Demikianlah kehidupan rutinitas saya yang selalu monoton tanpa ada perasaan lega atau bahagia, sehingga ada rasa rindu menanti kegiatan kegiatan gereja lainnya.<br /><br />Karena hal-hal ini tidak membuat saya merasa berarti, suatu ketika saya coba-coba non aktif dari kegiatan, namun tidak ada bedanya. Maksudnya, meskipun saya tidak aktif, tetapi kerinduan ingin kembali bergabung dengan teman-teman atau kegiatan gereja, sama sekali tidak ada. Karena hal inilah, saya mulai berpikir dan koreksi diri mengenai masa depan saya. Apakah saya bisa hidup tanpa arah yang pasti? Sehingga pada suatu waktu saya tertegun dan merenungi hidup, mengapa kehidupan saya hanya sebatas senangsenang sementara, tanpa ada kedamaian atau kebahagiaan dalam sanubari.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kabur dari Rumah Paman</span><br /><br />Sampai suatu hari terjadi peristiwa yang tidak mungkin saya lupakan sepanjang hidup saya. Saya pergi meninggalkan rumah (pada waktu itu saya tinggal bersama paman). Saya melakukannya karena ada hal yang tidak bisa saya terima atas perlakuan keluarga paman kepada saya. Selanjutnya, saya mengontrak rumah sendiri.<br /><br />Pada saat seperti itu, tak satu pun teman-teman seiman menolong saya. Mereka malah mencemooh saya dengan praduga yang tidak berujung pangkal. Tapi, saya merasa bahagia di saat saya jauh dari keluarga, saya menemukan suatu contoh yang arif di lingkungan tempat tinggal saya yang baru dengan warganya yang mayoritas beragama Islam.<br /><br />Di sini, kaum muslimin setiap bertemu atau berkunjung tidak lupa mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum." Sepengetahuan saya, pengucapan salam yang menjadi wajib bagi seorang muslim itu, tidak dikenal di lingkungan Kristen. Bagi umat Kristen tidak ada salam khas yang wajib diucapkan jika saling bertemu.<br /><br />Selain itu, masalah kebersihan dan kesucian bagi umat Islam sangatlah dijunjung tinggi. Maksudnya, meskipun kita sedang kotor (bagi wanita haid) itu tidak menjadi masalah untuk masuk ke dalam gereja menjalankan ibadah dan memegang Alkitab. Saya pun tidak pernah mendengar yang namanya bersuci atau hadas.<br /><br />Maka dan sanalah saya mulai tertarik mempelajari agama Islam, walaupun secara sembunyi-sembunyi karena takut diketahui oleh orang lain, terutama oleh adik saya yang kebetulan tinggal bersama saya. Ternyata, sepandai-pandainya saya menyimpan niat, toh akhirnya tercium juga oleh adik saya. Terjadilah percekcokan. Meskipun demikian, saya tidak menyerah.<br /><br />Saya mulai belajar menjalankan ibadah shalat, meskipun saya belum masuk agama yang saya pelajari ini. Sampai akhi nya teman saya mengusulkan agar saya berdialog tentang agama Islam dan Kristen, untuk lebih membuka wawasan saya mengenai agama Islam. Setelah melakukan dialog itu, rasanya tempat saya yang hakiki, memang di agama Islam.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Masuk Islam</span><br /><br />Ternyata, teman saya mengetahui kegundahan saya itu. la pun menyarankan, jika memang sudah mantap, masuklah ke agama Islam. Jangan setengah-setengah. Berkat bantuannya, saya diantar ke Pondok Masjid Pondok Duta, Cimanggis. Pada tanggal 10 September 1994 setelah shalat magrib, saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat, disaksikan anggota remaja Masjid Pondok Duta, karena bertepatan dengan pengajian remaja.<br /><br />Alhamdulillah, sejak saat itu saya merasa seperti baru dilahirkan dan hidup ini terasa berarti, ditambah wejangan pak ustadz dan teman-teman remaja masjid. Dan yang paling saya kagumi, ada seorang ibu yang menghadiahkan saya benda berharga yang belum pernah saya miliki. Dan sampai sekarang ibu itu adalah figur yang saya kagumi. Saya ingin seperti beliau yang selalu bertindak sabar dan arif.<br /><br />Sejak itu kehidupan saya berubah dan yang drastis adalah sikap keluarga dan teman-teman di lingkungan kerja saya. Mereka mengucapkan tuduhan-tuduhan yang sangat menyakitkan dan bahkan sampai teror pun datang. Tapi meskipun demikian, berkat pertolongan Allah SWT dan doa teman-teman seiman, teror dan tuduhan pun berangsur-angsur hilang seiring bergulirnya waktu.<br /><br />Alhamdulillah, setelah saya menjadi muslimah, ridha Allah tak henti-hentinya datang. Saya diberi jodoh, dan kini telah dika runia dua orang anak, putra dan putri. Semoga anak-anak kami ini menjadi anak yang saleh dan salehah yang setia pada agamanya.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">(Albaz - dari Buku "Saya memilih Islam" Penyusun Abdul Baqir Zein, Penerbit Gema Insani Press website : <a href="http://www.gemainsani.co.id">http://www.gemainsani.co.id</a>/) oleh Mualaf Online Center <a href="http://www.mualaf.com">http://www.mualaf.com</a></span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-86303419495583448262007-05-04T00:42:00.000-07:002007-05-04T00:54:55.875-07:00Kisah Penyaliban Yesus (2)<span style="font-weight: bold;">1. INJIL BARNABAS: 215-218 (Disusun pada abad ke-2 Masehi.) </span><br /><br />Ketika para tentara yang dipimpin oleh Yudas sudah mendekati tempat dimana Yesus berada ... Tuhan, karena melihat bahaya atas hamba-Nya, memerintahkan <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Gabriel, Michael, Rafael, dan Uriel</span>, para pembantu-Nya, untuk <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">mengeluarkan Yesus dari dunia</span>. Para malaikat suci itu pun datang dan mengambil Yesus ... kemudian menempatkannya di surga ketiga ditemani para malaikat dan diberkati Tuhan untuk selamanya ... <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Yudas kemudian mengalami perubahan suara dan wajahnya hingga ia menyerupai Yesus </span>... para tentara itu kemudian masuk dan <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">menangkap Yudas, karena ia sangat mirip dengan Yesus</span> ... Para tentara kemudian mengambil dan membelenggunya, dengan mencemooh ... Kemudian para tentara itu hilang kesabaran.<span class="fullpost"><br /><br />Dan dengan pukulan serta tendangan mereka mulai menghina Yudas. Kemudian dengan amarah yang amat sangat, mereka membawanya ke Yerusalem ... <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Kemudian mereka mengarak Yudas ke Gunung Calvary, tempat mereka biasa menggantung para penjahat, dan di sanalah mereka menyalib Yudas dalam keadaan telanjang</span>, karena kejahatan yang sangat besar. Yudas benar-benar tidak bisa melakukan apa pun kecuali menangis: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Tuhan , mengapa Engkau meninggalkan aku, dengan melihat penjahat lari dan aku mati secara tidak adil?</span>" Aku benar-benar melihat bahwa<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);"> suara, wajah, dan sosok Yudas begitu mirip dengan Yesus sehingga murid-muridnya dan orang-orang beriman sepenuhnya percaya bahwa dia adalah Yesus</span>;<br /><br />mengapa sebagian orang berpaling dari ajaran Yesus ... karena Yesus telah bersabda bahwa ia tidak akan mati hingga menjelang akhir dunia; bahwa pada saat itu ia diangkat dari dunia. Namun, mereka yang tetap teguh dengan ajaran Yesus begitu merasakan kesedihan yang mendalam, <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">karena melihat dia yang mati sama sekali mirip dengan Yesus</span> sehingga mereka tidak mengingat lagi bahwa Yesus telah bersabda ... Murid-murid yang tidak takut dengan Tuhan pergi pada malam hari dan mencuri tubuh Yudas lalu menyembunyikannya, kemudian menyebarkan berita bahwa Yesus telah dibangkitkan kembali; itulah sumber dari munculnya kebingungan besar.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. INJIL DUA KITAB JEUS: hal. 261. (Disusun pada abad ke-3 Masehi. )</span><br /><br />Yesus, yang masih hidup, menjawab dan mengatakan kepada para rasulnya, "Diberkatilah ia yang telah menyalib dunia, dan <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">tidak mengijinkan dunia menyalibnya</span>."<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. INJIL WAHYU PETRUS: 81:4; 82:1-3, 17-23, 27-33. (Disusun pada abad ke-4 Masehi.) </span><br /><br />Ketika dia mengatakan hal itu, aku melihatnya seolah-olah ditangkap oleh mereka. Dan aku berkata, "Apakah yang aku lihat, Tuhanku, benarkah Engkau yang mereka tangkap, padahal Engkau menggapaiku? Atau siapakah orang ini, yang bergembira dan tertawa di atas pohon itu? Dan adakah orang lain yang kaki dan tangannya mereka ikat?" Sang Juru Selamat bersabda kepadaku, "Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa, adalah Yesus yang masih hidup. <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku adalah bagian daging-Nya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang yang sungguh-sungguh mirip dengan-Nya</span>.<br /><br />Tetapi lihatlah ia dan Aku." ... Namun aku, ketika aku melihat, berkata, "Tuhan, tidak ada seorang pun yang melihat-Mu. Biarkanlah kami lari dari tempat ini." Namun, ia berkata kepadaku, "Sudah Aku katakan, tinggalah si buta itu sendiri! Dan kamu, lihatlah betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan. Karena sebenarnya bukan pelayan-Ku yang mereka permalukan." ...<br /><br />Dan Dia berkata kepadaku, "Kuatkanlah, karena engkau adalah salah seorang dari mereka yang diberi misteri-misteri ini, agar mengetahuinya melalui wahyu bahwa dia yang mereka salib adalah anak pertama, dan rumah para iblis ... Namun Dia yang berdiri di dekatnya adalah Juru Selamat yang masih hidup, yang pertama dalam diri-Nya, yang telah mereka tangkap kemudian mereka lepaskan, yang berdiri dengan penuh kegembiraan sambil melihat mereka yang melakukan kekerasan terhadapnya, sementara mereka terpecah-belah di antara mereka sendiri."<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. INJIL RISALAH KEDUA SET AGUNG: 55:10-20, 30-35; 56:1-13, 18-19, 23-25. (Disusun pada abad ke-2 Masehi.) </span><br /><br />Dan rencana yang mereka susun untukku, untuk melepaskan kesalahan mereka dan ketakberperasaan mereka - aku tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka rencanakan. Bahkan aku tidak menderita sama sekali. Mereka yang di sana menghukumku. Dan aku sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah mati, agar aku tidak dipermalukan oleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku ... Karena kematianku yang menurut mereka sudah terjadi, karena kesalahan dan kebutaan mereka, karena mereka memaku orang mereka sendiri hingga mati ... karena mereka tuli dan buta ... Ya, mereka melihatku; mereka menghukumku.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Adalah orang lain, ayah mereka, yang meminum empedu dan cuka; bukan aku. Mereka menyerangku dengan bambu-bambu; adalah orang lain, Simon, yang mengemban salib di pundaknya. Adalah orang lain yang mereka pakaikan mahkota duri ... dan aku menertawakan kejahilan mereka ... Karena aku mengubah bentuk fisikku, berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya."</span> <br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. INJIL PERBUATAN-PERBUATAN YOHANES: 97-99, 101. (Disusun pada abad ke-2 Masehi.) </span><br /><br />Dan kami seperti orang-orang yang heran atau kebingungan, kami berlari ke sana kemari. Demikianlah, aku melihatnya menderita serta tidak tahan dengan penderitaannya, kemudian berlari menuju Bukit Zaitun, meratapi apa yang telah terjadi. Dan ketika ia digantung pada Hari Jumat, pada jam enam hari itu, muncullah kegelapan menyelimuti seluruh bumi. Dan Tuhanku berdiri di tengah goa dan menjelaskan hal itu seraya bersabda, "Yohanes, bagi orang-orang yang ada di Yerusalem, Aku memang disalib dan ditusuk dengan tombak dan bambu, serta diberi cuka dan empedu untuk diminum. Namun, bagimu Aku tengah berbicara dan mendengarkan apa yang Aku katakan ...<br /><br />Dan ketika Ia selesai mengatakan hal ini, Ia menunjukkan padaku sebuah Salib Cahaya yang sangat kokoh, dan di sekitar salib itu ada kerumunan yang sangat besar, yang tidak memiliki bentuk tunggal; dan di dalamnya terdapat satu bentuk dan kemiripan yang sama. Dan aku melihat Tuhan sendiri ada di atas salib ... "Ini bukanlah salib kayu yang akan kamu lihat ketika engkau turun dari sini; <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Aku juga bukan orang yang ada di atas salib itu</span>. Aku adalah orang yang kini tidak bisa kamu dengar, tetapi kamu hanya bisa mendengar suara-Ku. Aku dijadikan seseorang yang bukan Aku, Aku bukanlah diri-Ku bagi banyak orang lain; tetapi apa yang akan mereka katakan tentang Aku tidak berarti apa-apa untuk-Ku ...<br /><br />Demikianlah aku tidak menderita segala hal yang akan mereka katakan tentang Aku; bahkan penderitaan yang Aku tunjukkan kepadamu dan kepada murid-murid-Ku dalam tarian, itulah yang Aku sebut sebuah misteri ... Kamu mendengar bahwa Aku menderita, padahal Aku tidak menderita; dan bahwa Aku tidak menderita, padahal Aku menderita;<br /><br />dan bahwa <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Aku ditombak, padahal Aku tidak terluka; bahwa Aku digantung, padahal Aku tidak digantung; bahwa darah mengalir dari-Ku, padahal tidak ada darah yang mengalir; dan, singkatnya, apa yang mereka katakan tentang Aku, Aku tidak mengalaminya, tetapi apa yang tidak mereka katakan, itulah hal-hal yang membuatku menderita ...</span>"</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-12293604381888614952007-05-04T00:27:00.000-07:002007-05-04T00:39:27.143-07:00Kisah Penyaliban Yesus (1)<div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">Penyaliban Yesus Dalam Al Quran </span><br /></div><br />[QS. 4:157-159. <span style="font-style: italic;">dan karena ucapan mereka (Yahudi): "Sesungguhnya kami telah membunuh Mesias, Yesus anak Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang <span style="color: rgb(51, 204, 0); font-weight: bold;">yang diserupakan dengan Yesus</span> bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.<br />Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus</span>.<br />Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Yesus) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Yesus itu akan menjadi saksi terhadap mereka.] </span><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tentang Ketuhanan Yesus. </span><br /><br />[QS. 5:17. <span style="font-style: italic;">Sesungguhnya telah <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">kafirlah </span>orang-orang yang berkata: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Sesungguhnya Allah itu ialah Mesias anak Maria</span>". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.</span>]<br /><br />[QS. 5:72. <span style="font-style: italic;">Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu</span>". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.</span>]<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tentang Istilah "Anak". </span><br /><br />[QS. 9:30. <span style="font-style: italic;">Orang-orang Yahudi berkata: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Ezra itu anak Allah</span>" dan orang-orang Kristen berkata: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Mesias itu anak Allah</span>". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?]</span><br /><br />[QS. 5:18. <span style="font-style: italic;">Orang-orang Yahudi dan Kristen mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?</span>" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).</span>]<br /><br />[QS. 10:68.<span style="font-style: italic;">Mereka (Yahudi & Kristen) berkata: "<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Allah mempunyai anak</span>". Mahasuci Allah; Dia-lah Yang Mahakaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini</span>. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?</span>]<br /><br />[QS. 19:92-93. <span style="font-style: italic;">Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai seorang hamba.</span>]<br /><br />[QS. 6:101. <span style="font-style: italic;">Dia-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia-lah Yang menciptakan segala sesuatu; dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.]</span><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tentang Trinitas</span><br /><br />[QS. 4:171. <span style="font-style: italic;">Wahai Ahli Kitab (Yahudi & Kristen), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maria, dan roh dari-Nya</span>. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan j<span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">anganlah kamu mengatakan: "Tiga"</span>, berhentilah, lebih baik bagimu. Sesungguhnya <span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Allah Tuhan Yang Maha Esa</span>, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.</span>]<br /><br />[QS. 5:73. <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 204, 0);">Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga",</span> padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.</span>]<br /><br /><span style="font-size:78%;"><span style="font-style: italic;">dinukil dari: kompilasi <a href="http://pakdenono.com">pakdenono.com</a></span></span><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-10023309763681879142007-05-03T00:25:00.001-07:002007-05-03T00:34:08.938-07:00Bukti Ketuhanan Yesus (3)Simak baik-baik pernyataan Yesus menurut 4 injil kanonik di bawah ini yang sangat tegas membantah ketuhanannya<br /><br />MATIUS:<br /><br />4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: <span style="color: rgb(204, 0, 0);">"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"</span> <br /><br />7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, <span style="color: rgb(204, 0, 0);">melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga</span>.<br />7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?<br />7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" <span class="fullpost"><br /><br />19:16 Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: "Guru yang baik, perbuatan apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"<br />19:17 Jawab Yesus: "<span style="color: rgb(204, 0, 0);">Mengapa engkau memanggil-Ku Guru yang baik, hanya satu yang baik, yaitu Tuhan. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya.</span> (al. KJV, Douay-Rheims Bible).<br /><br />MARKUS: <br /><br />12:28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"<br />12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. </span><br />12:30 <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Kasihilah Tuhan, Allahmu</span>, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.<br />12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, <span style="color: rgb(204, 0, 0);">bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. </span><br /><br />LUKAS: <br /><br />4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" </span><br /><br />YOHANES: <br /><br />12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, <span style="color: rgb(204, 0, 0);">tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.</span><br />12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.</span><br /><br />17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, <span style="color: rgb(204, 0, 0);">satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. </span><br /><br />20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.</span><br /><br /><br />Berikut ini kesaksian orang-orang Israel dimana Yesus menjalankan misi kerasulannya, tentang kenabian Yesus (bukan Tuhan): <br /><br />MATIUS:<br /><br />21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"<br />21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "<span style="color: rgb(204, 0, 0);">Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea</span>."<br /><br />LUKAS:<br /><br />24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.<br />24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"<br />24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Dia adalah seorang nabi</span>, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.<br />24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.<br />24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. <br /><br />Perhatikan juga kutipan dua kisah Yesus menurut "Injil" Yohanes berikut ini, yang menunjukkan bahwa Yesus sama sekali tidak pantas menyandang predikat "Tuhan", bahkan ia justru menunjukkan penghambaannya di hadapan Tuhan sebagai seorang Nabi/Rasul Allah bagi umat Israel:<br /><br />YOHANES:<br /><br />7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"<br />7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "<span style="color: rgb(204, 0, 0);">Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. </span><br />7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.<br />7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. <br /><br />11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:<br />11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"<br />11:35 Maka menangislah Yesus.<br />11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"<br />11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"<br />11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.<br />11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."<br />11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"<br />11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "<span style="color: rgb(204, 0, 0);">Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.</span><br />11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa <span style="color: rgb(204, 0, 0);">Engkaulah yang telah mengutus Aku." </span><br />11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"<br />11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."<br /><br /><span class="fullpost"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">sumber asli:</span></span></span><span style="font-size:85%;"><b style="font-style: italic;"><span style="font-family:Arial;"> </span><a href="http://www.geocities.com/cicak_mdn/"><span style="letter-spacing: 2px;"><span style="font-family:Arial;"></span></span></a><a href="http://www.geocities.com/cicak_mdn/" target="_blank">www.geocities.com/cicak_mdn/</a></b></span><span class="fullpost"><span style="font-size:85%;"><br /><br /><span style="font-style: italic;">dikutip dari : kompilasi <a href="http://pakdenono.com/">pakdhe nono</a></span></span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-45906771970194303892007-05-03T00:18:00.000-07:002007-05-03T00:24:36.412-07:00Bukti Ketuhanan Yesus (2)Alkitab mencatat beberapa kemustahilan berkaitan dengan dugaan ketuhanan Yesus, misalnya, Yesus sujud menyembah kepada Allah (Matius 26:39 dan Markus 14:35-36). Selain itu, ketika disalib, Yesus berteriak memohon pertolongan kepada Allah (Matius 27:46 dan Markus 15:34, teks ini sebenarnya dikarang dari Mazmur 22:2-6). Yesus juga tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat (Markus 13:31-32). Bahkan, Yesus menyuruh umatnya untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah (Matius 6:9-13). Tindakan/sifat2 Yesus tersebut, sangat mustahil dimiliki oleh Tuhan, tetapi tindakan/sifat-sifat tersebut hanya mungkin dimiliki oleh makhluk2-Nya yang sudah semestinya menjadi hamba-hamba-Nya. <span class="fullpost"><br /><br />Catatan-catatan Alkitab di atas, jelas-jelas membantah ketuhanan Yesus. Tetapi mengapa umat Kristen bersikukuh menuhankan Yesus? Jawabannya terletak pada "doktrin gereja" yang sudah ditanamkan kepada setiap individu Kristen semenjak ia masih kanak-kanak. Umat Kristen, pada dasarnya tidak benar-benar memahami isi Alkitab yang sebenarnya. Mereka lebih mendasarkan diri pada apa yang gereja katakan tentang Yesus, bukan berdasarkan pada apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang Yesus. Di sinilah penyebab kesalahpahaman umat Kristen tentang pribadi Yesus.<br /><br />Lebih jauh, hampir semua orang yang mendengar cerita penyaliban ketika itu, beranggapan bahwa yang disalib itu adalah Yesus, oleh karena rupa orang tersebut benar-benar mirip dengan Yesus. Hal ini dimanfaatkan oleh para sastrawan dari Yunani dan Romawi (dimana bangsa Romawi ketika itu menjajah Palestina) yang ingin mengabadikan cerita penyaliban itu, dengan menjadikan Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber karangan mereka. Lebih jauh lagi, nama "injil" yang diklaim umat Kristen untuk menyebut karya sastrawan "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes", justru baru muncul pada akhir abad ke-2 Masehi ("Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks). Adapun Kitab Suci Injil yang diturunkan Allah kepada Yesus, sebagaimana dinarasikan dalam injil2 kanonik di bawah ini, telah hilang dimusnahkan oleh tangan2 Bani Israel.<br /><br />Matius 4:23 <span style="font-style: italic;">Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. </span>(Lihat juga Matius 9:35; 11:1; 24:14; dan 26:13).<br /><br />Markus 1:14 <span style="font-style: italic;">Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,</span> (Lihat juga Markus 1:15,38-39; 3:14; 8:35; 10:29; 13:10; 14:9; dan 16:15,20).<br /><br />Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lihat juga Lukas 4:44; 8:1; 9:6; dan 20:1).<br /><br />Jelasnya, nama "injil" yang diberikan kepada "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes", BUKANLAH Kitab Suci Injil yang asli, yang diturunkan Allah kepada Yesus. Sedangkan Injil sebagaimana tersebut dalam ayat-ayat "injil" kanonik di atas, tentu saja Injil yang asli yang diturunkan Allah kepada Yesus. Pada waktu itu, sedikit sekali orang yang benar-benar tahu dan mengerti tentang "Injil". Barulah setelah Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tabir kebohongan Perjanjian Baru itu sedikit demi sedikit semakin terbongkar.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">sumber asli:</span><b style="font-style: italic;"><span style="font-family:Arial;"> </span><span style="letter-spacing: 2px;"><span style="font-family:Arial;"><a href="http://www.geocities.com/cicak_mdn/menu.html" target="_blank">www.geocities.com/cicak_mdn/</a><br /></span></span></b><span style="font-style: italic;">dikutip dari: kompilasi <a href="http://pakdenono.com/">pakdhe nono</a></span><a href="http://pakdenono.com/"><br /></a></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-40844619174637695902007-05-03T00:02:00.000-07:002007-05-03T00:17:20.355-07:00Bukti Ketuhanan Yesus (1)"<span style="font-style: italic;">Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah (hai Muhammad): 'Unjukkanlah hujahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku'. Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'.(</span>QS. 21:24-25. )<span style="font-style: italic;"> </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Katakanlah: "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen), kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa (Al Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka (Ahli Kitab); maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.</span> (QS. 5:68)<span class="fullpost"><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Bukti yang Tidak Memadai. </span><br /><br />Yesus lahir dalam keadaan suci. Orang Kristen sering menyebut berbagai keajaiban yang ditunjukkannya sebagai bukti ketuhanannya. Jelas, dasar pemikiran ini lemah. Di dalam Alkitab dikisahkan penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu (Kejadian 2), juga tentang mukjizat Nabi Elisa (2 Raja-raja 4,5,6). Bahkan, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa <span style="font-weight: bold;">Melkisedek</span>, <span style="font-weight: bold;">raja Salem</span>, adalah seorang imam yang tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, tidak berawal, dan tidak berakhir, karena ia sama dengan anak Allah (Kejadian 14:18; Ibrani 7:3). Meskipun ketiga pribadi tersebut secara umum memiliki kualifikasi yang sama dengan Yesus, tidak ada seorang Kristen pun yang menuhankannya.<br /><br />Di dalam teks Alkitab, Yesus menggunakan istilah "<span style="font-weight: bold;">anak manusia</span>", "<span style="font-weight: bold;">anak Allah</span>", "<span style="font-weight: bold;">mesias</span>", dan "<span style="font-weight: bold;">saviour</span>" (juru selamat), namun istilah2 tersebut juga digunakan untuk merujuk kepada orang2 selain Yesus. Misalnya, <span style="font-weight: bold;">Yehezkiel </span>disebut sebagai "<span style="font-weight: bold;">anak manusi</span>a" (Yehezkiel 3:1). Selain itu, Yesus menyebut para pembawa kedamaian sebagai "<span style="font-weight: bold;">anak-anak Allah</span>" (Matius 5:9). Sikap mendua para penerjemah Alkitab terlihat dengan diterjemahkannya kata "<span style="font-weight: bold;">mesias</span>" yang tidak menunjuk kepada Yesus sebagai "orang yang Kuurapi". Misalnya, Koresy, raja Persia, diterjemahkan sebagai "orang yang Kuurapi" (Yesaya 45:1), padahal kata asli Ibraninya adalah "mesias". Lihat juga Mazmur 2:2, dimana "mesias" yang menunjuk kepada Daud diterjemahkan sebagai "yang diurapi-Nya", padahal kata asli Ibraninya adalah "mesias". Sementara itu, ayat2 yang menunjuk kepada Yesus mereka terjemahkan dengan "mesias" atau padanan kata Yunani "kristus". Dengan cara ini, mereka berusaha memberikan kesan bahwa hanya ada satu Mesias. Untuk orang selain Yesus, mereka menggunakan kata "penolong" (2 Raja-raja 13:5), tetapi untuk ayat-ayat yang menunjuk Yesus, mereka terjemahkan sebagai "juru selamat", padahal sama-sama mengemban misi "saviour".<br /><br />Persekongkolan dalam aktivitas penerjemahan modern dapat ditunjukkan dengan mudah. Alkitab King James 1611 tersebar secara luas. Bandingkan Alkitab tersebut dengan versi terjemahan yang lebih akhir, misalnya New American Bible. Pada Alkitab yang pertama, di dalam Raja-raja 13:5 kita dapatkan kata "saviour", sedangkan pada New American Bible, kata itu diganti dengan sinonimnya, "deliverer".<br /><br />Jelasnya, menurut Alkitab sendiri, "juru selamat" itu tidak hanya menunjuk kepada Yesus maupun Tuhan (Yesaya 43:3), tetapi juga menunjuk kepada orang-orang lain selain Yesus, hanya saja mereka menerjemahkannya secara tidak fair (Raja-raja 13:5, Nehemia 9:27 dan Obaja 1:21, saviours, bentuk jamak).<br /><br />Ada pernyataan lain yang dapat disebutkan di sini. Dalam Yohanes 8:58 dikatakan, "...sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Seandainya Yesus bermaksud mengklaim bahwa ia telah hidup sebelum Abraham, apakah itu merupakan alasan yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa ia adalah Tuhan? Orang Kristen mungkin tidak mengira bahwa Nabi Yeremia juga telah mengalami kehidupan sebelum manusia (Yeremia 1:5). Seharusnya, mereka menafsirkan pernyataan di dalam Yeremia tersebut dengan cara yang sama ketika mereka menafsirkan Yohanes 8:58, yaitu secara harfiah. Namun, mengapa mereka tidak menerapkan pemahaman yang sama?<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Bukti yang Mendua. </span><br /><br />Di dalam Yohanes 14:10 Yesus berkata, "<span style="font-style: italic;">...Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku...</span>" dan di dalam Yohanes 10:30 Yesus mengatakan, "<span style="font-style: italic;">Aku dan Bapa adalah satu.</span>" Bahasa Yunani menerjemahkan "satu" dengan "hen". Beberapa sarjana menegaskan bahwa satu-satunya pemahaman yang mungkin dari kata tersebut adalah "<span style="font-weight: bold;">satu dalam esensi atau wujud</span>". Namun, kedua pernyataan itu tidak berdasar, satu contoh untuk membantahnya sudah cukup. Kata-kata yang sama dipakai oleh Yesus di dalam Yohanes 17:11,21,22,23 menunjukkan bahwa Yesus dan murid-muridnya berada di dalam satu kesatuan. Dengan demikian, kedua pernyataan yang dinisbahkan penulisnya ke dalam mulut Yesus di atas belumlah cukup untuk menunjukkan ketuhanan Yesus.<br /><br />Kalimat lain yang sering dikemukakan oleh kalangan Kristen adalah apa yang dikatakan sebagai pernyataan Yesus di dalam Yohanes 3:16, <span style="font-style: italic;">"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal..."</span> Orang Kristen mengatakan bahwa kata "tunggal" dalam ayat itu secara khusus mengacu kepada Yesus, bukan "anak-anak Allah" yang lain. Ini juga menunjukkan sikap mereka yang tidak konsisten, sebab dalam Keluaran 4:22 dikatakan bahwa Israel adalah anak sulung Allah, dan dalam Yeremia 31:9 dikatakan bahwa Efraim adalah anak sulung Allah. Jadi, bagaimana mungkin Yesus disebut sebagai anak tunggal Allah? Lebih jauh, kata "tunggal" juga terdapat dalam Ibrani 11:17 yang mengacu kepada Ishak. Sementara itu, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa kakak Ishak, Ismael, hidup lebih lama daripada ayahnya (Kejadian 25:9). Dengan demikian, Ishak tidak pernah secara tegas mengatakan dirinya sebagai anak tunggal Abraham. Sadar akan kejanggalan ini, sarjana Kristen tidak menafsirkan kata tersebut secara harfiah. Namun, mengapa hal itu tidak mereka terapkan juga pada Yohanes 3:16? Sekali lagi, sikap mendua ini membuktikan bahwa Yohanes 3:16 adalah bukti yang tidak meyakinkan.<br /><br />Diakui atau tidak, istilah "Bapa" yang dipakai Yesus ketika ia berbicara dengan Tuhan juga menimbulkan kontroversi. Tetapi, pada kesempatan ini, kami sekedar ingin menunjukkan bahwa penggunaan istilah tersebut oleh Yesus bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa Tuhan adalah Bapa dari Yesus. Semua orang Kristen memakai kata "Bapa" ketika menyebut Tuhan. Bahkan, orang Yahudi pun memakai istilah itu (Yohanes 8:41).<br /><br />Sementara itu, sarjana tertentu menggunakan ayat Markus 14:36 (yang di dalamnya Yesus menggunakan kata "Abba" untuk Bapa) sebagai landasan argumentasi. Menurut mereka, penggunaan kata "Abba" menunjukkan adanya hubungan yang sangat unik antara Yesus dan Tuhan, yaitu antara Tuhan Anak dan Tuhan Bapa. Namun, argumentasi ini sangat lemah karena bagian-bagian kitab suci seperti Roma 8:15 dan Galatia 4:6 menyebutkan bahwa setiap orang Kristen dianjurkan memakai istilah "Abba" jika menyebut Tuhan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Bukti yang Lemah. </span><br /><br />Di dalam sebuah kisah dalam Perjanjian Baru (Yohanes 20:28), disebutkan bahwa Tomas mengatakan, <span style="font-style: italic;">"My Lord and my God"</span> (Tuanku dan Tuhanku). Orang Kristen bersikukuh bahwa Tomas menyebut Yesus dengan kedua sebutan itu. Orang Islam tidak keberatan terhadap istilah "lord" karena kata tersebut (sebagaimana dijelaskan di dalam Alkitab) mempunyai arti "tuan", kecuali bagian-bagian tertentu dalam Perjanjian Lama, kata "lord" bisa disetarakan dengan "God". Misalnya, dalam Mazmur 110:1 terdapat dua kata "lord", yang pertama berarti "Tuhan", sedang yang kedua berarti "tuan". Sara juga memanggil suaminya dengan sebutan "Lord" (1 Petrus 3:6). Pendapat Tomas yang menyatakan bahwa Yesus adalah "Tuhan" adalah masalah lain. Yesus menunjukkan bahwa kitab-kitab Perjanjian Lama sendiri menyebut orang-orang sebagai "Allah" atau "God" (Yohanes 10:34, Mazmur 82:6), bahkan Musa diangkat Tuhan sebagai "Allah" atau "God" (Keluaran 7:1).<br /><br />Menurut "doktrin trinitas", perbedaan antara Bapa dan Anak adalah esensial. Namun, prinsip ini dikaburkan oleh Yohanes 14:9. Di sini Yesus berkata kepada seseorang bernama Filipus, <span style="font-style: italic;">"...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa..." </span>Pernyataan yang secara harfiah sangat tegas itu mengandung sebuah doktrin yang sulit diterima, yaitu Yesus adalah Bapa. Para penafsir mengatakan bahwa "Bapa" adalah sinonim "Tuhan". Kita bisa memahami maksud ucapan yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus sebagai "melihat dia adalah sama dengan melihat Tuhan karena ia adalah Tuhan". Padahal, penulis yang sama juga menuturkan di dalam Yohanes 5:37, yang merupakan pernyataan Yesus sebaliknya. Dalam ayat ini, Yesus berkata mengenai Bapa kepada orang banyak, <span style="font-style: italic;">"...Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat."</span> Jelaslah, bahwa Yohanes 14:9 adalah bukti yang lemah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Bukti secara Menyeluruh. </span><br /><br />Orang Kristen bersandar pada ayat di dalam Yohanes 5:18, <span style="font-style: italic;">"...karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan Allah."</span> Mereka melewatkan ayat-ayat selanjutnya yang menjelaskan bahwa Yesus menundukkan dirinya di hadapan Tuhan dan menjelaskan kerendahan posisinya di hadapan Tuhan, bahkan secara tegas Yesus menyatakan dirinya sebagai rasul/utusan Tuhan (Yohanes 5:30-31).<br /><br />Di dalam Matius 2:5, Yesus berkata kepada seorang yang lumpuh, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Beberapa orang ahli Taurat yang hadir di situ merasa kaget dan bertanya-tanya di dalam hati, <span style="font-style: italic;">"Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah sendiri?" </span>Sementara itu, di dalam ayat Yohanes 12:49 Yesus menafikan inisiatif pribadi dengan berkata, <span style="font-style: italic;">"Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan." </span>Lihat juga Yohanes 8:40-42 yang sangat tegas menyatakan bahwa Yesus hanyalah seorang rasul/utusan Tuhan untuk umat Israel.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">sumber asli:</span></span></span><span style="font-size:85%;"><b style="font-style: italic;"><span style="font-family:Arial;"> </span><a href="http://www.geocities.com/cicak_mdn/"><span style="letter-spacing: 2px;"><span style="font-family:Arial;"><a target="_blank">www.geocities.com/cicak_mdn/</a></span></span></a></b></span><span class="fullpost"><span style="font-size:85%;"><br /><br /><span style="font-style: italic;">dikutip dari : kompilasi <a href="http://pakdenono.com">pakdhe nono</a></span><br /></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-35595128260631946052007-05-02T23:52:00.000-07:002007-05-02T23:57:39.806-07:00Abraham David Mandey : Pendeta yang mendapat Hidayah AllahBarangkali tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa perjalanan hidupnya merupakan suatu kasus yang langka dan unik. Betapa tidak, Abraham David Mandey yang selama 12 tahun mengabdi di gereja sebagai "Pelayan Firman Tuhan ", istilah lain untuk sebutan pendeta, telah memilih Islam sebagai "jalan hidup" akhir dengan segala risiko dan konsekuensinya. Di samping itu, ia yang juga pernah menjadi perwira TNI-AD dengan pangkat mayor, harus mengikhlaskan diri melepas jabatan, dan memulai karir dari bawah lagi sebagai kepala keamanan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. - Cerita Beliau ini, - mohon maaf - tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan Institusi tertentu karena apa yang telah terjadi Beliau terima dengan ikhlas dan tawakal, Beliau hanya ingin menceritakan proses bagaimana Beliau mendapat hidayah dan tantangannya sebagai mualaf - red.<span class="fullpost"><br /><br />Saya terlahir dengan nama Abraham David di Manado, 12 Februari 1942. Sedangkan, Mandey adalah nama fam (keluarga) kami sebagai orang Minahasa, Sulawesi Utara. Saya anak bungsu dan tiga bersaudara yang seluruhnya laki-laki. Keluarga kami termasuk keluarga terpandang, baik di lingkungan masyarakat maupun gereja. Maklum, ayah saya yang biasa kami panggil papi, adalah seorang pejabat Direktorat Agraria yang merangkap sebagai Bupati Sulawesi pada awal revolusi kemerdekaan Republik Indonesia yang berkedudukan di Makasar. Sedangkan, ibu yang biasa kami panggil mami, adalah seorang guru SMA di lingkungan sekolah milik gereja Minahasa.<br /><br />Sejak kecil saya kagum dengan pahlawan-pahlawan Perang Salib seperti Richard Lion Heart yang legendaris. Saya juga kagum kepada Jenderal Napoleon Bonaparte yang gagah perwira. Semua cerita tentang kepahlawanan, begitu membekas dalam batin saya sehingga saya sering berkhayal menjadi seorang tentara yang bertempur dengan gagah berani di medan laga.<br /><br />Singkatnya, saya berangkat ke Jakarta dan mendaftar ke Mabes ABRI. Tanpa menemui banyak kesulitan, saya dinyatakan lulus tes. Setelah itu, saya resmi mengikuti pendidikan dan tinggal di asrama. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari pendidikan militer yang saya ikuti selama 2 tahun itu, kecuali bahwa disiplin ABRI dengan doktrin "Sapta Marga"-nya telah menempa jiwa saya sebagai perwira remaja yang tangguh, berdisiplin, dan siap melaksanakan tugas negara yang dibebankan kepada saya.<br /><br />Meskipun dipersiapkan sebagai perwira pada bagian pembinaan mental, tetapi dalam beberapa operasi tempur saya selalu dilibatkan. Pada saat-saat operasi pembersihan G-30S/PKI di Jakarta, saya ikut bergabung dalam komando yang dipimpin Kol. Sarwo Edhie Wibowo (almarhum).<br /><br />Setelah situasinegara pulih yang ditandai dengan lahirnya Orde Baru tahun 1966, oleh kesatuan saya ditugaskan belajar ke STT (Sekolah Tinggi Teologi) milik gereja Katolik yang terletak di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Di STI ini, selama 5 tahun (1966-1972) saya belajar, mendalami, mengkaji, dan diskusi tentang berbagai hal yang diperlukan sebagai seorang pendeta. Di samping belajar sejarah dan filsafat agama Kristen. STT juga memberikan kajian tentang sejarah dan filsafat agama-agama di dumia, termasuk studi tentang Islam.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Menjadi Pendeta</span><br /><br />Sambil tetap aktif d TNI-AD, oleh Gereja Protestan Indonesia saya ditugaskan menjadi Pendeta II di Gereja P***** (edited) di Jakarta Pusat, bertetangga dengan Masjid Sunda Kelapa. Di gereja inilah, selama kurang lebih 12 tahun (1972-1984) saya memimpin sekitar 8000 jemaat yang hampir 80 persen adalah kaum intelektual atau masyarakat elit.<br /><br />Di Gereja P***** (edited) ini, saya tumpahkan seluruh pengabdian untuk pelayanan firman Tuhan. Tugas saya sebagai Pendeta II, selama memberikan khutbah, menyantuni jemaat yang perlu bantuan atau mendapat musibah, juga menikahkan pasangan muda-mudi yang akan berumah tangga.<br /><br />Kendati sebagai pendeta, saya juga anggota ABRI yang harus selalu siap ditugaskan di mana saja di wilayah Nusantara. Sebagai perwira ABRI saya sering bertugas ke seluruh pelosok tanah air Bahkan, ke luar negeri dalam rangka tugas belajar dari markas, seperti mengikuti kursus staf Royal Netherland Armed Forces di Negeri Belanda. Kemudian, pada tahun 1969 saya ditugaskan untuk mengikuti Orientasi Pendidikan Negara-negara Berkembang yang disponsoni oleh UNESCO di Paris, Prancis.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Dilema Rumah Tangga</span><br /><br />Kesibukkan saya sebagai anggota ABRI ditambah tugas tugas gereja, membuat saya sibuk luar biasa. Sebagaipendeta, saya lebih banyak memberikan perhatian kepada jemaat. Sementara,kepentingan pribadi dan keluarga nyaris tergeser. Istri saya, yang putri mantan Duta Besar RI di salah satu negara Eropa, sering mengeluh dan menuntut agar saya memberikan perhatian yang lebih banyak buat rumah tangga.<br /><br />Tetapi yang namanya wanita, umumnya lebih banyak berbicara atas dasar perasaan. Karena melihat kesibukan saya yang tidak juga berkurang, ia bahkan meminta agar saya mengundurkan diri dan tugas-tugas gereja, dengan alasan supaya lebih banyak waktu untuk keluarga. Tenth saja saya tidak dapat menerima usulannya itu. Sebagai seorang "Pelayan Firman Tuhan" saya telah bersumpah bahwa kepentingan umat di atas segalanya.<br /><br />Problem keluarga yang terjadi sekitar tahun 1980 ini kian memanas, sehingga bak api dalam sekam. Kehidupan rumah tangga saya, tidak lagi harmonis. Masalah-masalah yang kecil dan sepele dapat memicu pertengkaran. Tidak ada lagi kedamaian di rumah. Saya sangat mengkhawatirkan Angelique, putri saya satu-satunya. Saya khawatir perkembangan jiwanya akan terganggu dengan masalah yang ditimbulkan kedua orang tuanya. Oleh karenanya, saya bertekad harus merangkul anak saya itu agar ia mau mengerti dengan posisi ayahnya sebagai pendeta yang bertugas melayani umat. Syukur, ia mau mengerti. Hanya Angeliquelah satu-satunya orang di rumah yang menyambut hangat setiap kepulangan saya.<br /><br />Dalam kesunyian malam saat bebas dan tugas-tugas gereja, saya sering merenungkan kehidupan ramah tangga saya sendiri. Saya sering berpikir, buat apa saya menjadi pendeta kalau tidak mampu memberikan kedamaian dan kebahagiaan buat rumah tangganya sendiri. Saya sering memberikan khutbah pada setiap kebaktian dan menekankan hendaknya setiap umat Kristen mampu memberikan kasih kepada sesama umat manusia. Lalu, bagaimana dengan saya?<br /><br />Pertanyaan-pertanyaan seperti itu semakin membuat batin saya resah. Saya mencoba untuk memperbaiki keadaan. Tetapi, semuanya sudah terlambat. Istri saya bahkan terang terangan tidak mendukung tugas-tugas saya sebagai pendeta. Saya benar-benar dilecehkan. Saya sudah sampal pada kesimpulan bahwa antara kami berdua sudah tidak sejalan lagi.<br /><br />Lalu, untuk apa mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak saling sejalan? Ketika niat saya untuk "melepas" istri, saya sampaikan kepada sahabat-sahabat dekat saya sesama pendeta, mereka umumnya menyarankan agar saya bertindak lebih bijak. Mereka mengingatkan saya, bagaimana mungkin seorang pendeta yang sering menikahkan seseorang, tetapi ia sendiri justru menceraikan istrinya? Bagaimana dengan citra pendeta di mata umat? Begitu mereka mengingatkan.<br /><br />Apa yang mereka katakan semuanya benar. Tetapi, saya sudah tidak mampu lagi mempertahankan bahtera rumah tangga. Bagi saya yang terpenting saat itu bukan lagi persoalan menjaga citra pendeta. Tetapi, bagaimana agar batin saya dapat damai. Singkatnya, dengan berat hati saya terpaksa menceraikan istri saya. Dan, Angelique, putri saya satu-satunya memilih ikut bersama saya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mencari Kedamaian</span><br /><br />Setelah kejadian itu, saya menjadi lebih banyak melakukan introspeksi. Saya menjadi lebih banyak membaca literatur tentang filsafat dan agama. Termasuk kajian tentang filsafat Islam, menjadi bahan yang paling saya sukai. Juga mengkaji pemikiran beberapa tokoh Islam yang banyak dilansir media massa.<br /><br />Salah satunya tentang komentar K.H. E.Z. Muttaqin (almarhum) terhadap krisis perang saudara di Timur Tengah, seperti diYerusalem dan Libanon. Waktu itu (tahun 1983), K.H.E.Z. Muttaqin mempertanyakan dalam khutbah Idul Fitrinya, mengapa Timur Tengah selalu menjadi ajang mesiu dan amarah, padahal di tempat itu diturunkan para nabi yang membawa agama wahyu dengan pesan kedamaian?<br /><br />Saya begitu tersentuh dengan ungkapan puitis kiai dan Jawa Barat itu. Sehingga, dalam salah satu khutbah saya di gereja, khutbah Idul Fitni K.H. E.Z. Muttaqin itu saya sampaikan kepada para jemaat kebaktian. Saya merasakan ada kekagetan di mata para jemaat. Saya maklum mereka terkejut karena baru pertama kali mereka mendengar khutbah dari seorang pendeta dengan menggunakan referensi seorang kiai Tetapi, bagi saya itu penting, karena pesan perdamaian yang disampaikan beliau amat manusiawi dan universal.<br /><br />Sejak khutbah yang kontroversial itu, saya banyak mendapat sorotan. Secara selentingan saya pemah mendengar "Pendeta Mandey telah miring." Maksudnya, saya dinilai telah memihak kepada salah satu pihak. Tetapi, saya tidak peduli karena yang saya sampaikan adalah nilai-nilai kebenaran.<br /><br />Kekaguman saya pada konsep perdamaian Islam yank diangkat oleh KH. E.Z. Muttaqin, semakin menarik saya lebih kuat untuk mendalami konsepsi-konsepsi Islam lainnya. Saya ibarat membuka pintu, lalu masuk ke dalamnya, dan setelah masuk, saya ingin masuk lagi ke pintu yang lebih dalam. Begitulah perumpamaannya. Saya semakin "terseret" untuk mendalami, konsepsi Islam tentang ketuhanan dan peribadahan<br /><br />Saya begitu tertarik dengan konsepsi ketuhanan Islam yang disebut "tauhid". Konsep itu begitu sederhana, lugas, dan tuntas dalam menjelaskan eksistensi Tuhan yang oleh orang Islam disebut Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga, orang yang paling awam sekalipun akan mampu mencemanya. Berbeda dengan konsepsi ketuhanan Kristen yang disebut Trinitas. Konsepsi ini begitu rumit, sehingga diperlukan argumentasi ilmiah untuk memahaminya.<br /><br />Akan halnya konsepsi peribadatan Islam yang disebut syariat, saya melihatnya begitu teratur dan sistematis. Saya berpikir seandainya sistemper ibadatan yang seperti ini benar benar diterapkan, maka dunia yang sedang kacau ini akan mampu di selamatkan.<br /><br />Pada tahun 1982 itulah saya benar-benar mencoba mendekati Islam. Selama satu setengah tahun saya melakukar konsultasi dengan K.H. Kosim Nurzeha yang juga aktif di Bintal (Pembinaan Mental) TNI-AD. Saya memang tidak ingin gegabah dan tergesa-gesa, karena di samping saya seorang pendeta, saya juga seorang perwira Bintal Kristen dilingkungan TNI-AD. Saya sudah dapat menduga apa yang akan terjadi seandainya saya masuk Islam.<br /><br />Tetapi, suara batin saya yang sedang mencari kebenaran dan kedamaian tidak dapat diajak berlama-lama dalam kebimbangan. Batin saya mendesak kuat agar saya segera meraih kebenaran yang sudah saya temukan itu.<br /><br />Oh, ya, di samping Pak Kosim Nurzeha, saya juga sering berkonsultasi dengan kolega saya di TNI-AD. Yaitu, Dra. Nasikhah M., seorang perwira Kowad (Korps.Wanita Angkatan Darat) yang bertugas pada BAIS (Badan Intelijen dan Strategi) ABRI.<br /><br />Ia seorang muslimah lulusan UGM (Universilas Gajah Mada) Yogyakarta, jurusan filsafat. Kepadanya saya sering berkonsultasi tentang masalah-masalah pribadi dan keluarga. Ia sering memberi saya buku-buku bacaan tentang pembinaan pribadi dan keluarga dalam Islam. Saya seperti menemukan pegangan dalam kegundahan sebagai duda yang gagal dalam membina rumah tangganya.<br /><br />Akhirnya, saya semakin yakin akan hikmah dibalik drama rumah tangga saya. Saya yakin bahwa dengari jalan itu, Tuhan ingin membimbing saya ke jalan yang lurus dan benar. Saya bertekad, apa pun yang terjadi saya tidak akan melepas kebenaran yang telah saya raih ini.<br /><br />Akhimya, dengan kepasrahan yang total kepada Tuhan, pada tanggal 4 Mei 1984 saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat dengan bimbingan Bapak K.H. Kosim Nurzeha dan saksi Drs. Farouq Nasution di Masjid Istiqial. Allahu Akbar. Hari itu adalah hari yang amat bersejarah dalam hidup saya. Han saat saya menemukan diri saya yang sejati.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Menghadapi Teror</span><br /><br />Berita tentang keislaman saya ternyata amat mengejutkan kalangan gereja, termasuk di tempat kerja saya di TNI-AD. Wajar, karena saya adalah Kepala Bintal (Pembinaan Mental)Kristen TNI-AD dan di gereja, saya adalah pentolan.<br /><br />Sejak itu saya mulai memasuki pengalaman baru, yaitu menghadapi tenor dan berbagai pihak. Telepon yang bernada ancaman terus berdening. Bahkan, ada sekelompok pemuda gereja di Tanjung Priok yang bertekad menghabisi nyawa saya, karena dianggapnya telah murtad dan mempermalukan gereja.<br /><br />Akan halnya saya, di samping menghadapi teror, juga menghadapi persoalan yang menyangkut tugas saya di TNI AD. DGI (Dewan Gereja Indonesia), bahkan menginim surat ke Bintal TNT-AD, meminta agar saya dipecat dan kedinasan dijajaran ABRl dan agar saya mempertanggungjawabkan perbuatan saya itu di hadapan majelis gereja.<br /><br />Saya tidak penlu menjelaskan secara detail bagaimana proses selanjutnya, karena itu menyangkut rahasia Mabes ABRI. Yang jelas setelah itu, saya menerima surat ucapan tenima kasih atas tugas-tugas saya kepada negara, sekaligus pembebastugasan dan jabatan saya di jajaran TNT-AD dengan pangkat akhir Mayor.<br /><br />Tidak ada yang dapat saya ucapkan, kecuali tawakal dan ménerima dengan ikhlas semua yang tenjadi pada diri saya. Saya yakin ini ujian iman.<br /><br />Saya yang terlahir dengan nama Abraham David Mandey, setelah muslim menjadi Ahmad Dzulkiffi Mandey, mengalami ujian hidup yang cukup berat. Alhamdulillah, berkat kegigihan saya, akhirnya saya diterima bekerja di sebuab perusahaan swasta. Sedikit demi sedikit kanin saya terus menanjak. Setelah itu, beberapa kali saya pindah kerja dan menempati posisi yang cukup penting. Saya pennah menjadi Manajer Divisi Utama FT Putera Dharma. Pernah menjadi Personel/General Affairs Manager Hotel Horison, tahun 1986-1989, Dan, sejak tahun 1990 sampai sekarang saya bekerja di sebuah bank terama di Jakarta sebagai Safety & Security Coordinator.<br /><br />Kini, keadaan saya sudah relatif baik, dan saya sudah meraih semua kebahagiaan yang selama sekian tahun saya rindukan. Saya sudah tidak lagi sendiri, sebab Dra. Nasikhah M, perwira Kowad itu, kini menjadi pendamping saya yang setia, insya Allah selama hayat masih di kandung badan. Saya menikahinya tahun 1986. Dan, dan perikahan itu telah lahir seorarig gadis kedil yang manis dan lucu, namariya Achnasya. Sementara, Angelique, putri saya dari istri pertama, sampai hari ini tetap ikut bersama saya, meskipun ia masih tetap sebagai penganut Protestan yang taat.<br /><br />Kebahagiaan saya semakin bertambah lengkap, tatkala saya mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama istri tercinta pada tahun 1989.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">dikutip dari : <a href="http://mualaf.com">mualaf.com</a></span></span><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-29013666332337240682007-05-02T23:42:00.000-07:002007-05-02T23:51:52.920-07:00Kesaksian Yvonne Ridley di Bekas Gereja Yang Menjadi MasjidLondon (ANTARA News) - Di bekas komplek bangunan Gereja Christian Priory yang kini menjadi Mesjid Sultan Selim, Yvonne Ridley (48), mantan wartawan Sunday Express yang pernah menjadi tawanan Taliban, menceritakan kisah perjalanan rohaninya dan akhirnya memutuskan memeluk Islam.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.respectcoalition.org/elect/img/cand/45lo.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 145px; height: 219px;" src="http://www.respectcoalition.org/elect/img/cand/45lo.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Pengalaman Yvonne Ridley disampaikan kepada peserta pertemuan silaturahmi musim gugur Keluarga Islam Indonesia Britania Raya (KIBAR) Gathering yang digelar di Mesjid Sultan Selim, dekat markas kesebelasan Spurs atau yang dikenal dengan Totenham Hotspur, selama dua hari Sabtu dan Minggu (4/5) November.<span class="fullpost"><br /><br />KIBAR Gathering yang menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus acara halal bihalal keluarga Islam Indonesia yang berada di Britania Raya dan Skotlandia itu diikuti sekitar 200 peserta dan dihadiri Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Dr Marty M Natalegawa.<br /><br />Di bangunan bekas komplek gereja yang masih terdapat mimbar dan jendela tinggi khas dan besar yang berubah fungsi menjadi tempat ibadah umat Islam, Yvonne Ridley, yang mengenakan habaya warna hitam dan jelana panjang serta dipadu blus warna merah hati dilengkapi dengan jilbab modern yang diikat, berbagi pengalaman menjadi seorang Muslimah.<br /><br />Bersama dua wanita muallaf lainnya, Bernadette dan Elizabeth, Yvonne Ridley yang wajahnya selalu terpancar keramahtamahan seorang Muslimah memutuskan untuk memeluk Islam setelah ia mendalami kitab suci Al-Quran.<br /><br />Sebagai jurnalis dan aktivis perempuan yang tergabung dalam kelompok feminis, Yvone berharap akan menemukan perintah-perintah Tuhan yang memperlakukan wanita sebagai warga kelas dua, yang boleh saja disakiti, sehingga niqap atau jilbab dapat menutupi luka memar bekas kekerasan dalam rumah tangga.<br /><br />Justru Yvonne merasa terkejut bahwa tidak ada satu pun ayat yang menyatakan tentang hal tersebut. Malah sebaliknya ia menemukan ajaran luhur bahwa sesungguhnya wanita diletakkan dalam derajat tertinggi di rumah tangga, ujar Yvonne yang senyuman selalu tersungging di bibirnya.<br /><br />"Ternyata Islam memanjakan wanita untuk tak perlu dipaksa bekerja agar dapat memdidik anak-anaknya, agar terhindar dari minum-minuman keras, pornografi dan hal-hal lain yang dapat menghambat pertumbuhan remaja seperti yang tengah dikhawatirkan pemerintah Inggris," ujarnya.<br /><br />Bahkan ditegaskan di dalam Islam, wanita merupakan tiang negara dan sesungguhnya syurga berada di bawah telapak kaki ibu, ujar Yvonne yang kini aktif berdakwah.<br /><br />Dalam diskusi yang dipandu Andrew Williams, muallaf yang berganti nama Waraqah, dua warga Inggris lainnya yang baru kembali kepada fitrah memeluk Agama Islam berbagi cerita mengenai pengalaman rohaninya sampai memutuskan pilihan terbesar dalam perjalanan hidup mereka dengan mengucapkan dua kalimah syahadah.<br /><br />Seiring dengan perjalanan waktu, Yvonne berhasil meyakinkan orang-orang terdekatnya bahwa Islam bukanlah seperti yang digambarkan oleh media.<br /><br />Pengalaman ibadah haji<br /><br />Pengalaman cukup berkesan dari politisi Partai Respect ini, terjadi ketika dia berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Mekkah beberapa waktu yang lalu. Suatu ketika ia terlambat datang ke Masjidil Haram.<br /><br />Mantan wartawan Al Jazeera ini akhirnya berlari menuruni bukit dari tempat ia menginap. Beberapa ratus meter dari halaman masjid ia bersama puluhan ribu jamaah lainnya dihambat Askar untuk tak melanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram, dan kekacauan pun terjadi.<br /><br />Keluh-kesah dalam beragam bahasa, memerotes keputusan Askar yang tak memperkenankan mereka menuju halaman utama Masjid, yang memang telah dipenuhi jutaan ummat manusia yang ingin menunaikan shalat wajib.<br /><br />Namun betapa takjubnya ia, ketika suara takbir tanda dimulainya shalat Ashar, serentak kekisruhan itu pun lambat laun berubah menjadi keheningan. Masing-masing langsung membentangkan sajadahnya, membentuk barisan baru. Semua larut mendengarkan sang Imam mengumandangkan ayat-ayat Al-Quran, dalam satu bahasa.<br /><br />Yvonne pun mengambil pelajaran berharga sesungguhnya Allah telah mengajarkan shalat berjamaah sebagai suatu simbol agar umat tak mudah terpecah-belah bila ia mengikuti pemimpinnya yang shaleh dan alim.<br /><br />Islamphobia<br /><br />Wanita yang murah senyum itu berjuang membebaskan belenggu Islamophobia yang melanda dunia Barat melalu tulisan-tulisannya yang cukup berani. Ia berhasil memaksa petisi agar Blair segera lengser tahun depan, dan menuntut hengkangnya pasukan Inggris dari tanah-tanah Muslim di Irak dan Afganistan.<br /><br />Yvonne juga mengajak warga Indonesia bergabung bersama warga Inggris lainnya, Muslim maupun non-Muslim secara aktif menuntut dihentikannya peperangan di berbagai belahan dunia.<br /><br />Sementara itu Elizabeth (68) mengucapkan syahadah di usianya yang ke-62 tahun, setelah pencariannya yang panjang sampai ia pun pasrah kepada Tuhan untuk dicarikan pegangan hidup yang sesungguhnya.<br /><br />Kedekatannya dengan keluarga Muslim mengantarkannya sebagai umat Islam dan selalu menyarankan agar sebagai seorang Muslim 'kita' harus terbuka terhadap warga non-Muslim.<br /><br />Sementara itu, Bernadette asal Irlandia masuk Islam sejak bertemu dengan suaminya orang Indonesia di atas kapal pesiar di New Zealand. Setelah mengucapkan dua kalimah syahadah tantangan dari dalam keluarga dan teman-temannya cukup membuatnya khawatir.<br /><br />Sebaiknya 'kita' harus menjelaskan tentang tata cara hidup 'kita' sebagai Muslim, dengan demikian mereka akan mengerti mengapa kita menjalankan ritual, kenapa tidak makan makanan yang diharamkan, katanya.<br /><br />Pada kesempatan yang sama Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) London, Muslimin Anwar, menilai Yvonne Ridley sebagai motor penggerak perlawanan terhadap propaganda media Barat yang cenderung bias terhadap Islam dan para penganutnya.<br /><br />Menurut Muslimin Anwar yang tengah menyelesaikan Phd di Brunel University, kemampuan jurnalistik Yvonne selama menjadi wartawan Sunday Express, BBC, CNN dan Al Jazeera sangat mencerahkan umat Islam di Eropa, untuk selalu secara kritis menanggapi setiap berita yang diusung oleh media Barat.<br /><br />Dikatakannya umat Islam maupun mereka yang anti perang serta yang ingin mencari pembandingan segala kebijakan kelompok 'neo-conservative' dengan kehadiran Yvonne Ridley dapat dijadikan referensi yang tingkat kesahihannya cukup tinggi.<br /><br />Sementara itu, Hamiyah Panama, wanita kelahiran Engrekang, Sulsel, yang bersuamikan muallaf Dominique Bodart asal Belgia mengatakan Yvonne Ridley mendapatkan hidayah justru dalam situasi sulit dan setelah memeluk Islam pun dia mendapat banyak tantangan dari keluarga dan kawan-kawannya.<br /><br />Menurut wanita yang aktif dalam pengajian para muallaf, pelajaran bagi kita-kita yang Islam sejak lahir yang menganggap agama Islam hal biasa, sedangkan orang-orang semacam Yvonne, Bernadette dan Elizabeth banyak tantangan yang mereka hadapi sebelum cahaya Islam datang dan menerangi hati mereka.<br /><br />"Harusnya kita patut cemburu karena mereka langsung melaksanakan kewajiban-kewajiban agama Islam secara serius, dan pengalaman mereka harus kita jadikan pelajaran bahwa memang Allah itu Maha Kuasa," demikian Miya.<br /><br />Acara Kibar Gathering yang digelar setiap musim menjadi ajang silatutahmi umat Islam Indonesia yang berdomili di Kerajaan Inggris itu digelar acara diskusi dan telekonference dengan ustad Syamsi Ali, warga Indonesia yang menjadi Imam Mesjid di New York, mengetengahkan topik "Kembali kepada fitrah" dengan moderator Muslimin Anwar, Ketua ICMI-London. (Oleh Zeynita Gibbons) Copyright © 2006 LKBN ANTARA<br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >dikutip dari : <a href="http://mualaf.com/">mualaf.com</a></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-34248601096692769002007-05-02T22:55:00.000-07:002007-05-02T22:58:46.367-07:00Islam Does Make More Sense“For me, Islam does make more sense,” ujar Alina. Dan akhirnya, gadis keturunan Rusia yang telah menetap di California ini mengikrarkan diri masuk Islam<br /><br />Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum kedatangan seorang peserta baru. Seorang gadis berkulit putih dan tinggi semampai memasuki ruang kelas itu dengan pakaian muslimah yang sangat rapih.<br /><br />Pada awalnya memang saya mengira bahwa dia adalah seorang Muslimah keturunan Albania . Bahkan sangkaan saya ini berminggu-minggu, hingga suatu ketika saya tanyakan "when did you convert?".<span class="fullpost"><br /><br />Dengan sedikit tersipu dia menjawab: "I am still learning. I really want to know more before taking any decision".<br /><br />Saya tentunya terkejut dengan jawaban itu. Sebab selama ini dia menampilkan diri di kelas persis seperti Muslim. Kata-kata "insya Allah", "masya Allah", dll., keluar dari mulutnya persis seorang Muslimah. Bahkan dalam beberapa kasus, dia terkadang menyelah penjelasan saya dengan tambahan, atau beberapa kali mengoreksi poin yang dianggapnya kurang tepat. Setiap waktu pun shalat pasti ikut melakukan shalat dengan jama'ah lainnya.<br /><br />Ketika seorang non Muslim menanyakan tentang gambar dalam Islam, apakah boleh atau tidak? Saya menjelaskan bahwa itu tergantung gambar apa dan bagaimana serta untuk tujuan apa. Dia kemudian seolah mengoreksi bahwa "pictures of living creatures are not allowed. I read about this in the hadith Imam", selahnya. Dalam beberapa kesempatan terpaksa saya harus jelaskan bahwa menyampaikan Islam itu mutlak memakai "pendekatan" yang tidak sekaligus.<br /><br />Alina, demikian dia memanggil namanya. Gadis ini berasal Rusia, tapi telah lama menetap di Amerika. Menurutnya, sejak kelas 3 SD dia sudah tinggal di California hingga tamat SMA bersama orang tuanya yang merupakan imigran dari Rusia. Setamat SD , Alina melanjutkan sekolahnya di New York City University dengan spesialisasi accounting. Sejak tamat dari universitas, Alina diterima bekerja pada sebuah Accounting firm yang cukup besar di kota New York .<br /><br />Di saat menjadi mahasiswa itulah Alina mulai mengenal Islam lewat teman kuliahnya. Pergaulan dengan teman itulah yang membuatnya semakin tertarik untuk mendalami Islam. Hingga suatu ketika, menurutnya, dia sangat meyakini, "for me, Islam does make more sense". Tapi menurutnya lagi, yang paling menarik perhatiannya adalah kenyataan bahwa mayoritas umat Islam "committed with the teachings". Sementara dia sendiri beragama Yahudi tidak lebih dari sebuah "cultural inheritance" (warisan budaya). "In fact, we don't really believe in God", kenangnya.<br /><br />Sekitar dua bulan Alina , mengikuti "Islamic Forum" di Islamic Center New York . Saya tidak melihat ada satu hal mendasar yang dia tidak ketahui atau ragukan di agama ini. Tapi nampaknya juga masih bersikap "dingin" untuk masuk ke agama ini. Biasanya saya tidak pernah mengajak langsung atau menanyakan "kapan seseorang akan pindah agama" walaupun orang tersebut suah menampakkan simpatik yang besar terhadap Islam. Tujuan saya adalah menjaga "image" the Forum bahwa itu ditujukan untuk "convert" orang ke agama Islam.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Membela Rasulullah SAW</span><br /><br />Hingga sekitar sebulan lalu, Alina berkunjung ke Pasadena , salah satu bagian dari California , untuk menemui kedua orang tuanya. Menurutnya, suatu ketika di saat dia berjalan di kota tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak-teriak dengan microphone mencaci Rasulullah, Muhammad SAW. Tidak tahan melihat perlakuan orang tersebut, Alina mendatanginya dan berdebat dengannya mengenai Muhammad SAW.<br /><br />Tapi karena orang tersebut memakai pembesar suara, orang-orang di sekitar itu tidak mendengarkan pembelaan Alina terhadap Rasulullah. "I was so sad and crying" katanya.<br /><br />Sejak kejadian itu, Alina nampak semakin kalem. Dalam beberapa saat ketika kelas dimulai Alina datang terlambat. Hingga suatu ketika saya tanyakan, "Why you always come late lately?". Saya terkejut ketika dia menjawab: "I do my istikharah". Saya tanyakan "Istikharah untuk apa?".<br /><br />Saya justru menyangka, mungkin istikharah karena ada calon suami, dll. Ternyata menurutnya, "I do my istikharah to ask God, if the time has already come for me to be a Muslim". Saya sempat tidak bisa menahan geli dan menjawab: "What you do itself (istkharah) is the best indication that Goad wants you to be a Muslim right away".<br /><br />Alhamdulillah, dua Minggu lalu Alina menelpon dan menyampaikan keinginan untuk bersyahadah. Saya sempat bercanda, "Are you going to take shahadah with me or with some one else". Dia menjawab, "I will do take my shahadah only with you". Saya tanyakan kapan dia ingin bersyahadah? Diapun menyebutkan hari Sabtu.<br /><br />Sabtu kemarin, 31 Maret 2007, secara formal Alina menyatakan menerima Islam sebagai petunjuk hidupnya. Disaksikan oleh peserta "Islamic Forum" dan dengan mata yang berlinang, Alina menyaksikan, "Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah peseruh Allah". Allahu Akbar!<br /><br />Semoga Allah menjagamu Alina, dan menjadikanmu pejuang di jalanNya! [dari <a href="http://www.hidayatullah.com">www.hidayatullah.com</a>]<br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Dinukil dari: <a href="http://mualaf.com">mualaf.com</a></span><br /></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-67249704872734432542007-04-24T01:00:00.000-07:002007-04-24T01:03:19.637-07:00Kisah Mantan Guru Agama Katolik (5)<b>Putusan Terakhir</b><br /><br />Memang tidak mudah untuk mengambil keputusan terakhir, lebih-lebih jika ini menyangkut soal iman. Pada studi saya lebih lanjut disamping saya sampai pada kesimpulan bahwa Yesus bukan pribadi Allah, sampai juga saya mengimani bahwa Muhammad itu adalah Nabi Utusan Allah. <br /><br />Sebetulnya dengan ini saya sudah menjadi orang Islam dalam batin. Saya seorang yang dalam mengambil keputusan tidak begitu tergesa-gesa, segi-segi saya pertimbangkan dengan betul. <br /><br />Dalam awal tahun 1977, saya pergi ke Lampung menghadap orang-tuaku untuk mohon doa restu. Keputusanku sudah bulat pada waktu itu ialah: "masuk Islam." Teringatlah saya akan sabda Yesus "Carilah dulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya yang lain akan diberikan sebagai tambahan" (Mateus 6: 33).<span class="fullpost"> <br /><br />Ujian pertama, ialah kemarahan orang tuaku, ibuku marah dengan sangat begitu mendengar keputusanku. Saya: pulang dari rumah ibu dengan hati yang berkeping-keping. Di Jakarta saya istirahat beberapa hari. Dan akhirnya saya bisa bertemu dengan Bapak Mollammad Natsir gelar Datuk Sinaro Panjang. Beliau sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat. Akhirnya dengan bantuan beliau saya berkuliah untuk memperdalam Agama Islam pada IAIN "Sunan Kalijogo," Fakultas Ushuludin Yogyakarta. <br /><br />Keputusanku masuk Islam kutuangkan dalam Pernyataan didepan Bapak Syamsuri Ridwan, Kepala Dep. Agama Kab. Banyumas di Purwokerto disaksikan oleh: AK. Ansori, Somad, Moh. Tohar BA, tgl. 14 Januari 1977. Perpisahan dengan Gereja Katolik bukan berarti perpisahan dengan Yesus atau Isa a.s. Guruku yang pengajarannya kukagumi. <br /><br />Selamat tinggal Gereja Katolik saya merasa berhutang budi kepadamu karena engkau telah mendewasakan pribadiku dan mengembangkannya. Seminggu setelah aku mengambil keputusan ini, aku masih tetap menangis. Bukan menangis menyesal telah mengambil keputusan yang engkau anggap salah, namun perpisahan dengan engkau almamater yang telah sekian lama aku berkecimpung di dalamnya cukup mengharukan dan menyedihkan hatiku. <br /><br />Walaupun pengajaran-pengajaranmu banyak yang tidak kupercaya lagi namun aku ingin menjadi sahabatmu yang baik, walaupun aku sudah dalam biduk lain. <br /><br />Akhir tulisan saya, saya ingin minta maaf kepada para Wali Gereja Katolik terlebih-lebih Bapa Uskup Alb. Hermelink Gentiaras SCY, bekas Uskup Tanjungkarang, Mgr. P.S. Harjosumarto MSC, Uskup Purwokerto, para Pastor yang telah mengenal saya, sesama rekan Guru Agama dan saudara-saudara yang beragama Katolik, barangkali saya dianggap telah mengambil keputusan yang sesat. Namun keputusan itu telah saya ambil dalam kedewasaan pribadi, waktu yang lama, studi yang mendalam dan doa kepada Tuhan. Akhirnya saya mengucapkan selamat tinggal.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977</span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-44842796766797190042007-04-24T00:41:00.000-07:002007-04-24T00:46:14.129-07:00Kisah Mantan Guru Agama Katolik (4)<b>Kebimbangan Berjalan Terus</b><br /><br />Terhadap pribadi Yesus, saya tidak mempunyai keraguan tentang pengajarannya. Tentang hukum etis dan moral yang diajarkannya sungguh bernilai tinggi. Tetapi tentang dosa asal, tentang Santo dan Santa, tentang silsilah Yesus; bolehkah semua itu kuanggap tidak penting? Yang penting inti iman. Sampai aku menjadi Guru Agama, kebimbangan itu berjalan terus. Yang saya herankan sekarang ialah, apakah orang yang saya ajar itu tidak bimbang bila saya sendiri yang mengajar sesungguhnya hatiku juga bimbang. Saya tidak tahu, dan belum pernah menanyakan kepada katekumers saya (orang yang aya ajar agama) dan dari mereka saya tidak pernah menerima pertanyaan itu. <br /><br />Lebih aneh lagi sebetulnya, kalau aku mengingat bahwa ketika aku menjadi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Kateketik dan berpraktek Stasi di kota kecil Walikukun, Kabupaten Ngawi begitu banyak orang yang saya Katolikkan. Cara pendekatan saya begitu baik sehingga kepada Kepala Desa Mengger, Kepala Desa Karangbanyu dan Kepala Desa Dirgo (Bau) saya bisa minta dikumpulkan orang-orang desa untuk saya ajar agama Katolik.<span class="fullpost"> <br /><br />Setelah saya menjadi Guru Agamapun saya boleh dikatakan sebagai Guru Agama yang berhasil dalam hal meng-Katolik-kan banyak orang, atau sekurang-kurangaya membuat suatu masyarakat bernafaskan Katolik. Akhirnya masa tugasku sebagai Guru Agama kujalani di kota kecil Sumpiuh, Kabupaten Banyumas dalam Keuskupan Purwokerto. Tempat tugasku hanya berjarak 5 km dari tempat kelahiranku, Tambak. Di dalam Injil ada disebut: "Seorang nabi tak dihargai di negerinya," walaupun begitu tugasku di Sumpiuh dapat kunilai dan dinilai orang lain: sukses. Dalam waktu tiga tahun saya di Sumpiuh saya melayani tiga orang Pastor berturut-turut yaitu: Rama A. Wahyo Bawono Pr, bekas Letnan Kolonel Kostrad Tituler, Rama Antonius Willing MSC, Rama H. Obbens MSC. Dengan dua Pastor yang terdahulu saya bisa bekerja sama dengan baik tidak pernah ada misunderstanding, tetapi dengan Rama Obbens keadaannya lain. Tetapi hubungan yang kurang baik antara saya dengan beliau tidak menjadi alasan yang penting mengapa saya masuk Islam. Kalau hal itu dianggap sebagai proses yang mempercepat mungkin boleh, tetapi jika ini dianggap sebagai penyebab utama tidak mungkin. <br /><br />Seperti lajimnya keluarga Katolik, lebih-lebih saya Guru Agama, maka anak yang baru lahir itupun kumintakan baptis. Ketika aku menyaksikan upacara baptis anakku timbullah suatu pertanyaan besar: "Apakah betul anakku sudah punya dosa asal warisan zaman Adam dan Hawa akibat dosa mereka?" Gereja Protestan memang lebih rationil dalam hal pembaptisan ini, yang tidak mau membaptis seseorang tanpa kemauan bebas dan kehendak orang yang bersangkutan. <br /><br />Seperti halnya kakekku yang meletakkan dasar pada pendidikanku sehingga seluruh pribadinya sempat mewarnai juga pribadiku, maka pergaulanku tidak tertutup pada suatu kelompok masyarakat. Dengan orang Protestan dan Islam saya banyak bergaul. Dengan pejabat-pejabat setempat selalu saya memelihara hubungan baik. Tetapi juga dengan kalangan masyarakat yang diemohi oleh masyarakat saya usahakan hubungan yang baik. Dengan wanita pelacur saya tidak segan-segan untuk bergaul dan mengunJungi mereka. Itu semua kulakukan bersama-sama isteriku bila aku mengunjungi tempat-tempat pelacuran. Bukan karena isteriku tidak percaya kepada kesetiaanku, tetapi suara masyarakat yang negatif hampir tidak pernah saya dengar dengan selalu mengajak isteri saya bila ke sana. <br /><br />Di situlah saya berpikir, mengapa Pimpinan Gereja tidak pernah mempunyai konsepsi dan buah pemikiran untuk wanita P? Bukankah Kristus memberi contoh dengan membela Maria Magdalena yang akan dihukum rajam (lempar batu) karena kedapatan sedang berjina? Yesus dengan kewibawaanya berkata: "Siapa yang tidak mempunyai; dosa silakan lempar batu dahulu!" <br /><br />Kebimbangan itu pada akhirnya sampai pada puncaknya ialah, mula pertama dengan tidak meyakini peranan Bunda Maria sebagai perantara manusia kepada Allah Bapa dan Allah Putera. Jadi imanku Katolik saya kurangi dengan dosaasal, pembaptisan bayi, peranan Bunda Maria. Bolehlah dikatakan saya sudah menjadi Protestan secara praktis.<br /><br />Hal itu memang benar, jika saja proses itu berhenti sampai di sini saja. Tetapi proses ini berkembang dengan tidak meyakini lagi pada diri saya bahwa Yesus itu Allah, walaupun saya tetap meyakini bahwa Kristus adalah Guru yang baik. <br /><br />Soal Trinitas dan lain-lainnya dapat Saudara baca pada bagian karangan saya yang berjudul: "Siapakah Juru Selamat Dunia?," yang dimuat bersama-sama serial ini. Perlu kiranya saya tambahkan bahwa buku: "Yesus Kristus dalam Al Quran dan Mohammad dalam Bijbel," karya Drs. Hasbullah Bakri, telah mendorong saya dan membantu studi tentang masalah ketuhanan Yesus.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977</span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-38691028308324303562007-04-24T00:35:00.000-07:002007-04-24T00:41:04.302-07:00Kisah Mantan Guru Agama Katolik (3)<b>Pribadi Yesus dan Ajarannya</b><br /><br />Yesus yang menurut orang Kristen dan Katolik adalah Allah Putera yang turun ke dunia untuk menjadi manusia dan penebus dosa umat manusia, memang dapat diakui sebagai tokoh sejarah yang hebat. Tahun dibagi menjadi dua ialah sebelum Masehi dan sesudah Masehi. Terhadap tokoh ini beraneka ragam pendapat. Golongan Yahudi, berpendapat bahwa Yesus itu tokoh pemberontak dan pengacau. Golongan Kristen, memujanya sebagai pribadi Allah yang turun mengejawantah. Golongan Islam berpendapat bahwa Yesus seorang Nabi besar, tetapi bukan putera Allah.<br /><br />Lepas dari semua pandangan yang berbeda, kalau kita meninjau tokoh ini memang merupakan tokoh yang boleh dibanggakan pengajaran-pengajarannya. Beliau mengajarkan kerendahan hati yang tulus: "Jika engkau ditampar pipamu yang kiri; serahkanlah yang kanan." Sikap munafik ditentangnya hebat-hebatan. "Jika engkau berdoa, masuklah kedalam rumah, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mateus 6: 6). Dan sabdanya: "Janganlah berdoa seperti orang munafik, yang suka bertdoa ditepi-tepi jalan dan ditikungan jalan supaya dilihat orang." <span class="fullpost"><br /><br />Dalam memberi dermapun Yesus mengutuk sikap munafik, "Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui oleh tangan kiri apa yang dibuat oleh tangan kanan" (Mateus 6: 3). Juga dalam hal berpuasa sikap munafik yang hanya ingin dilihat orang lain sangat dicela oleh Yesus: "Jika engkau berpuasa jangan muram mukamu, tetapi minyakilah rambutmu dan cucilah mukamu supaya orang lain tak melihat engkau sedang berpuasa" (Mateus 6: 16-18). <br /><br />Yesus mengajar kepada kita untuk percaya betul kepada penyelenggaraan Ilahi, supaya kita tidak membalas dendam kepada orang lain. Untuk itu periksalah Mateus pasal 6. Orang dari agama apapun bisa menghargai Yesus dan semua ajarannya. Bagiku Yesus adalah Guru yang baik, Guru yang mengajarkan kebaikan dan kesolehan yang tidak dibuat-buat. Beliau paling membenci sesuatu hal yang dibuat-buat, hari Sabat yang dianggap keramat oleh golongan Parisi didobraknya karena mereka melaksanakan hukum hari Sabat secara berlebih-lebihan sehingga cinta kasih kepada sesama diabaikan demi kekeramatan hari Sabat.<br /><br />Yesus mengajar dengan bahasa rakyat, bahasa yang bisa dimengerti oleh rakyat jelata. Beliau bukan saja mengajarkan kesederhanaan, tetapi beliau juga melaksanakan kesederhanaan itu. Beliau tidak hanya mengajar supaya kita mencintai orang lain, tetapi beliau juga melaksanakan cinta kasih dengan menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menolong penganten yang nyaris kehabisan anggur di tengah-tengah pesta mereka.<br /><br />Yesus juga contoh pribadi yang tidak segan-segan berkata: "Tidak" jika memang keyakinannya demikian. Beberapa kali orang Parisi mencoba menjebak dia, namun dia bisa membalikkannya dengan begitu tepat. Ketika orang Parisi bertanya: "Perlukah kita membayar pajak?" Yesus dengan pertanyaan ini dihadapkan kepada buah simalakama, pata posisi yang sulit. Jika dia berkata: "tidak" dia dianggap pemberontak. Jika menjawab: "ya," mereka akan berkata mengapa utusan Allah lebih rendah dari pada Kaisar. Dalam keadaan seperti itu Yesus balik bertanya: "Coba tunjukkan uang itu. Gambar siapakah itu?" Jawab kaum Parisi: "Gambar Kaisar." Kemudian Yesus berkata: "Serahkanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan."<br /><br />Saya mengakui bahwa pribadi Yesus begitu agungnya, sampai-sampai seluruh hidupnya dicurahkan untuk memberikan perhatian kepada orang kecil. Saya menghormati pribadi ini sebagai pribadi yang mendobrak ketidakadilan, dan menolak kultus individu.<br /><br />Kepada orang yang disembuhkan dari sakit, dia selalu berpesan agar tidak dikatakan kepada orang lain peristiwa penyembuhannya itu. Tentang kemurnian hidup beliau mengajarkan: "Setiap orang yang memandang seorang wanita, dan menginginkannya sudah berzina di dalam hatinya" (Mateus 5: 28). Dalam memilih murid-muridnya Yesus tidak memandang dari mana asal usulnya. Mateus, seorang penarik bea yang dalam pandangan masyarakat Yahudi bukan profesi yang baik, dipilih sebagai seorang muridnya. Petrus seorang nelayan sederhana, dipilih sebagai tua-tua murid yang lain. <br /><br />Yesus tidak menyukai kekerasan, walaupun itu kepada musuhnya. Ketika Petrus memarang telinga tentara yang akan menangkap Yesus sehingga daun telinganya putus, daun telinga itu justru diambil oleh Yesus dan dilekatkan kembali ketempat asalnya. Kepada orang yang mendengarkan pengajarannya, beliau tidak melupakan kesejahteraannya. Ketika pada waktu makan dan tidak tersedia makanan, Yesus mengambil sepotong roti kecil dan dua ekor ikan yang dibawa oleh anak kecil kemudian diperbanyak olehnya dan dibagikan kepada orang-orang itu; tetapi manakala pada kesempatan lain orang berbondong-bondong mengikuti, justru Yesus menolaknya karena tahu bahwa motivasinya karena ingin roti hasil mukjijat Yesus. <br /><br />Tiada suatu pengaruh lain yang bisa melenyapkan peoghormatanku pada Yesus Kristus sebagai pribadi pembaharu peradaban manusia.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-29628777665358409092007-04-24T00:27:00.000-07:002007-04-24T00:35:13.639-07:00Kisah Mantan Guru Agama Katolik (2)<b>Mahasiswa Kateketik</b><br /><br />Agama yang benar untuk umat manusia ialah Agama Katolik, demikianlah pendapatku. Agama yang mengajarkan cinta kasih secara murni dan konsekwens. Dengan bekal keyakinan yang semacam ini aku pindah dari Jakarta ke Lampung Ada dua hal yang menyenangkan aku pindah ke Lampung. Pertama ialah dekat dengan tempat orang tua dan kedua Staf LPKB Lampung semuanya part-timer, jadi dengan kedatanganku menjadi satu-satunya orang yang full-timer. Sehingga memang dengan demikian saya menjadi orang yang menentukan policy LPKB. <br /><br />Karena sering tugas luar, saya banyak bergaul dengan masyarakat luas. Keinginan untuk melaksanakan ajaran Yesus: "Pergilah dan ajarlah semua bangsa menjadi muridKu dan permandikanlah mereka atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus" menjadi demikian bernyala-nyala. Keinginan itu kulaksanakan juga dengan menyerahkan waktuku untuk maksud itu.<span class="fullpost"><br /><br />Rupanya hal itu menarik perhatian Bapak Uskup Lampung Mgr. Albertus Hermelink Gentiaras SCY. Seorang Uskup yang begitu rendah hati, bisa dijumpai oleh siapa saja kapan saja. Jika seorang ingin menghadap beliau tidak perlu mendaftar terlebih dahulu kepada Sekretaris Keuskupan seperti lajimnya dibuat oleh kebanyakan Uskup. Oleh beliau aku kemudian dikirim ke Fakultas Pendidikan Kateketik di Madiun di bawah pimpinan Pastor Dr. Paulus Janssen C.M seorang yang suka sekali bekerja keras seorang theolog dan social worker. <br /><br />Pada waktu aku belum masuk ke Fakultas Pendidikan Kateketik saya telah meragukan 2 hal. Yang pertama ialah: Dosa asal dan tentang Santo dan &Santa (orang Suci). Bagaimana mungkin seorang yang baru lahir dari rahim ibunya sudah berdosa karena mewarisi dosa asal? Dan bagaimana mungkin Bapa Paus di Vatikan bisa menetapkan bahwa seorang yang meninggal dunia bisa ditetapkan sudah masuk surga. Ada juga hal lain, yaitu tentang api pensucian. Sementara semua agama mengajar bahwa hanya ada dua tempat ialah neraka dan surga di alam sana, Gereja Katolik mengajarkan ada tempat lain ialah api pencuci. <br /><br />Tetapi semua kebimbangan itu kubiarkan saja, karena saya berpendapat bahwa dengan menjadi Mahasiswa pada Fakutas Pendidikan Kateketik keraguan dan kebimbangan itu akan menjadi hilang atau sekurang-kurangnya bahkan menjadi jelas. <br /><br />Tentang dosa asal, ada dosen yang menjelaskan bahwa semua perbuatan orang tua bagaimanapun pasti berakibat pada anak. Misalnya jika orang tuanya suka pergi ke wanita pelacur, maka penyakit yang di derita bukan saja oleh dia tetapi anak-cucunya ikut menanggung akibatnya. Hal itu untuk sementara cukup memuaskan hatiku; walaupun dalam perkembangan selanjutnya kebimbangan tentang hal ini muncul lagi dan tetap tidak terjawab. <br /><br />Tentang Santo dan Santa tidak ada jawaban yang memuaskan. Yah, terima begitu saja. Bukankah ada suatu dogma bahwa Sri Paus tidak bisa keliru dalam menentukan kaidah agama. Jawaban itu bukan saja tidak memuaskan, bahkan keraguan bertambah satu, yaitu apakah betul Sri Paus tidak bisa salah dalam memutuskan kaidah agama? Hilang satu keraguan yakni tentang dosa asal, muncul satu keraguan lain, yaitu tentang ketidak-mungkinan salah dari Sri Paus di Vatikan. <br /><br />Aku mulai banyak mengenal pendeta Protestan. Pada saat itu Gereja Katolik, sudah maju dalam hal keinginan untuk ekomune (hidup bersama dalam persatuan). Tetapi rupanya Gereja Protestan masih memandang dengan mata curiga akan keinginan-baik Gereja Katolik. Ada memang Gereja Protestan yang sudah maju, misalnya Kristen Jawa, tetapi aliran Pantekosta sukar sekali untuk bisa mengerti hal ini. Sehingga dari aliran Pantekosta selalu ada usaha supaya mendapat pemeluk yang sebanyak-banyaknya. Sedangkan, pandangan Gereja Katolik dan Kristen Indonesia atau yang sejenis, orang yang sudah mempercayai Kristus- sebagai juru Selamat tidak usah ditarik lagi, barlah mereka tetap tenang pada agamanya entah itu Katolik entah itu Protestan. <br /><br />Perkenalan dangan para Pendeta menyebabkan saya bisa menerima pandangan agama Protestan yang wajar tentang tidak adanya pentahbisan (pelantikan) Santo-Santa, tentang tidak ditekankannya masalah dosa asal. Dari mereka saya mendapatkan buku Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Saya simpan Kitab Suci itu dengan nada agak takut sebab bagaimanapun Gereja Katolik belum mengijinkan secara luas orang Katolik menyimpan buku-buku Kitab Suci terbitan Protestan, bahkan pendeknya pada teorinya orang Katolik dilarang membaca buku-buku tanpa Imprimatur (persetujuan Uskup setempat) dan atau Nihil Obstat (tidak ada keberatan). <br /><br />Suatu ketika Rama Janssen yang memberikan kuliah Kitab Suci (sebelum itu Bruder Honorius) memulai kuliahnya dengan berkata: "Seperti kalian tahu, bahwa tidak boleh seorang Katolik memakai kitab Injil terbitan Protestan." Hatiku berdebar-debar juga, jangan jangan kena sanksi administrasi saya. Tetapi beliau melanjutkan: "Tetapi berhubung dari Katolik sendiri belum banyak usaha penerbitan Kitab Suci, dan karena Saudara calon Guru Agama yang harus lebih tahu dari pada umat biasa tentang Kitab Suci, maka Saudara perlu mempunyai. Untuk memakai buku Injil terbitan Protestan harus ada ijin dari Bapak Uskup setempat dalam hal ini Uskup Surabaya, Mgr. Drs. J. Kloster CM. Saya, selaku pimpinan Fakultas atas nama Bapa Uskup memberikan ijin secara umum, khusus kepada para Mahasiswa saya untuk mempergunakan Bijbel Protestan." Saya lega sekali. Keesokan harinya teman-temanku mencari Injil itu sedang saya sendiri menjadi bebas mengeluarkan Kitab Suci itu.<br /><br />Yang saya kagumi dari golongan Protestan ialah mereka dapat hafal ayat-ayat Injil itu. Sedang saya, calon Guru Agama Katolik untuk mencari tempat-tempatnya dalam Injil masih merasa sulit. Hal ini juga berlaku untuk semua orang Katolik bahkan guru Agamanya juga.<br /><br />Aku berpendapat, bahwa dengan mempunyai Injil imanku akan bertambah kuat, tetapi tidak demikian halnya. Dalam suatu tempat di dalam Pe:rjanjian Lama, sayang saya tidak bisa mengingat lagi di mana letaknya dan untuk mencarinya kembali ternyata sulit sekali, saya menemukan: "Bahwa dosa orang lain tidak bisa dipertanggung jawabkan kepada orang lain walaupun itu anaknya sendiri." Yah, dengan demikian jelas bahwa dosa dan akibat dosa itu berlainan. Akibat dosa bisa diwariskan tetapi dosa itu sendiri tidak bisa. Umpamanya, anak seorang pembunuh dijauhkan dari pergaulan oleh kawan-kawannya, tetapi dia sendiri tidak bisa dianggap salah karena menjadi anak seorang pembunuh." <br /><br />Kemudian hal ini di luar waktu kuliah saya tanyakan kepada Pastor Bartels C.M., beliau hanya menjawalb: " Itu bukan hal yang penting. Jika kau tidak percaya kepada dosa asal, engkau engkau tidak dosa dan tetap bisa menjadi orang Katolik yang baik." Saya berkata lagi: "Kalau demikian apa bukan lebih baik saya menjadi Protestan saja, Rama?" <br /><br />Rama menjawab: "Pikiranmu yang kacau anggap saja sebagai godaan setan, dan sekarang banyaklah berdoa dengan tekun lewat perantaraan bunda Maria." Dari akibat membaca Bijbel saya mendapatkan hal lain yang terasa ganjil. Hal itu ialah silsilah Yesus. Sebaiknya tidak usah saya kutipkan Silsilah itu, tetapi saudara buka saja Kitab Perjanjian Baru pada halaman pertama Injil Mateus. Setelah Mateus memproklamirkan bahwa Yesus adalah Anak Ibrahim, Anak Daud, dan menyuguhkan deretan nama-nama, maka pada akhir silsilah itu Mateus berkata: "Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yarng melahirkan Yesus yang disebut Kristus." Hal ini saya fikir aneh. Jika Yesus adalah putera (keturunan) Ibrahim, maka lebih tepat jika yang disebut keturunan Ibrahim itu Maria saja, bukan Yusuf yang bukan saja Bapa dari jasmani Yesus.<br /><br />Hal ini saya tanyakan kepada Rama Wignyopranoto C.M. beliau menjawab: "Orang Yahudi itu garis keturunan adalah garis Bapak sehingga lebih mudah jika yang disebut keturunan Ibrahim itu Bapanya, bukan Ibunya. Tetapi itu tidak penting, yang penting YESUS secara fakta sudah turun ke dunia menyelamatkan umat manusia. Itu inti iman kita." Jawaban itu tidak memuaskan saya, namun kesempatan tidak banyak untuk mendiskusikan, karena katanya akan ada kesempatan untuk mendiskusikannya dalam pelajaran yang akan datang waktu membicarakan persoalan itu.<br /><br />Tetapi sampai Rama Wignyo studi di Universitas Gregorian di Roma dan sampai saya keluar dari pendidikan itu tidak ada kesempatan lagi untuk omong-omong tentang hal itu. Tetapi yang lebih mengherankan lagi ialah, saya mendapatkan silsilah Yesus dalam Injil yang lain, yakni Injil Lukas. Di situ dilukiskan bahwa Yesus adalah keturunan Daud dari garis Natan yang ke 43, sedang dalam Injil Mateus adalah anak Daud yang ke 27 dari garis Sulaiman. Terhadap ini belum pernah saya tanyakan.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977</span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-16952294472808341802007-04-24T00:15:00.000-07:002007-04-24T01:05:01.554-07:00Kisah Mantan Guru Agama Katolik (1)<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Pengalaman Pribadi Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto</span></span><br /></span><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span><b>Menjadi Guru Agama Katolik <br /><br /></b>Selama aku di SMP dan SMA kakekku selalu menganjurkan agar aku mengikuti kursus, entah itu kursus tertulis entah itu kursus lesan. Demikian maka aku mengikuti Kursus Tata Buku, mengetik, Bahasa Inggris, dan banyak lagi Tetapi tidak semua berakhir dengan mendapat Ijazah. <br /><br />Selain itu tidak kulupakan pelajaran Agama selalu kuikuti di luar sekolah, melalui seorang Pastor. Itu kuikuti walaupun aku sendiri sudah dibaptis. Pada waktu itu yang menjadi Pastor Kepala di Magelang (Pastor Paroki) adalah: Rama H. van Heusden S.J. seorang Belanda yang lebih senang menggunakan bahasa Jawa dari pada Bahasa Indonesia. Pernah ada seorang Jawa bercakap-cakap dengan beliau mulai menggunakan bahasa Belanda, beliaupun melayaninya. Ketika pembicaraannya sudah selesai, Rama van Heusden bertanya: "Menapa panjenengan boten saget boso Jawi?" (Apakah anda tidak bisa bahasa Jawa?).<span class="fullpost"><br /><br />Pastor pembantunya ada dua: Rama Knooren S.J. yang lebih banyak berkarya dan bergaul di lingkungan keluarga Tionghoa, sehingga beliau mendapat predikat Pastor Cina. Kemudian beliau pindah ke Jakarta memimpin Mingguan Hidup Katolik yang kemudian berubah HIDUP. Sekarang di Nederland lkabarnya sudah meninggal. <br /><br />Pastor pembantu yang lain-lain ialah Pastor de Keyper S.J. umurya paling tua di antara 3 Pastor yang lain, bahkan katanya beliau Guru dari pada Pastor Knooren dan van Heusden. Dari dia aku belajar banyak akan menularkan agama kepada orang lain, atau dengan istilah Katolik, karya kerasulan. Mulai itu aku menemukan diriku keinginan untuk menjadi Guru Agama, orang yang tugasaya merasul (mengajar). Saya sendiri sebetulnya kurang tertarik pada jabatan Pastor. <br /><br />Yang ketika itu mengherankan aku ialah, mengapa saya sebagai orang Katolik tidak boleh membaca buku SUCI (Kitab SUCI kami) yaitu Injil. Padahal tidak demikian orang Protestan dan orang Islam. Mereka bebas untuk membaca Kitab Sucinya. Ketika hal itu aku tanyakan kepada Pastor de Keyper S.J, beliau berkata bahwa hal itu supaya orang tidak menafsirkan salah tentang Ritab Sucinya. Kuasa menafsirkan Kitab Suci hanyalah wewenang Gereja saja. Ketika aku bertanya mengapa hanya Gereja saja yang boleh menafsirkan kitab Suci beliau tidak menjawab hanya berceritera atau boleh juga dikatakan bahwa jawabannya diberikan dalam bentuk suatu ceritera:<br /><br /><blockquote>Dahulu kala ada 2 orang katak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dua hal: pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadanya, dan kedua jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari. Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu: Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.<br /><br />Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung: Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris karena mempunyai jam kerja lebih lama.</blockquote><br />"Demikianlah, Sariyanto," kata Rama de Keyper S.J. menutup keterangannya, "jadi walaupun Injil orang Katolik dan Protestan sama tetapi harus ada penafsiran yang satu yang hanya boleh di buat secara resmi oleh Gereja supaya tidak keliru. Puas dengan keterangan saya?"<br /><br />"Ya, Pastor," jawabku dan memang ketika itu saya juga merasa puas dengan keterangannya. <br /><br />Aku mengakhiri masa sekolahku di SMA dengan lancar. Setelah selesai belajar saya bekerja pada Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa. Tokoh LPKB ini kebanyakan adalah orang Katolik: K. Sindhunata S,H. dulu Mayor ALRI, sekarang Pimpinan I.L.C. (lnternational Legal Consultant) di Jakarta; Bapak Wignyosumarsono, bekas Kep. Bag. Urusan Katolik di Perwakilan Departemen Agama Jawa Tengah, sekarang Pegawai Tinggi di BPK dan salah seorang pimpinan DPP PDI, Hary Tjan Silalahi S.H. bekas anggota DPR, Cosmas Batubara dan masih banyak orang-orang Katolik di LPKB itu. Karena dalam tubuh LPKB itu yang dominan orang Katolik Di sinilah maka jiwa kerasulan saya mendapat siraman yang baik. Saya membina hubungan baik dengan pejabat Gereja, saya menentang rapat-rapat Organisasi Massa yang diadakan pada hari Minggu karena mengganggu orang bisa mengikuti Misa dengan baik. <br /><br />Dalam pekerjaanku sebagai pegawai LPKB saya sudah mulai turut serta dan dipercaya oleh Pastor untuk membantu mengajar Agama. Pada waktu itu pelajaran Agama yang diberikan oleh orang awam, bukan Pastor masih jarang sekali, lebih-lebih oleh orang muda seusia saya dan belum pernah mendapat pendidikan khusus, Tahun 1966 saya dipindahkan dari LPKB Pusat ke LPKB Daerah Propinsi Lampung, yang kemudian akan membawa riwaayat hidup lain.<br /><br /></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?<br />Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto<br />Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977</span><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;font-size:85%;" ></span><br /><span style="font-weight: bold;"></span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-50214818876421044062007-04-23T22:50:00.000-07:002007-04-23T22:52:19.639-07:00Sejumlah Serdadu AS di Irak Menyatakan Diri Masuk Islam<span style="font-weight: bold;">eramuslim</span> - Ternyata gambaran Islam yang dipublikasikan oleh media-media Barat, jauh berbeda sama sekali dari realitas Islam sebenarnya. Setidaknya hal itu diperlihatkan oleh sejumlah prajurit laki-laki dan wanita AS yang bertugas di Irak, ketika mereka menyatakan diri masuk Islam. Lalu mereka menikah dengan orang-orang Islam Irak. Walaupun pernikahan itu ditentang oleh sejumlah warga setempat.<br /><br />“Setelah bergaul setiap hari dengan warga Irak serta pengalaman berinteraksi dengan kalangan Muslim dari dekat di negeri yang terkoyak perang ini, banyak serdadu AS yang menyatakan keinginannya masuk Islam,” ujar Sheikh Mahmoud el-Samydaei, anggota Majelis Ulama Islam Irak, pada IslamOnline Rabu (13/8/2003).<span class="fullpost"><br /><br />“Para tentara AS itu telah menyadari bahwa ajaran Islam sama sekali berbeda dengan informasi-informasi yang diprogandakan oleh media-media Barat,” lanjut Sheikh Mahmoud.<br />Ulama Islam itu mengingatkan kembali para perwira AS yang telah masuk Islam agar memelihara agama itu sampai akhir hayat. Sebab orang yang mati tanpa membawa Islam, ujar Sheikh Mahmoud, matinya akan sia-sia. Para muallaf AS itu mendengarkan wejangan tersebut dengan terisak-isak, mengingat banyak masyarakatnya mati tanpa mengetahui sedikitpun tentang Islam.<br /><br />Seorang perwira AS yang mendatangi Pengadilan Urusan Sipil di distrik el-Karkh, Baghdad pekan ini menyatakan; “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusanNya.”<br /><br />Perwira AS itu kemudian menikah dengan wanita Irak, dr. Samar Ahmed yang pernah dijumpainya ketika dia bertugas menjaga Medicine City Hospital. Dia memilih Islam, kata perwira AS itu, lantaran keyakinannya yang penuh terhadap kebenaran Islam. “Saya masuk Islam bukan hanya lantaran untuk menikahi wanita Irak,” tukasnya.<br />Berdasarkan ajaran Islam, seorang pria non-Muslim dilarang menikahi seorang wanita Islam.<br />Hakim Agama Abd el-Azeim Mohammad Gawad el-Rasafi merestui pernikahan itu. Abd el-Azeim menegaskan bahwa pernikahan itu merupakan peristiwa pertama, seorang wanita Irak menikah dengan serdadu AS yang masuk Islam. Kepada IslamOnline Abd el-Azeim mengatakan, tak satupun agama di dunia, menghalangi pernikahan tersebut. Walaupun begitu sejumlah warga Irak menentang pernikahan antar etnis itu. (stn/iol)<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Dipublikasikan tanggal 14/08/2003 08:28 WIB</span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">[http://www.eramoslem.com/berita/dunia/308/14082831,7393,1,v.html]</span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-39980460302361563952007-04-23T22:47:00.000-07:002007-04-23T22:49:16.672-07:00Juara Dunia Snooker Masuk Islam Karena Naseem Hamed<div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Reporter : Andi Abdullah Sururi<br /><br /></span></div>Detiksport - Jakarta, Di tengah sorotan sebagian masyarakat barat terhadap Islam, juara dunia snooker 2001 asal Inggris, Ronnie O'Sullivan, memilih menjadi seorang muslim. Keyakinannya itu banyak dibantu oleh petinju nyentrik Prince Naseem Hamed.<br />"Prince Naseem adalah teman baik Ronnie. Dia punya pengaruh yang kuat dalam keputusan Ronnie mengubah agamanya," tutur ibunda O'Sullivan, Maria, tentang hubungan anaknya dengan bekas juara dunia kelas bulu keturunan Yaman itu.<span class="fullpost"><br /><br />O'Sullivan yang semula menganut agama katolik roma, menyatakan keislamannya bulan lalu di Islamic Cultural Centre, masjid utama di kota London. Menurut Maria, anaknya yang kini berusia 27 tahun itu banyak berubah menjadi lebih baik sejak beralih agama. Demikian diberitakan Sunday Times, Minggu (28/9/2003).<br />Masa kanak-kanak O'Sullivan penuh masalah. Ayahnya pernah dipenjara karena membunuh orang, sedangkan ibunya sempat bermasalah dengan hukum gara-gara urusan pajak. Ia pernah mengalami depresi hebat dengan melarikan diri ke botol-botol minuman keras maupun narkotika.<br /><br />Atlet snooker yang digelari "Roket" karena kecepatannya dalam "membersihkan" meja biliar itu mengikuti jejak petinju legendaris Muhammad Ali dan Mike Tyson yang mengubah identitasnya menjadi seorang muslim. Di Inggris, penyanyi terkenal Cat Stevens sempat mengundang berita heboh saat masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam. (a2s)<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">[http://www1.detik.com/printing/kirim.html?idArtikel=204819')]</span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-2226881507461910982007-04-23T22:25:00.000-07:002007-04-23T22:39:54.071-07:00Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam<br /></span><br /><span style="font-size:85%;">(Paulus F. Tengker - Rachmat Hidayat)</span><br /></div><br />Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan. Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan Jl. Arjuno - Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salah satu kota dengan umat Kristiani yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.<br /><br />Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka.<br /><br />Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen</span>" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur'an dan Hadis, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu dan foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan.<span class="fullpost"><br /><br />Bahkan saya juga mengajari mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili dan berusaha membantah kami. Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme di desa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar). Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah shalat dan mengetahui ajaran Islam yang paling dasar. Tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat dancanggih. Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.<br /><br />Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah dan akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadis dan buku-buku Islam untuk mencari kelemahan- kelemahannya, Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan dengan kerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling utama dalam pandangan Kristen. Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji dan mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar mengaji hingga 1 tahun lebih dan Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji dan hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam. Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal dan kaum gay.<br /><br />Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja seks independent, para pengunjung diskotek dan kafe yang menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil yang aktif disini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik & kafe. Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkulpun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe.<br /><br />Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran dan mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta dan sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung dan mafianya bekerja sama begitu rapi. Tapi ada yang kurang dari cerita itu dan ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan & sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia dan Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring domba Kristus baru dan menyesatkan generasi muda Islam! Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhanpun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri dan kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!<br /><br />Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya. Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan dan untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ecstasy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa ketemu dan ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang dan Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut.</span><br /><br />Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambil tripping! Setelah itu kami "dating" dengan mereka, "mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat dan pendeta atau penyanyi Gereja dan Gembalanya, saya tak tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka diantaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi secara khusus.<br /><br />Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan dan para pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja.<br /><br />Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris dan percaya itu mukjizat. Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat dan angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang diluar kendali dari skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?! Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas untuk menahan orang- orang yang di luar skrenario acara, kami tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka di luar gugus kendali komando kami.<br /><br />Memang pengakuan 4 orang mantan Gembala itu terdengar spektakuler dan sulit dipercayai, tetapi saya beritahukan kepada anda semua: <span style="font-weight: bold;">SEMUA PENGAKUAN MEREKA ITU JUJUR & BENAR ADANYA, SEMUA PRAKTEK TERCELA ITU MEMANG DIJALANKAN TERUTAMA OLEH: GEREJA BETHEL; GEREJA BETHANY; GEREJA NEHEMIA; GEREJA SIDANG JEMAAT PANTEKOSTA; GEREJA ABDIEL. </span>Bagi umat Kristiani atau para Gembala dan pelayan Tuhan pun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut dan sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI! Selain 4 mantan gemabala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.<br /><br />Mengapa saya masuk Islam? Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan sepenuh hati dan sampai tuntas, saya hanya mencari point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap dan diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat dan penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat dan umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam dan umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu dan jika kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali. Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa dan beberapa kejadian dikeesokan harinya, yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.<br /><br />Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyuman-Nya yang agung. Saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi saya! Saya pun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto dan gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?" Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!" Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?" Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia dan Dunia! Siapakah engkau wahai pria asing?" Pria Yahudi itu berkata: "Akulah 'Isa Al-Masih dan engkau bukanlah diriku!" Saya menyela: "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!" Pria Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!" Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!"<br /><br />Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata dan sungguh ajaib! Dari tangannya keluar mukjizat sinar api dan dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan Yesus! Keajaiban kedua pun terjadi, pria Yahudi yang mengaku sebagai 'Isa Al-Masih itu tak kurang apa pun dan dia lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan dan wujudnya tiba-tiba berubah! Kedua telinganya memanjang, dari mulutnya keluar gigi taring dan dari belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnyapun berubah mengerikan! Lalu salah satu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu...TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS!!! Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit! Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, gereja megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.<br /><br />Saya yang kaget dan tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau sebenarnya?" Pria itu menjawab : "Akulah 'Isa Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke-24, yang oleh engkau berserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus". Saya berkata : "Bukankah engkau telah mati di kayu salib dan telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?" Nabi 'Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis dan para pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi dan sekarang dia telah terlihat wujud aslinya".. Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu...jadi selama ini..." Nabi 'Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?" Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia..." Nabi 'Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?" Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata) Nabi 'Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi 'Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran dan hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis dan para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!" Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi 'Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam, kemudian pergi.<br /><br />Saya pun lalu terbangun, hari telah pagi, saya merenung mimpi apa itu tadi? Kesulitan apa yang akan saya alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali. Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca...betapa pikiran saya telah dibukakan tapi saya belum yakin betul. Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan Jl. HR Muhammad - Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?! Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul! Namanya mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba- tiba ada seorang pria menghardik saya dan meminta dengan kasar dompet dan HP saya! Saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah masjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ. Orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu jam 11.30, mendekati jamnya shalat Jum'at, saya perhatikan sekitar saya...orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum'at..saya ini ada di mesjid...mimpi saya...pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi 'Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu saya tak sadarkan diri.... Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan mesjid rupanya dan ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan. Saya lalu berdiri, tiba-tiba hati ini ingin menangis...menjerit "Ya Tuhan! Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!" Pak Tua itu kaget dan bertanya: "ada apa nak?", lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam dan kejadian yang saya alami, juga siapa saya danapa pekerjaan saya..serta perbuatan- perbuatan saya dalam usaha memerangi dan memperdaya agama Islam beserta umatnya. Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang"<br /><br />Sayapun lalu pulang, menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, Pak Tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk dan berkata: "pak tolong yakinkan saya....saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!". Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang dan menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai dan akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke mesjid tersebut dan kami berdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari Pak Tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah dan Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen dan berdasar oleh Pak Tua dan beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa Pak Tua ternyata fasih dan hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja dan penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan dibuku-buku para misionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.<br /><br />Saya jadi ragu dan bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun? Terlebih setelah Pak Tua menunjukkan dan memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh Lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan dan revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi? Yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tatabahasa saja, akan tetapi juga merubah makna dan arti ayat Alkitab itu sendiri? Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan dan merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup dan penggenap itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai dan menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu dan kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah dan sejarah agama dalam Alkitab dan Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya dan direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara benar dalam Islam.<br /><br />Penjelasan Pak Tua dan jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan dan ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh jahat Islam di rumah saya dan akan mengurapi serta mensucikan buku- buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang! Sikap rekan- rekan Gembala ini terasa kontras dan tidak sepadan dengan sikap Pak Tua dan jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan dan dibina oleh lingkungan agama yang sesat, saya harus segera mengambil keputusan.<br /><br />Setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya. Akhirnya sudah mantap dan sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam.<br />Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar <span style="font-weight: bold;">DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ALLA MUHAMMADARRASULULLAH - SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH.</span><br /><br />Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam dan menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi dan menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya dan saya tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi.<br /><br />Bahkan dalam surat itu, papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus. Naudzubillah! Ya Allah, maafkan keluarga saya ini. Mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat ketuhanan-Mu yang sesungguhnya.<br /></span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-34478522102178905962007-04-22T20:19:00.000-07:002007-04-22T20:22:29.234-07:00Lim Pei Chuan : Menelusuri Sungai-sungai HidayahNamaku Lim Pei Chuan, seorang keturunan Tiong hoa bersuku Han dan masih satu kampung dengan KhongCu sang pembawa agama Khong Hu Cu, Shan Tung. Dua puluh dua tahun lalu, nama itu aku sandang dari seorang ahli nujum keluarga. "Aliran Sungai besar dari Utara", nama yang tidak terlalu buruk aku kira.<br /><br />Kehidupanku di negeri ini bermula dari terdamparnya kakekku, Lim Man Ie, di pesisir pantai Sumatera Utara tahun 1945. Saat itu, ia sedang melarikan diri dari negerinya, Tiongkok, karena peperangan besar yang terjadi di sana.<br /><br />Di Sumatera, kakek mengenal seorang gadis desa yang manis lagi baik bernama Tan Gek Nai yang kemudian ia persunting jadi istrinya. Dari hasil pernikahan itu, lahirlah papa dan pamanku.<span class="fullpost"><br /><br />Sayang, kebahagiaan itu tidak bertahan lama karena nenekku meninggal setelah melahirkan pamanku, saat itu papa baru berumur tujuh tahun. Pada saat papa berumur delapan tahun, kakek pun menyusul isterinya karena sakit diabetes dan cidera pinggang yang dideritanya.<br /><br />Dalam keadaan yatim piatu, papa harus berusaha menghidupi dirinya sendiri. Saat itu, ia numpang dengan pamannya di Simpang Tiga. Di sana ia dipekerjakan sebagai pembantu hingga menikah dengan seorang penjaga toko kelontongan.<br /><br />Papa dan mamaku dibesarkan dengan pendidikan yang kurang. Papa seorang lulusan SMA dan mama hanya bersekolah sampai kelas tiga SD sekolah Cina, karena sekolah itu akan dibongkar paksa karena peristiwa GestOk (PKI-red).<br /><br />Aku dibesarkan dalam budaya TiongHoa yang cukup kental. Dari kecil, aku sudah diajak oleh papa untuk belajar berdagang dan diajarkan berbagai ilmu tentang dagang serta semua keahlian pendukungnya.<br /><br />Papa seorang perokok dan peminum. Meski demikian, ia tidak pernah ngamuk-ngamuk seperti kebanyakan peminum. Jadi, sejak umur tujuh tahun aku sudah cukup sering minum bir bersama papa, atau pernah satu sempat aku diajak nonton tarian setengah bugil bersama-sama orang tua. Namun, semua itu tidak pernah aku lakukan tanpa orang tua. Hal yang paling dilarang saat itu oleh papa adalah berjudi, merokok dan main perempuan.<br /><br />Saat kelas dua SLTP, ada kegundahan yang tak dapat kujelaskan tentang sesuatu yang mengganjal dalam dadaku. Prinsipnya, aku hanya ingin benar-benar meyakini bahwa my religion is the true way of life dan bukan seorang penganut agama keturunan.<br /><br />Aku memulai perjalanan ruhaniku dari agama Buddha Theravada (Buddha Thailand), Mahayana (Buddha Tiongkok), Tantrayana (Buddha Tibet), Ekayana (Buddha campuran), Buddhayana, Tridharma (Perpaduan agama Buddha, Khonghucu, dan Taoism).<br /><br />Karena rasa yang mengganjal itu belum terlunaskan, maka aku mempelajari ilmu Taoism Tiongkok dan Taiwan, lalu Hindu Bali dan Hindu India. Masa pencaharian diwarnai suatu tragedi di keluargaku, mamaku menderita Hipertensi dan harus masuk rumah sakit.<br /><br />Pada saat mama diperiksa, aku mulai putus asa dengan keadaannya. Saat itu aku hanya teringat, bahwa aku harus memohon kepada yang bernama Tuhan, agar mama disembuhkan. Selang beberapa saat, sakit mama mereda. Yang aku panggil saat keadaan terjepit itu adalah Tuhan, bukan nama dewa-dewi yang kukenal ataupun yesus. Fitrah asalku mengatakan bahwa aku butuh Tuhan, tempat aku memohon dan berlindung dalam setiap keadaan.<br /><br />Sakit yang dialami mama sudah sekitar setengah tahun. Hampir sepuluh juta, uang yang terkuras demi pengobatan mama. Keadaan keluarga semakin morat-marit, tapi mama tak kunjung sembuh. Sejak mama di rumah sakit, akulah yang tinggal di rumah melayani papa dan adikku, dari mulai memasak, membereskan rumah, dan semua yang biasa dilakukan mama.<br /><br />Saat itu, datanglah tetanggaku yang beragama Nasrani menawarkan untuk refresh ke Gadog Puncak. Tawaran itu aku sambut dengan baik. Kami berangkat jam 4 sore dan sampai di sana sekitar jam 10 malam. Di sana, kami tidur dahulu sampai jam 00.00. Kemudian dibangunkan untuk mendengarkan kotbah malam seorang pendeta dari Sulawesi. Saat itu, kami yang tidak semuanya Kristen pun ikut kebaktian malam. Di villa itu ada yang beragama Khatolik, Buddha, Khonghucu, dan kalau tidak salah adapula yang beragama Islam.<br /><br />Si pendeta memulai khotbahnya malam itu selama dua sesi. Sesi pertama adalah kesaksian, ia mengakui bahwa dia tadinya beragama Islam namun ia tidak menemukan kedamaian di sana. Anak dan Istrinya pun bergantian bicara tentang keadaan mereka yang buruk ketika beragama Islam. Sesi kedua, ia berusaha agar kami yang di sana berucap "haleluya" bersama-sama.<br /><br />Setelah sekian lama mengikuti kegiatan mereka, termasuk mencoba untuk mengkristenkan kedua orang tua saya dengan dalil-dalil gerejawi, timbul sebuah pertanyaan yang paling mendasar dalam diri saya, mengapa aku semakin ragu terhadap Yesus. Keraguan itu aku tanyakan kepada gembala gereja, tapi yang kudapat hanyalah doktrin-doktrin gerejawi.<br /><br />Aku semakin tidak percaya lagi dengan doktrin-doktrin gerejawi tentang Yesus. Aku berusaha menghilangkan gambaran Yesus dari pandanganku dengan mengatakan bahwa aku tidak mencintainya lagi. Di kemudian hari, aku baru sadar bahwa hampir saja aku menjadi korban Kristenisasi sepertinya dengan metode hipnotis diri dan jin.<br /><br />Setelah itu, aku kembali pada agama semula, Khonghucu. Lagi-lagi Allah memberikan hidayah kepadaku melalui pengalaman gaib.<br /><br />Ketika itu aku sedang sembahyang di sebuah kelenteng, seperti biasanya, aku mulai mengambil Hio atau dupa panjang, menyalakannya dan mulai menancapkannya di setiap dewa-dewi yang telah ditentukan sambil berdoa.<br /><br />Ketika sampai di dewa terakhir, ada sebuah suara yang berbicara di telinga kananku. Dia bertanya tentang apa yang sedang aku sembah. Aku menjawab, bahwa yang aku sembah itu adalah Buddha. Lalu ia bertanya lagi tentang yang mana Buddha itu. Aku menunjuk patung Buddha untuk menjawab pertanyaan itu.<br /><br />Ia bertanya lagi tentang yang aku tunjuk itu. Dengan sedikit merasa salah aku mengatakan bahwa itu patung. Ia bertanya lagi tentang siapa yang menciptakan patung? Aku menjawab, manusia!<br /><br />Ia bertanya lagi siapa yang menciptakan manusia? Aku mengatakan Tuhan! Sayup tapi pasti, suara itu mengatakan. "Itulah yang kamu cari. Carilah Tuhanmu, Tuhan Yang Menciptakan kamu dan aku, Tuhan Pencipta semesta alam ini, Tuhan Yang Membuat semua yang tiada menjadi ada. Ia Yang Pertama dan Terakhir.<br /><br />Ketika aku bekerja sebagai pencuci diesel, dari stasiun Poris, naik sekeluarga Muslim yang terlihat taat agamanya. Betapa harmonis dan hangatnya keluarga mereka. Semuanya itu membuatku penasaran, hingga aku memberanikan bertanya pada bapaknya tentang resep membina keluarga seperti itu. Jawabannya sangat menakjubkan, "Allahlah yang telah membentuk keluarga seperti ini".<br /><br />Allah terus membimbingku untuk kembali kepada-Nya lewat berbagai peristiwa yang memberikan hikmah mendalam pada diriku. Semuanya membuatku semakin merasa perlu mencari obat kegelisahan hatiku. Hidayah terakhir yang terjadi padaku adalah sebuah perjalanan ruhani. Aku mengalami empat hal yang membuatku tidak lagi dapat berpaling dari kebenaran Islam dan kerinduanku untuk segera menghampiri agama Allah itu.<br /><br />Perjalanan pertama adalah aku mati suri selama enam jam. Di perjalankan, rohku sampai di suatu tempat yang sangat putih bersih yang disana aku memakai sorban putih, gamis putih dan memegang tasbih putih serta mulai berjalan menuju sajadah yang berwarna putih. Sayup-sayup terdengar bacaan Yasin dari seorang laki-laki, ketika aku sudah mulai duduk di atas sajadah putih itu. Akupun mulai mengucapkan satu kata yang belum pernah aku ucapkan sebelumnya, "Subhanallah", aku bertasbih terus sampai adzan subuh sayup-sayup berkumandang.<br /><br />Perjalanan kedua, aku terbang di kegelapan malam. Aku melihat sebuah cahaya keemasan yang setelah aku dekati ternyata sebuah musholla kecil yang terbuat dari kayu cendana. Setelah aku masuk musholla itu, aku mulai membaca Quran yang sebelumnya belum pernah aku mengerti.<br /><br />Perjalanan ketiga, ketika mau tidur ada sebuah bayangan memakai gamis dan sorban putih masuk lewat jendelaku. Selama kurang lebih lima menit, ia mengatakan Laa Ilaaha illa Allah. Pada pertemuan selanjutnya, ia memakai sorban dan jubah hitam serta masih melafalkan kalimah Thayyibah.<br /><br />Perjalanan keempat, aku diperjalankan melihat padang Mashyar, di mana aku melihat samudera manusia berkumpul. Akhwat di sebelah kananku dan yang ikhwan di sebelah kiriku. Mereka semua berpakaian jilbab putih-putih dan kebaya bagi yang akhwat dan sorban atau peci putih bagi yang ikhwan.<br /><br />Aku berjalan menembus milyaran manusia itu dan sampai di sebuah masjid. Aku masuk ke dalamnya, dan di sana terlihat pula jutaan manusia. Ketika aku hendak berkumpul dengan orang-orang itu ada seorang nenek-nenek yang memanggil ke depan dan meminta aku membaca Yasin, tetapi aku tolak karena aku tidak dapat membacanya.<br /><br />Alhasil, aku dikurung di suatu tempat di dalam masjid itu. Tidak begitu lama, aku dikeluarkan dari tempat itu dan diminta untuk membaca Yasin sekali lagi. Aku menolaknya kembali. Setelah itu, nenek tersebut tertawa dan mengatakan "Sejak kamu dilahirkan di atas dunia ini, kamu telah ditidurkan di atas sajadah"<br /><br />Seketika itu aku bangun dan langsung pergi ke musholla SMU-ku dan berwudhu sekedarnya dan memohon kepada Allah, jikalau memang ini yang Allah inginkan maka aku memohonkan agar Dia mudahkan jalanku untuk memeluk Islam. Alhasil, beberapa hari setelah itu, tepatnya 28 Ramadhan 1420 H, di Masjid Lautze, pasar baru Jakarta, aku ber-Islam. swaramuslim.net<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">(sumber: </span><a style="font-style: italic;" href="http://mualaf.com">mualaf.com)</a></span><br /><br /><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-67239239852161467672007-04-22T20:13:00.000-07:002007-04-22T20:15:28.590-07:00Nur Setia Ningrum Perjalanan Panjang Menuju HidayahDari lahir hingga dewasa, Nur Setia Ningrum menganut agama Kristen Katholik. Nama depan sebagai tambahan saat dibaptis juga tersandang di depan namanya, yaitu Maria Margareta Nur Setia Ningrum. Namun diusianya yang ke-25 hidayah Allah datang, hingga ia mengambil keputusan untuk masuk ke dalam agama Islam. Berikut sekilas kisah kehidupan dan keislaman Mbak Nur Setia Ningrum.<br /><br /><br />Nur Setia Ningrum lahir pada 26 Juni 1975 dari pasangan almarhum Bapak Suradhi dan Ibu Emiliana Suwarni. Bapak Suradhi penganut Islam sedang Ibu Suwarni penganut Katholik.<span class="fullpost"><br /><br />Pada mulanya Ibu Suwarni menganut agama Islam, kedua orang tuanya Islam dan seluruh saudaranya juga Islam, namun karena saat SMP bersekolah di Saverius, akhirnya ia berpindah agama menjadi Katholik.<br /><br />Saat melangsungkan pernikahan dengan Almarhum Bapak Suradhi dengan tata cara Islam, namun tak lama kemudian Ibu Suwarni tetap menganut Katholik hingga kini. Dari perkawinan di atas dikaruniai 3 orang anak yang ketiganya menganut Katholik. Namun Alhamdulillah kini Mbak Nur telah menjadi muslimah.<br /><br />Sejak lahir hingga menamatkan pendidikan di SMEA, Nur termasuk penganut Katholik yang taat. Ia juga sempat mengikuti krisma, sejenis "pendidikan" untuk menguatkan keimanannya dalam Katholik.<br /><br />Selepas dari SMEA, dalam usia 19 tahun ia memberanikan diri untuk merantau ke Batam. Di sana ia bekerja di sebuah perusahaan elektronik yang menyediakan asrama bagi para pegawainya. Dan dari asrama inilah Nur mengenal dan pertama kali tertarik dengan Islam.<br /><br />Para teman asrama yang beragama Islam sering mengadakan acara pengajian, ia tak berani untuk hadir, namun sering membantu mengurus konsumsi pengajian. Dan saat sibuk menyiapkan minuman dan hidangan itulah ia mengenal tentang Islam.<br /><br />Setelah sekitar dua tahun di Batam, pada bulan September 1996 ia mendapat kabar bahwa ayah tercinta (yang menganut agama Islam) telah tiada. Kabar tersebut sangat membuatnya sedih. Sebagai anak wanita satu-satunya dan sekaligus anak tertua, ia sempat shock dengan cobaan tersebut.<br /><br />Di saat sedang dirundung kesedihan, pada suatu hari sepulang dari kerja ia melihat banyak orang sedang berkumpul hingga memacetkan jalan. Dengan penasaran ia mencoba mendekati, untuk mengetahui penyebabnya. Ternyata saat itu dai kondang Zainuddin MZ sedang menyampaikan ceramah di sebuah masjid, dan hadirin yang mengikuti meluber hingga memacetkan jalan.<br /><br />Saat mendekati lokasi, secara kebetulan Mbak Nur mendengar apa yang disampaikan oleh Zainudin tersebut. Dan kata-kata yang sangat menusuk hati hingga selalu diingatnya adalah, “Orang tua yang sudah meninggal bisa saja masuk ke dalam surga bila di doakan oleh anaknya yang sholeh. Anak yang sholeh adalah anak yang menganut agama Islam, taat, menjalankan sholat dengan baik …… bukan hanya sekedar Islam KTP".<br /><br />Saat itu juga hidayah Allah masuk ke dalam lubuk hatinya, ia merasa bahwa jika ingin ayahnya masuk surga, maka ia harus menjadi anak yang sholehah yang selalu mendoakan ayahnya. Sebelum itu ia jarang berdoa dan kalaupun berdoa, ia merasa doanya tak dikabulkan Tuhan.<br /><br />Ia sangat tertarik untuk masuk Islam, namun ia kebingungan bagaimana caranya dan kepada siapa ia akan bertanya? Saat dia mengutarakan keniatannya untuk masuk Islam kepada teman seasrama, mereka malah membuatnya takut. "Islam itu berat, kamu sudah siap belum". "Masuknya mudah, tetapi kamu harus menjalankan kewajiban-kewajiban, bukan hanya masuk Islam ……." Dan kata-kata sejenis yang membuatnya berkesimpulan, bahwa ia belum siap untuk memeluk agama Islam.<br /><br />Sebenarnya keniatan yang ada di hatinya telah mantap, namun karena ucapan teman ia justru merasa belum siap. Padahal ia pernah bermimpi selama 3 malam berturut-turut. Di dalam mimpinya ia akan pergi ke gereja, namun sampainya justru ke masjid. Mulai saat itu ia juga merasa sangat syahdu apabila mendengar lantunan qashidah, bahkan sering sampai bulu romanya berdiri.<br /><br />Pada awal tahun 2000, setelah enam tahun bekerja di Batam, Mbak Nur kembali ke Sragen. Saat di Sragen inilah ia merasa mendapatkan kejelasan dari apa yang selama ini mengganjal di hatinya. Berkat bimbingan Ustad Naim Mustafa, yang masih pamannya sendiri, akhirnya ia mengetahui dan merasa siap untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.<br /><br />Akhirnya pada bulan Pebruari 2001, bertepatan dengan diadakannya acara selapanan di desa Siwalan, Mbak Nur mengikrarkan keislamannya di hadapan Al-Habib Syekh Asseqaf, Ustad Naim Mustafa, Ustad Thoyib dan para hadirin yang mengikuti acara selapanan.<br /><br />Sebulan setelah memeluk Islam, Alhamdulillah Mbak Nur mendapatkan jodoh dan melangsungkan pernikahan, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2001. Bapak Suparto, suami Mbak Nur termasuk jamaah Fosmil yang berprofesi sebagai petani melon.<br /><br />Dari perkawinan pasangan di atas, kini mereka telah dikaruniai seorang putri yang bernama Falia Fitriyatin Nisa' yang telah berumur 8 bulan. Semoga perkawinan dan keluarga mereka serta keluarga kita semuanya diberkahi oleh Allah SWT.<br /><br />"Setelah masuk Islam saya merasa tentram dan bisa mendoakan ayah saya', ucap Mbak Nur. Semoga ketentraman dan keislaman menyertai kita semua hingga akhir hayat. Dan khusus bagi ayah Mbak Nur, semoga Allah SWT mengampuni seluruh dosa dan kesalahannya, melapangkan kuburnya, melipatgandakan pahalanya dan memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab tanpa azab, amiiin.<br /><br />Demikian sekilas kisah keislaman Mbak Nur Setia Ningrum, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dan hikmahnya. (KotaSantri) (Mhs, seperti yang dituturkan langsung oleh Mbak Nur S.T./sumber swaramuslim.net)<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">(sumber: </span><a style="font-style: italic;" href="http://mualaf.com">mualaf.com</a><span style="font-style: italic;">)</span></span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-36512067693649606312007-04-22T20:10:00.000-07:002007-04-22T20:12:31.690-07:00Eirine : A China Town Lady<blockquote>Senin akhir bulan Oktober 2006, usai mengikuti ceramah, profesor Antropologi di City College, sebuah universitas negeri kota New York itu menyatakan memeluk Islam.</blockquote><br />Pertama kali wanita ini datang ke kelas Islamic Forum for non Muslims (Forum Islam untuk non-Muslim) saya sangka sekadar iseng. Dia datang tapi hanya duduk sebentar, lalu meninggalkan ruangan. Minggu selanjutnya datang lagi. Akhirnya saya bertanya padanya dalam bahasa Inggris, “Siapa Anda dan apakah tertarik belajar Islam?” Dia menjawab, “Ya, saya merasa disconnection.”<span class="fullpost"><br /><br /><br />Ia mengaku disconnected (tidak nyambung) karena menganggap saya selalu berbicara tentang Islam dan agama lain, tapi agamanya tidak pernah disebutkan.<br /><br />Saya baru paham bahwa ia adalah seorang penganut Budha. Sementara dalam kelas, biasanya saya lebih berkonsentrasi pada agama Kristen, Katolik, dan Yahudi.<br /><br />Sejak itu, setiap kali dia hadir di kelas, saya selalu menyebutkan beberapa kaitan diskusi dengan agama-agama lain, termasuk Budha. Misalnya bagaimana agama Budha menitikberatkan ajarannya pada “alam” dan “spiritual”, yang sesungguhnya Islam lebih jauh memperhatikan hal-hal tersebut tapi dengan pendekatan yang balanced (imbang). Secara khusus, saya sempat memberikan hadiah sebuah buku milik Harun Yahya berjudul Islam and Budhism.<br /><br />Sejak itu perhatiannya ke kelas semakin konsentrasi. Bahkan setiap kali selesai belajar, dengan sopan (adat China ) meminta agar saya bisa berbicara khusus dengannya. Anehnya, sebelum memulai pembicaraan, biasanya dia sudah meneteskan airmata.<br /><br />“Apa yang sesungguhnya membuat Anda menangis?” tanya saya.<br /><br />Katanya, hatinya cenderung ke agama Islam, tapi ia mengaku terlalu banyak dosa yang telah diperbuatnya. Ia mengaku selama ini merasa menyembah berhala (patung-patung)--yang menurutnya-- unforgivable (tak termaafkan) dalam Islam.<br /><br />Rupanya ia masih terkenang dengan penjelasan saya bahwa semua dosa diampuni kecuali dosa “syirik”. Kepadanya saya jelaskan bahwa dosa syirik yang dimaksud adalah ketika sudah menjadi Muslim/Muslimah lalu tetap melakukan berbagai kesyirikan. Barulah ia merasa senang. Bahkan sejak itu, setiap kali ke kelas--dengan bahasa Inggris logat kental China —ia sangat bersemangat untuk mengajukan berbagai pertanyaan tentang masalah-masalah praktis dalam Islam, seperti shalat.<br /><br />***<br /><br />Perempuan enerjik itu bernama Eirine. Itulah nama yang selama ini saya kenal. Perempuan berpenampilan sederhana, seorang profesor Antropologi di City College , sebuah universitas negeri di up town (bagian atas) kota New York .<br /><br />Ia mengenal Islam dari murid-muridnya yang Muslim di kolese tersebut. Bertepatan dengan malam Nuzul Al-Qur`an, di Masjid Al-Hikmah, New York --masjid yang dimiliki masyarakat Muslim asal Indonesia —tatkala itu mengadakan open house ifthar (acara buka puasa bersama) dengan tetangga-tetangga non-Muslim. Itulah yang membawa Eirine hadir dalam acara tersebut. Secara kebetulan, saat itu, saya menjelaskan kepada non-Muslim mengenai Islam. Eirine nampak serius mendengarkan.<br /><br />Setelah berbuka puasa, saya terkejut. Tidak seperti biasa, Eirine langsung mendekati saya sebelum memberikan isyarat. Biasanya dengan mengangkat tangan atau isyarat yang lain. Setelah selesai makan kue, persis di saat akan dilaksanakan shalat Maghrib, dia mendekat dan mengatakan, “Saya piker, saya tidak lagi punya alas an untuk menundanya lebih lama.”<br /><br />Saya tanya, “Menunda apa?”<br /><br />Dia bilang, “Saya ingin menjadi seorang Muslimah malam ini.”<br /><br />Dengan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, segera saya umumkan kepada jamaah yang memang membludak malam itu bahwa seorang sister akan mengucapkan dua kalimah syahadat.<br /><br />Sebelum Maghrib, saya memintanya mengucapkan syahadat. Namun karena mengaku masih merasa gugup, saya memutuskan memberikannya waktu hingga Isya’.<br /><br />Alhamdulillah, di hadapan jamaah shalat Isya’ Masjid Al-Hikmah, wanita China Town ini mengucapkan dua kalimah syahadat diiringi linangan airmata dan pekik takbir seluruh jamaah. Allahu akbar!<br /><br />***<br /><br />Semenjak menjadi Imam di Islamic Center of New York sejak Desember 2001 –terutama ketika Amerika sedang dilanda phobia Islam-- saya merasa ada seseorang yang bisa menjembatani antara warga Amerika dan Komunitas Muslim.<br /><br />Tentu saja sudah kehendak Allah, setelah 11 September, antusias masyarakat Amerika untuk tahu Islam sangat luar biasa. Saya tidak bisa menyebutkan berapa, tapi yang terdaftar setiap tahunnya, tidak kurang dari 130-an orang yang masuk Islam. Mungkin bisa dikali 5 tahun.<br /><br />Sekitar 2-3 orang perminggu yang masuk Islam. Tidak jarang secara berombongan setelah shalat Jum'at. Pernah saya mengislamkan 8 orang sekaligus dalam sebuah acara Jum'at an di Islamic Center. Harap tau, banyak warga non-Muslim menonton acara Jum'at an, sehingga setelah mendengar khutbah mereka biasanya tertarik pada Islam. Ada yang langsung, ada pula yang meminta informasi di mana bisa belajar lebih lanjut.<br /><br />Banyak yang bertanya, femomena apakah ini? Setahu saya, hanya dua. Pertama, memang orang Amerika itu senang mencari. Kedua, memang ajaran ini (Islam) sangat menarik. Terutama pasca 11 September semakin membuka pintu itu karena Islam diekspos sedemikain rupa oleh media massa AS. Alhamdulillah, meski 11 September menyisahkan kepahitan kaum Muslim, tapi manisnya bisa pula kita rasakan.<br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >(sumber: <a href="http://mualaf.com">mualaf.com</a>)</span><br /><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-17970888860622433092007-04-22T20:05:00.000-07:002007-04-22T20:24:44.496-07:00Mowo Purwito Rahardjo : Disadarkan Sifat Wajib AllahUntuk sebagian besar umat Islam, terutama mereka yang tinggal di kampung, 20 sifat wajib Allah merupakan lafal yang sering diucapkan. Apalagi, buat mereka yang belajar di madrasah-madrasah maupun di majelis taklim. Bahkan kadang, 20 sifat wajib Allah ini dibaca dengan irama menarik, untuk mempermudah diingat dan dihafal.<br /><br /><br />Lain lagi, buat Mowo Purwito Rahardjo. Bagi pria kelahiran Situbondo 28 Oktober 1965 ini, 20 sifat wajib bagi Allah tersebut telah membimbingnya menjadi seorang Muslim.<br /><br />''Saya belajar teologi sudah lama tetapi yang saya pakai untuk perbandingan karena saya ingin melihat Islam justru pelajaran anak kelas 6 SD yang berbicara tentang 20 sifat wajib Allah kemudian ada asma al husna. Saya coba pelajari.<span class="fullpost"><br /><br />Setelah saya dalami sifat wajib Allah, di situ saya membaca sifat-sifat Allah dari wujud, qidam, baqa, dan ada sebuah pernyataan yang sangat mengganggu pikiran saya bahwa Allah itu bersifat mukhalafatu lil hawadisi (Allah berbeda dengan makhluknya),'' ungkap Mowo ketika mengisahkan pengalamannya menjadi seorang Muslim di Jakarta Rabu (14/2) malam.<br /><br />Suami dari Amik S Fatmawati SH ini pun tercengang membaca sifat wajib Allah tersebut. ''Saya tercengang, agak bingung juga dengan pernyataan ini membuat saya gelisah. Teryata zat Allah ini zat yang tidak sama setiap makhluk, zat yang tidak berfisik, zat yang tidak berjasad, yang sangat dibedakan dengan siapapun," ujarnya.<br /><br />Bagi Mowo, ini sangat masuk akal juga karena Allah tidak berjasad dan berada di ruang yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu mustahil Allah itu masuk ke dalam konsep ruang dan waktu. "Mustahil, Allah itu melakukan degradasi nature dari Sang Pencipta menyerupai ciptaannya.''<br /><br />Kekaguman tentang sifat-sifat wajib bagi Allah, terus menyentak sanubari ayah tiga putra ini. ''Saya juga menjumpai sifat Allah yang lain yaitu Allah qiyamuhu binafsihi (Allah berdiri sendiri). Allah itu independen, berdiri sendiri, tidak bergantung kepada kita. Jadi untuk menyelamatkan manusia dengan kalamnya kun fayakun dengan kehendaknya maka jadilah."<br /><br />Allah itu kekuasaannya tidak dibatasi oleh siapapun. Pemikiran ini membawa Mowo pada perenungan mengenai konsep Allah dan "proses tiga dalam satu" (trinitas). Dalam agamanya yang lama, konsep tentang Tuhan terjawab dalam polemik yang cukup panjang.<br /><br />Menilik ke belakang, tak mudah bagi Mowo untuk menjadi seorang Muslim. Semua bermula sejak tahun 2004, saat ia masih menjadi dosen sosiologi agama, fenomenologi agama, dan etika Kristen. Suatu hari, rekannya yang mengajar Islamologi (keislaman), meninggal dunia.<br /><br />Mencari dosen dalam waktu singkat tidak mudah. Apalagi untuk Islamologi, kendati mengajarkan keislaman, sang dosen harus beragama Kristen. "Akhirnya diputuskan secara darurat, sayalah yang menggantikan beliau mengajar tentang keislaman.'' Ia bersyukur almarhum rekannya itu meningalkan modul dan diktat yang lengkap.<br /><br />Ajaran Islam-Kristen dikomparasi secara doktrinal. "Kita tahu bahwa ada beberapa titik-titik krusial yang menjadi polemik antara Islam dan Kristen khususnya kalau kita belajar tentang teos (Tuhan) dan logos (manusia) serta cosmos (alam semesta). Belum lagi kalau bicara kitab suci dan angelos (malaikat)," tambahnya.<br /><br />Tak ingin memberi pengertian yang salah pada mahasiswanya, ia mendalami Islam, khususnya bagaimana Islam menyoroti Kristen dari sudut ketuhanan. Sampai akhirnya menemukan "teori" 20 sifat wajib bagi Allah. September 2006 lalu ia bersyahadat.<br /><br />Mowo berlatar belakang pendidikan sosiologi. Kandidat Master of Art Religion ini dikenal sebagai pengajar teologi di Perguruan Tinggi Nusantara Malang, Jawa Timur dan beberapa STT di Malang. "Saya belajar di sekolah keteologian sampai mendapat gelar sarjana teologi,'' ungkapnya yang mengaku mestinya 14 Februari lalu ia sudah diwisuda sebagai Master of Art Religion.<br /><br />Mowo sendiri tidak mempermasalahkan kenapa gelar tersebut belum disandangnya. Bagi dia, hidayah Islam yang diterimanya sudah lebih dari segalanya.<br /><br />Menurut dia, masing-masing agama punya klaim sendiri-sendiri. "Tapi kenapa saya harus memilih, ini tentang sebuah pilihan. Untuk memilih ini perlu perjalanan, perjuangan, perlu sebuah perenungan yang cukup dalam yang saya lakukan dari waktu ke waktu,'' tegas pria yang pernah menjabat wakil sekretaris DPC Partai Damai Sejahtera (PDS) Malang, Jawa Timur ini.<br /><br />Lelaki ini memang dikenal aktif berorganisasi. Berbagai posisi penting dalam organisasi Kristen pernah dijalankannya.<br /><br />Selain pernah dipercaya sebagai pengurus DPC Partai Damai Sejahtera, Mowo pun pernah aktif di LSM Kristen bernama The Nation Care of Indonesia. Ia menjabat sebagai ketua Departemen Pengembangan Spiritualitas periode 2002-2006. Ia juga menjadi pengurus di Departemen Pemberdayaan Masyarakat di Gereja Kristen Injili Nusantara yang berkedudukan di kota Malang. (dam/RioL)<br /><br />(sumber: <a href="http://mualaf.com/">mualaf.com)</a></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-89008723873044138942007-04-22T20:01:00.000-07:002007-04-22T20:04:32.009-07:00Dewi Purnamawati : Isi Bibel Mengantarkannya untuk memeluk IslamDewi Purnamawati nama saya, kelahiran Solo Th. 1962. Tahun 1971, Mase (panggilan saya kepada ayah) yang pegawai AURI pindah tugas ke P. Lombok sehingga saya besar di P. Lombok sampai lulus SLTA Th. 1981. Kemudian kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta sampai lulus Th. 1985. Sejak Th. 1986 saya kembali menetap di Solo dan mengabdikan diri sebagai guru listrik di STM Negeri 2 Surakarta yang saat ini nama-nya SMKN V Surakarta.<br /><br />Pengaruh kekristenan ibu yang aktifis gereja sangat kuat, Th. 1971 Mase yang semula Islam tidak sekedar dikristenkan ibu tetapi bahkan berhasil dibina menjadi aktifis penginjilan yang militan & handal.<span class="fullpost"><br /><br />Mase dianggap punya kelebihan talenta. Mampu berinteraksi dan mengusir kuasa kegelapan, padahal kemampuan metafisik/paranormal semacam itu yang mereka anggap kelebihan dan anugerah Tuhan, dalam kacamata Islam justru indikasi lemahnya Tauhid, karena menurut ajaran Islam talenta semacam itu sebenarnya berasal dari setan.<br /><br />Kami 3 bersaudara -saya dan 2 adik saya- dididik dengan ketat dalam kehidupan kristen yang taat dan sangat kuat. Sejak kecil sudah dicekoki doktrin-doktrin kristen. Merendahkan & apriori terhadap Islam. Harus mampu menampakkan bahwa kristen adalah KASIH. Digembleng menjadi militan untuk mampu memasuki dan mempengaruhi kehidupan masyarakat P. Lombok yang mayoritas beragama Islam, kami semua aktif dalam penginjilan/pemurtadan.<br /><br />Contoh keberhasilan didikan ibu adalah adik saya laki-laki, sejak kira-kira Th. 1997 ia menjadi pendeta di daerah Cimahi setelah menamatkan S2 nya di Institut Agama Kristen TIRANUS Cimahi Bandung.<br /><br />Dia telah sukses mengkristenkan orang satu kampung melalui cara mengajarkan dan membantu masyarakat berusaha dengan mengelola tanaman hidrophonik, sementara adik saya perempuan, aktif penginjilan di P. Madura. Obsesinya mengkris-tenkan para kiai. Sebab peluang itu ada! Kalau malam minggu dia menga-mati kiai nyebrang ke Surabaya, pakaian kiai-nya ditanggalkan dan ganti pakai celana jeans dan T.Shirt lalu asyik dalam dunia hiburan!.<br /><br />Saya sendiri, suami pertama adalah aktifis HMI sekaligus pengurus pengajian yang telah berhasil saya kristenkan, tetapi akhirnya kami bercerai juga. Memang kristen mengajarkan “Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia.” tetapi pendeta akhirnya mengijinkan kami bercerai, ia tidak punya solusi.<br /><br />Anak saya sejak perceraian itu dipelihara ibu di Lombok, ia dididik ibu menjadi kristen militan. Tidak boleh saya ambil untuk saya didik di Solo, kecuali kalau saya balik ke kristen. Anak saya yang semata wayang itu, untuk mendapatkannya ibarat ‘toh nyowo’ hampir keguguran sampai 3 kali.<br /><br />Tepatnya malam 27 Ramadhan th. 2004, dengan sadar & tanpa beban telah memutuskan hubungan ibu-anak dengan saya, karena meski-pun diiming-imingi, diancam dan menanggung resiko apapun saya tetap Islam tidak mau balik Kristen. Dengar-dengar sekarang ini ia kuliah di Jawa mengambil Pastoral Konseling di sekolah theologi, dalam rangka menjadi seorang pendeta … wallaahu a’lam.<br /><br />Sejak itu pula saya di PHK keluarga saya. sama nenek saya , Pakde Bud, Bapak-ibu dan adik-adik yang sejak kecil saya yang mengasuh, membiayai pendidikan & pernikahan mereka. Sebenarnya sejak kecil saya sudah sering merasa sangsi, bimbang, bingung, galau dan ragu dengan ajaran Kristen.<br /><br />Banyak sekali kejanggalan, banyak hal tidak sesuai dengan akal sehat, tetapi saya tetap mencoba setia dengan kekristenan saya. Tetap melakukan penginjilan walau kegalauan semakin hari semakin membengkak dan terasa menyiksa. Pindah agama Islam? Wow…..sorry! secuilpun tak ada minat, image Islam tidak menarik sama sekali! kalau benci… memandang rendah …. Ya!.<br /><br />Namun yang namanya hidayah, kalau Allah menghendaki maka tidak ada seorangpun yang mampu menolaknya meskipun semula ia sangat membencinya.<br /><br />Saya meragukan kesempurnaan Bible, pikir saya “Kalau buku sudah benar dan sempurna tidak usah direvisi, kalau kitab Injil sudah sempurna mengapa Allah masih menurunkan Al-Qur’an ?” Itulah yang mengusik logika saya dan meluluhkan ke-Kristen-an saya.<br /><br />Saya mulai meragukan Kristen, NATAL! Perayaan paling meriah dan ibadah paling sakral di dalam Kristen dan dirayakan setiap 25 Desember., tetapi tidak satupun ayat alkitab yang membahasnya atau minimal menyinggungnya, bahkan terbukti perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah perayaan yang merayakan kelahiran berhala-berhala pra Kristen, yaitu dewa Mithra yang dianggap putra tuhan dan cahaya dunia (dewa matahari), Osiris, Adonis, Dionysus, Khrisna.<br /><br />Jadi jelas bahwa perayaan Natal itu mengadopsi dan melestarikan perayaan tuhan-tuhan para penyembah berhala. Bahkan hari suci mingguan Kristen yang semula menghormati hari Sabat Yahudi yaitu hari Sabtu, oleh Kaisar Konstantin digeser dan disesuaikan dengan hari suci mingguan para penyembah berhala yang memuliakan dewa matahari yaitu Hari Matahari (SUN DAY) / hari Minggu.<br /><br />Saya juga mulai meragukan isi Alkitab sendiri, misalnya :<br />Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Imamat 10:9<br /><br />Dalam ayat tersebut Allah melarang minum anggur dan mabuk tetapi kenapa dalam Injil karangan Yohanes 2:7-10 dikisahkan Mukjizat Yesus malah mengubah enam drum air menjadi anggur yang memabukkan ?<br /><br />Kenapa kisah porno dan cabul bertebaran di ‘Kitab Suci Bible’ misalnya di dalam kitab Kitab Kidung Agung misalnya :<br /><br /><span style="font-style: italic;">Kiranya ia mencium aku dengan kecupan!</span><br /><span style="font-style: italic;">Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur</span> KA 1:2<br /><br /><span style="font-style: italic;">Tangan kirinya ada di bawah kepalaku,</span><br /><span style="font-style: italic;">Tangan kanannya memeluk aku.</span> KA 2:6<br /><br /><span style="font-style: italic;">Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu</span><br /><span style="font-style: italic;">Seperti dua anak rusa buah dadamu,</span><br /><span style="font-style: italic;">Seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput</span><br /><span style="font-style: italic;">Di tengah-tengah bunga bakung. </span>KA 4:3,5<br /><br /><span style="font-style: italic;">Pusarmu seperti cawan yang bulat,</span><br /><span style="font-style: italic;">Yang tak kekurangan anggur campur.</span><br /><span style="font-style: italic;">Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.</span><br /><span style="font-style: italic;">Seperti dua anak rusa buah dadamu,</span><br /><span style="font-style: italic;">Seperti anak kembar kijang.</span> KA 7:2-3<br /><br /><span style="font-style: italic;">Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan</span><br /><span style="font-style: italic;">Buah dadamu gugusannya.7</span><br /><span style="font-style: italic;">Aku ingin memanjat pohon korma itu dan</span><br /><span style="font-style: italic;">Memegang gugusan-gugusannya.</span><br /><span style="font-style: italic;">Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan</span><br /><span style="font-style: italic;">Nafas hidungmu seperti buah apel </span>KA 7:7-8<br /><br /><br />Kenapa Allah Yang Maha Esa diakui terdiri dari 3 unsur tuhan tetapi dipaksakan dikatakan satu (trinitas/- tritunggal)? Seabreg kemusykilan dan seabreg masalah yang jauh dari akal sehat dan tidak selaras dengan nalar.<br /><br />Saya jadi malas pergi ke gereja dan enggan membuka injil karena ada revisinya yaitu Al-Qur’an dan ketika teman meminjami buku berjudul ‘Akhlahk Islam’ masya Allah saya begitu ta’jub karena hal yang kecil diperhatikan dan ada tuntunan didalam Islam. Misal sehabis bersenggama wajib mandi besar, yang lewat lebih dulu memberi salam, istri pergi tidak cukup minta ijin tetapi suaminya harus ridho.<br /><br />Tentu hal yang besar lebih diperhatikan lagi! Setelah bertahun-tahun dalam kebimbangan, perenungan dan pergulatan batin serta berdoa memohon petunjuk kebenaran kepada Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan, maka saya memutuskan memeluk agama Islam pada Februari 1999.<br /><br />Beberapa bulan berikutnya saya menikah untuk kedua kalinya dan yang mengantarkan saya pada Islam. Tetapi teman-teman saya yang mayoritas Islam tidak berusaha mendakwahi saya, entah karena tidak PD atau tidak paham bahwa Islam itu agama luar biasa, sempurna!. Tetapi justru saya yang getol menyampaikan Kristen kepada mereka.<br /><br />Setelah keislaman saya, beberapa ujian datang dari teman-teman/tetangga yang Kristen atau orang Islam yang mencurigai ke-Islam-an saya, usaha saya bangkrut ditipu kyai yang berkedok membimbing saya, saya sempat terperosok ke dalam aliran Islam sesat, suami saya yang staf manajer mengundurkan diri karena diskriminatif. Ketika semangat Islam saya baru bersemi suami meninggal dan saya sakit keras dan sedihnya uang di dompet tinggal Rp.10.000,-.<br /><br />Seminggu kemudian Ibu saya mengultimatum saya bila memilih Islam biaya hidup mulai kecil dianggap sebagai hutang. Saat ini saya bergabung di Forum Arimatea Solo dan turut berdakwah bahayanya kristenisasi dan membentengi umat Islam dari bahaya pemurtadan. Untuk ini saya sudah 6 kali menerima ancaman, baik akan dilaporkan di kelurahan, kepolisian dan akan dibunuh, tetapi saya tidak gentar karena Allah yang Maha Kuasa dan Maha menepati janji telah menjanjikan “Barang siapa menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya” Dan siapapun tidak akan mampu mendatangkan kemudharatan jika Allah tidak menghendaki.<br /><br />Inilah sekelumit perkenalan saya dan liku-liku hidup saya dalam menerima dan mempertahankan hidayah Al-Islam (al-islahonline)<br /><br />(sumber: <a href="http://mualaf.com">mualaf.com</a>)<br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-40881342835711119262007-04-22T19:54:00.000-07:002007-04-22T19:55:20.028-07:00KESIMPULANDengan segala kerendahan hati, kami mengharap semoga tulisan ini menjadi bahan inspirasi bagi saudara-saudaraku muslim dalam upaya memurnikan iman serta mengikis berbagai keraguan yang datang menteror silih berganti.<br /><br />Melalui tulisan ini semoga muslim mengetahui, menyadari, dan menyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah SWT tidak pernah mewahyukan Trinitas kepada semua Rasul yang diutus ke dunia ini, termasuk Nabi Isa (Yesus). Demikian pula Yesus dan murid-muridnya tidak pernah menyebut-nyebut, apalagi mengajarkan ajaran asing dan aneh ini. Paulus sendiri sebagai pendiri agama Kristen juga tidak pernah menyebut-nyebut dan mengajarkan Trinitas.<span class="fullpost"><br /><br />Kalau masyarakat awam Kristen tetap berada dalam kegelapan dan ngotot mempertahankan Trinitas, harap maklum, karena menurut Robert Funk, meskipun para pastor, pendeta dan penginjil telah ditatar bahwa Yesus bukan Anggota Trinitas dan bukan Tuhan yang harus di sembah, namun mereka tidak punya nyali untuk menyampaikan kebenaran ini kepada jemaat karena takut di damprat.<br /><br />Dari tulisan ini jelas terlihat dari kacamata Islam adanya dua permasalahan yang dilahirkan oleh ajaran Trinitas yang dianut dari filsafat Yunani dan agama Mesi r.<br /><br />1. Keteledoran yang disengaja oleh para pemimpin Gereja yang menobatkan Yesus sebagai Logos penyembah berhala, sehingga Yesus dengan serta-merta harus memikul berbagai gelar Logos yang tidak pernah beliau impikan. Tanpa sepengetahuan dan seizin beliau, para pemimpin Gereja langsung menyematkan gelar Tuhan, Juru Selamat, Anak Allah, Firman, Alfa dan Omega, perantara antara Tuhan dan Manusia dan puluhan gelar lainnya kepada Yesus.<br /><br /><br />2. Kecurangan para penulis Injil-injil dalam Alkitab yang menciptakan ucapan-ucapan palsu, kemudian menyuapnya kepada Yesus sehingga memberi kesan seakan-akan ucapan tersebut keluar dari mulut Yesus. Ayat-ayat ini di golongkan dalam "Ayat Asli Ucapan Palsu". Disamping itu para penyalin injil-injil dalam Alkitab tidak pula ketinggalan menciptakan ayat-ayat palsu yang diakui sebagai ucapan Yesus kemudian menyelipkannya ke dalam Injil yang baru mereka salin. Ayat-ayat ini tergolong dalam "Ayat Palsu Ucapan Palsu".<br /><br />Dengan demikian terdapat dua golongan ayat-ayat palsu dalam injil-injil di Alkitab. Pertama, "Ayat Asli Ucapan Palsu", dan kedua "Ayat Palsu Ucapan Palsu".<br /><br />Sementara hasil seminar Yesus selama 6 tahun yang diikuti 75 pakar Alkitab Internasional di Amerika Serikat menemukan bahwa "Ayat Asli Ucapan Asli", yang dianggap benar-benar ucapan Yesus hanya 18%.<br /><br />Anehnya, Ayat-ayat palsu yang diciptakan para penulis injil dan yang diselipkan para penyalin Injil, ternyata merupakan fondasi ajaran Kristen.<br /><br />Andaikata Trinitas tidak melibatkan Yesus (Nabi Isa), umat Islam tidak punya urusan untuk membahasnya. Namun umat islam menjadi berkepentingan dan terlibat dalam membahas Trinitas, karena para pemimpin Gereja mengatakan bahwa Yesus (Nabi Isa sebagai Rosul Islam), adalah Logos penyembah berhala, anggota Trinitas, dan bahwa Trinitas adalah ajaran yang diajarkan Yesus (Nabi Isa). Padahal Al-Qur'an sendiri telah menjelaskan bahwa mereka telah sesat dan curang sejak 15 abad yang lalu.<br /><br />Perhatikan, betapa mulianya pernyataan yang diajukan pakar Alkitab, John Davidson dalam bukunya The Gospel of Jesus yang di tujukan kepada umat Kristiani, terutama untuk diri nya sendiri :<br /><br />"Have we been misled for the last two thosand years?"<br /><br />(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)<br /><br />Semoga Allah SWT senantiasa membimbing hambanya di jalan yang benar.<br /><br />Amin</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5589049133592421733.post-63159226875444652012007-04-22T19:49:00.000-07:002007-04-22T19:53:09.026-07:00MAKNA TAUHID DALAM ISLAM & KRISTEN<span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Apa perbedaan Islam dan Kristen dalam perjuangan Tauhid?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Kristen mengembangkan ajaran Tauhid murni yang diajarkan Yesus untuk hanya menyembah Tuhan Allah, menjadi menyembah Tuhan Allah ditambah Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus. Artinya, membawa ajaran Tauhid Yesus ke ajaran Trinitas. Sedangkan Islam yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW mengembalikan ajaran Trinitas dan Politheisme ke Tauhid yang murni.<span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Apakah pengertian Tauhid, dan apa hubungannya dengan keimanan Kristen?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Tauhid atau Keesaan Allah adalah menyakini bahwa Allah itu Esa tanpa ada sekutunya. Ada tiga aspek tauhid:<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">1. Keesaan Ketuhanan Allah (Tauhid Rububiyah). </span><br /><br />Seorang muslim percaya bahwa Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta ini hanya satu (tidak pernah dikerjakan gotong royong dengan oknum-oknum lain). Dia adalah Pencipta dan Pemelihara alam semesta tanpa sekutu atau patner. Ini adalah inti ajaran Nabi Muhammad SAW dan Yesus.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">2. Keesaan menyembah Allah (Tauhid Uluhiyyah). </span><br /><br />Seorang muslim percaya bahwa hanya Allah yang wajib disembah, tidak ada yang lain. Ini diajarkan pula oleh Yesus sebagaimana yang di terangkan diatas.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">3. Keesaan nama dan sifat Allah (Tauhid-al Asma was Sifat). </span><br /><br />Seorang muslim harus menyebut nama Allah dengan nama-nama yang sudah disebut dalam Al-Qur'an (Asma-ul-Husna). Sifat-sifat Allah inilah yang oleh para penyembah berhala dianggap sebagai oknum-oknum lain yang ikut disembah sebagai Tuhan.<br /><br />Dari ketiga aspek Tauhid diatas tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Yesus (Isa) sebagai seorang Muslim. Tetapi tentu bertentangan dengan ajaran penyembah berhala Platonis dan Stoic yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki perantara (Logos) unutk urusan dunia yang kemudian oleh Gereja dikatakan bahwa Logos (Firman) telah menjadi daging dan mengambil bentuk manusia dalam diri Yesus.<br /><br />Disamping itu ajaran Tauhid dalam Islam jelas bertentangan dan merupakan koreksi terhadap ajaran Trinitas dalam Kristen yang dipetik dari ajaran agama Mesir, Babylonia dan Yunani.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Apa pengertian Penyembah Berhala dalam Islam?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Penyembah Berhala adalah keyakinan yang dianut oleh para Penyembah Berhala bahwa :<br /><br />1. Tuhan mempunyai sekutu. Ini meliputi pengertian bahwa ada Tuhan lain disampin Tuhan Allah, Apakah Tuhan lain tersebut terpisah dari Tuhan Allah, berserikat, maupun bersatu.<br /><br />2. Penyembah Berhala juga berarti percaya bahwa selain Tuhan Allah adalah oknum lain yang memiliki sifat-sifat keilahian.<br /><br />3. Penyembah Berhala juga percaya bahwa selain Tuhan Allah, ada oknum lain yang dapat mendatangkan ganjaran baik dan buruk.<br /><br />Penyembah berhala di zaman dahulu percaya bahwa perserikatan Tuhan memiliki struktur kepemimpinan. Tuhan merupakan pemimpin atau kepala. Kemudian menyusul Anak. Yang lebih rendah dari anak adalah para dewa. Kesemuanya disembah. Dewa pun disembah dan dimohon pertolongan untuk kasus-kasus tertentu seperti Dewa Cinta, Dewa Padi, Dewa Laut dan lain-lain.<br /><br />Dalam Agama Kristen Pemimpin Gereja dan Kaisar Romawi menganut ajaran Kesatuan Tiga Tuhan dalam Trinitas. Kalau bagi penyembah berhala di zaman dahulu, Tuhan, Anak dan dewa-dewa berada dalam struktur atasan-bawahan, maka ajaran Kristen, Tuhan Allah, Yesus, dan Roh Kudus diangap satu kesatuan dalam Trinitas dan masing-masing memiliki kedudukan yang sama (co-equal).<br /><br />Dalam ajaran Islam Keesaan Allah berarti Allah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian Allah sama sekali tidak punya sekutu, baik dalam bentuk bawahan, maupun patner sebagaimana yang diajarkan oleh semua Nabi termasuk Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Isa (Yesus).<br /><br />Dalam Islam, setiap ajaran yang mensyarikatkan Tuhan baik dalam bentuk atasan-bawahan maupun dalam bentuk patner yang bersatu maupun seimbang (co-equal) dianggap penyembahan berhala.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Menurut Hamran Ambrie, orang Kristen menjadikan Yesus dan Ibunya menjadi illah (Tuhan) disamping Allah (Al-Maidah 5:116) adalah tidak benar. Menurutnya ajaran Kristen tidak mengajarkan demikian.</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?...." (Al-Maidah 5:116)</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Apakah mempertuhankan Yesus dan Ibunya bukan ajaran Kristen?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Kalau Hamran Ambrie mengingkarinya, kita bersyukur! Ini berarti sudah ada kemajuan. Hamran Ambrie mengingkari ajaran ini, karena memang tidak pernah diwahyukan Allah, tidak pernah diajarakan Yesus, dan tidak ada dalam Alkitab. Seharusnya sikap seperti ini juga diperlihatkannya untuk menolak ajaran Trinitas dan Ketuhanan Yesus, karena kategorinya sama dengan apa yang dia ingkari diatas. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah tuduhan ayat Al-Qur'an diatas tidak punya dasar?" Ada dua alternatif dari pernyataan diatas:<br /><br />1. Kalau Al-Qur'an menuduh demikian sementara Gereja tidak pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti tuduhan Al-Qur'an tersebut tidak ada dasarnya.<br /><br /><br />2. Kalau Gereja pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti Hamran Ambrie tidak memahami sejarah Kristen, atau kalau dia sudah tahu berarti dia ingin mengibuli umatnya.<br /><br />Kalau pembaca pernah berkunjung ke Filipina, terutama di kota Metropolitan Manila, pembaca akan menyaksikan gambar Yesus dan bunda Maria dipajang di hampir setiap pintu gerbang rumah penduduk. Apakah Gambar Yesus yang bersanding dengan bunda Maria ini hanya sekedar pajangan atau hiasan? Ataukah lebih dari itu?<br /><br />Ralph Edward Woodrow, dalam bukunya Babylon Mystery Religion, 1966, hal. 10, menjelaskan bagaimana Tuhan Ibu para penyembah berhala di Babylonia dibawa ke dalam agama Kristen:<br /><br />"You see, many pagans had been drawn to Christiani ty, but so strong was their adoration for the mother goddess, they did not want to forsake her. Compromising Church leaders saw that i f they cou(d f ind some similarity in Christianity with the worship of the mother goddess they could greatly increase their number. But who could replace the most logical person f or them to chosee.... Little by little, the worship that had been associated with the pagan mother was transf er to Mary"<br /><br />(Lihatlah, berapa banyak para penyembah berhala yang menganut agama Kristen, namun pemujaan mereka terhadap Tuhan Ibu sedemikian kuat, sehingga mereka tidak mampu untuk meninggalkannya. Para pemimpin Gereja melihat kesempatan bahwa kalau mereka dapat menemukan dalam Kristen penganti Tuhan Ibu (Penyembah berhala), maka (golongan Kristen) akan bertambah dengan pesat. Namun siapa (di dalam Kristen) yang akan menggantikan Tuhan Ibu penyembah berhala ini? Sudah tentu (bunda) Maria adalah yang paling cocok mereka pilih.... Lambat laun penyembahan mereka terhadap (Tuhan) Ibu penyembah berhala beralih ke (bunda) Maria).<br /><br />Apakah Para Pemimpin Gereja dan para penyembah berhala yang masuk Kristen hanya berhenti pada kompromi-kompromi seperti ini? Ternya tidak benar. Kaisar Romawi, Theodosius II bersama para pemimpin Gereja yang bersidang di Efesus Jini 431, mengeluarkan SK Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan (theotokos) yang disembah. Woodrow menambahkan:<br /><br />"Yet, within just a few more years, Mary worship was not on(y condoned but become an o f f icial doctrine at the Council o f Ephesus in 431 AD"<br /><br />(Namun, hanya dalam beberapa tahun kemudian, penyembahan terhadap Maria bukannya diabaikan, malah ditetapkan menjadi ajaran resmi Gereja yang diputuskan dalam sidang di Efesus tahun 431 M).<br /><br />Mengapa sidang tentang Ibu Tuhan ini diselenggarakan di Efesus? Fausset dalam bukunya Fausset's Bib(e Encyclopedia, hal 484, menjelaskan bahwa di kota inilah Diana disembah sebagai Tuhan Perawan dan Keibuan sejak zaman purbakala. Tony Lane dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal. 46, memperlihatkan bagian dari SK Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah.<br /><br />"Accord ing to this understanding o f the uncon f used union, we con f ess the holy virgin to be theotokos, because God the Word was incarnate and become man and from his conception itself united to himself the temple that he took from her".<br /><br />(Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebgai Ibu Tuhan, Karena Tuhan Firman berinteraksi dan menjadi manusia dan dari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi dari Maria bersatu dengannya).<br /><br />Jadi rupanya Hamran Ambrie tidak menyadari bahwa nenek moyang umat Kristen pernah berkumpul di Efesus 16 abad yang lalu untuk memutuskan: Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah!<br /><br />Kelemahan seperti ini ditunjukan oleh John Davidson dari Cambridge University, Inggris dalam bukunya The Gospel of Jesus, 1992, hal. 13:<br /><br />"For the most part, they have channeled their religious aspiration - weak ar wrong - into a belief in certain received tenets without ever questioning their reliability and while understanding still less of their history"<br /><br />(Sebagian besar, mereka (umat Kristiani) menyandarkan aspirasi agama mereka - baik yang lemah ataupun yang kuat - pada kepercayaan berdasarkan ajaran ajaran yang diterima, tanpa pernah mempertanyakan kebenarannya, sementara pengetahuan mereka tentang sejarah (Kristen) masih sangat terbatas).<br /><br />Oleh karena itu Yesus diminta oleh Allah SWT dalam ayat Al-Qur'an diatas untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahil orang-orang yang menyembahnya yang kemudian memperparah kemusyrikan mereka dengan mempersandingkan Yesus dan Maria sebagai oknum yang disembah sealain Allah.<br /><br />Makanya Davidson bertanya secara serius kepada umat Kristen, termasuk kepada dirinya sendiri dalam buku yang sama di hal. 15:<br /><br />"Have we been misled f or the last two thosand years?"<br /><br />(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Hamran Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa", hal. 114 mengatakan : "Ayat Qur'an ini (surat an-Nisa:171) jelas menolak pahan Tritheisme (Ketiga Allah-an) dan bukanlah menolak paham Allah Tritunggal (Trinity), ajaran imannya orang-orang Kristen". Apakah ayat tersebut di atas benar-benar tidak mengoreksi ajaran Trinitas?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Sebelum dijawab benar atau salah, baiklah kita perhatikan ayatnya dengan seksama!<br /><br />"Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, ada(ah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) (ebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara". (an-Nisa 5:171)<br /><br />Marilah kita ulas seobyektif mungkin setiap pernyataan dari ayat tersebut diatas.<br /><br />a. "Wahai Ahli Kitab" adalah himbauaan dan ajakan terhadap mereka yang menganut ajaran Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa dan ajaran Injil yang diwahyukan Allah kepada Nabi Isa (Yesus).<br /><br />b. "Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu". Catatan kaki AlQur'an dan Terjemahnya menjelaskan: `Maksudnya : jangan kamu mengatakan Nabi Isa (Yesus) itu Allah', sebagaimana yang dikatakan oleh Hamran Ambrie dalam bukunya tersebut di atas halaman 100.<br /><br />c. "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar". Kaisar Romawi dan Gereja ternyata tidak berkata benar tentang Tuhan Allah yang disembah Yesus. Karena Tuhannya Yesus tidak berserikat ataupun bersatu dengan Yesus dan Roh Kudus dalam Trinitas.<br /><br />d. "Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah". Berkali-kali dalam Alkitab Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya adalah rasullutusan Allah. Umatnya, bani Israel, juga menganggapnya sebagai seorang pemimpin dan nabi mereka. Karena Yesus adalah utusan Allah, tentu beliau bukanlah Allah, karena Allah tidak mungkin mengutus diriNya sendiri.<br /><br />e. "Dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam". Yesus diciptakan dengan kalimat (firman) Allah: "Kun" (jadilah). Kata "Jadilah" ini yang menciptakan jasad Yesus, Adam, serta segala makhluk di jagat raya ini termasuk kita semua. "Kun" yang menjadikan Yesus tidak lebih istimewa bagi Allah dari "Kun" yang menjadikan Adam dan kita semua. Perhatikan ayat Al-Qur'an berikut ini<br /><br />"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa (Yesus) disisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah' (seorang manusia) maka jadilah dia". (Ali I m ron 3: 59 )<br /><br />"Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun. " Allah berfirman (dengan perantaraan Jibrill: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" . (Ali Imron 3:47)<br /><br />Dalam Islam Allah menciptakan manusia dalam dua tingkatan. Yang pertama adalah penciptaan jasad. Dengan firman Allah : "Jadilah", maka jadilah jasad seorang manusia. Oleh sebeb itu setiap manusia termasuk Adam, Yesus dan kita semua adalah hasil firman Allah, hasil kata "Jadilah". Oleh karena itu Islam tidak dan tidak akan pernah menganut ajaran yang dipetik dari filsafat penyembah berhala bahwa Yesus adalah Logos atau satu-satunya Firman. Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa ayat ini dapat dijadikan dalil bahwa firman telah menjadi manusia, adalah jauh panggang dari api. Ini adalah paham penyembah berhala orang-orang Romawi bahwa setiap fungsi Tuhan (mencipta, berfirman, memelihara, dan lain-lain) menjadi oknum-oknum Tuhan yang lain.<br /><br />Dengan pernyataan Al-Qur'an seperti diatas, maka Roh Kudus tidak perlu harus turun ke bumi menaungi Maria agar hamil, sebagaimana yang dikemukakan penulis Injil Lukas 1:35.<br /><br />f. "Dan (dengan tiupan) roh dari-Nya". Tingkat kedua dalam penciptaan manusia adalah disaat Allah meniupkan roh ke suatu jasad sehingga jasad makhluk tersebut menjadi jasad yang hidup. Ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang roh dari Allah untuk kehidupan jasad manusia.<br /><br />"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shaad 38:72).<br /><br />"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya.." (as-Sajdah 32:9)<br /><br />"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga"(Trinitas)".<br /><br />Ulasan diatas sangat jelas memperlihatkan bahwa firman Allah bukanlah Yesus, melainkan ucapan Allah ("jadilah") yang menjadikan jasad manusia dan makhluk lainnya termasuk Yesus sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan roh, bukanlah Roh Kudus, melainkan roh dari Allah atau roh ciptaan Allah yang ditiupkan Allah kepada jasad agar hidup. Allah memisahkan dan tidak mencampur adukkan antara Al-Khalik dan makhluk ciptaan-Nya termasuk para rasul. Oleh karena itu Allah melarang keras mereka yang mengatakan Imengajarkan Trinitas.<br /><br />h. "Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu". Kalau saat ini para pakar Alkitab dan sejarawan dunia ini meneriakkan slogan "Demythologize Jesus!" (jangan mengkultuskan Yesus! ), maka sesungguhnya slogan seperti ini telah didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu: "Jangan mengatakan Trinitas! Yesus itu hanyalah seorang Nabi! Berhentilah dari ucapan itu! ". Ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang Zeus, Mithra, Apollo, Tammuz, Osiris, Ra, Krisna, Buddha Gautama, atau ratusan tuhan dan dewa-dewa lainnya. Jadi bukan tentang Tritheis atau Politheis. Ayat ini semata-mata berbicara tentang Trinitas!!! Tentang Yesus, rasul Allah, yang dipertuhankan sama dengan Allah dalam kesatuan Trinitas.<br /><br />i. "Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa". Ketika Yesus mengatakan kepa umat Israel bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, umatnya mengaminkannya dengan mengatakan:<br /><br />"Tepat sekali, guru, benar katamu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia" (Markus 12:32).<br /><br />Jika Yesus adalah anggota Trinitas bersama Tuhan Allah dan Roh Kudus, tentu Yesus akan menginterupsi misalnya: "Sesungguhnya Aku dan Roh Kudus ada dalam kesatuan Trinitas bersama Tuhan Allah". Namun Yesus malah membenarkan pendapat mereka.<br /><br />Yesus semasa hidupnya didunia, dalam kapasitas apa pun, beliau selalu berdoa kepada tuhan Allah. Kegiatan berdoa ini hanya dilakukan oleh manusia yang tiada berdaya, yang senantiasa memohon pertolongan Tuhan Allah. Tuhan tidak mungkin berdoa. Kalau Tuhan Allah Al-Khalik bersatu dalam diri Yesus, untuk apa lagi beliau berdoa, sementara AlKhalik ada dalam dirinya sebagaimana yang diaku oleh Hamran Ambrie.<br /><br />j. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak". Siapakah yang diulas dalam ayat ini? Tiada lain, tiada dua, hanyalah Yesus.<br /><br />Siapakah anakAllah dalam ajaran Kristen?Tiada lain tiada dua, hanyalah Yesus. Yesus adalah anak tunggal Allah. Yesus anak Allah inilah yang menurut Paul Tillich dipetik dari ajaran penyembah berhala.<br /><br />"Son of God" is very familiar pagan concept. The pagan gods propagated son on earth. Because o f this the words "only begotten" were added". ("Anak Allah" adalah istilah yang sangat umum dalam ajaran penyembah berhala. Tuhan-tuhan penyembah berhala beranak pinak di bumi. Oleh karena itu mereka menambahkan istilah "satu-satunya yang diperanakkan" (anak tunggal)<br /><br />k. "Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara".<br /><br />Dalam ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa, Tuhan Allah tidak memerlukan Logos/Firman/Anak untuk urusan dunia. Allah Yang Maha Kuasa mampu mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.<br /><br />Paham Platonisme, Stoicisme dan Gnostisisme mengajarakan bahwa Tuhan yang mulia tidak dapat berhubungan langsung untuk menolong dunia yang berdosa ini. Oleh karena itu dibutuhkan Logos/Firman atau Anak untuk berurusan dengan dunia dan manusia.<br /><br />Rudolf Bultmann dalam bukunya Primitive Christiannity (1956), hal. 195, memperlihatkan ajaran Gnostosisme tentang "Anak":<br /><br />"The supreme dei ty takes pi ty on the imprisoned spark o f ligh, and sends down the heavenly figure of light, his Son, to redeem them. This son array himself f in the garment o f the earthly body, lest the demons should recognize him. He invites him own to join him, awaken them f rom their sleep, remind them o f their heavenly home, and teach them about the way to return. His chief task is to pass on the sacred password which are needed on the journey back".<br /><br />(Tuhan Yang Maha Kuasa ingin menyucikan berkas-berkas cahaya (umat manusia) yang terbelenggu (dalam dosa), dan mengirim cahaya dari sorga, Anaknya, untuk menyelamatkan mereka. Anak ini menyamar dalam pakaian manusia, agar setan tidak mengenalnya. Dia mengajak miliknya (manusia) untuk mengikutinya, membangunkan dari tidur mereka, mengingatkan mereka akan hidup yang kekal, dan bagaimana menuju kesana. Tugas utamanya adalah menyampaikan kunci rahasia yang diperlukan untuk mengetahui jalan pulang (ke sorga).<br /><br />Ajaran Platonisme dan Gnostisisme tentang "Anak" yang akan mengurus dunia inilah yang dipetik oleh Paulus dan dijadikan ajaran Kristen (Filipi 2:6-7).<br /><br />Islam bukan agama penyembah berhala sehingga umat Islam tidak mengenal istilah "Anak Allah" sebagai perantara urusan dunia untuk menembus dosa manusia dengan dalih apapun!<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Benarkah menurut Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa Mesias/Almasih berarti "Utusan Allah yang teragunglterakhir, sehingga penyebutan "Muhammad Utusan Allah" sudah tidak relevan lagi, karena terakhir sudah menjadi batasan yang tidak boleh dilampaui lagi?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Kita tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi dengan suatu agama kalau setiap orang seperti Hamran Ambrie yang dengan bebas membuat definisi yang tidak ada dasarnya. Kalau Hamran Ambrie berdusta kepada umat Kristiani,<br /><br />umat Islam tidak perlu memusingkannya. Tetapi kalau pernyataan tersebut sudah berkaitan dengan iman Islam tentu sangat perlu untuk diluruskan.<br /><br />Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dusta untuk menyenangkan umat ini adalah ajaran pendiri agama Kristen, Paulus. Jadi kalau Hamran Ambrie mengikuti jurus-jurus Paulus, dapat dimaklumi.<br /><br />"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?" (Roma 3:7)<br /><br />"Mesias" adalah istilah Yahudi. Apa arti kata "Mesias" bagi mereka? Perhatikanlah pernyataan Pakar Yahudi, Max I. Dimont dalam bukunya "Jews, god and History":<br /><br />" The word "Mesias" come f rom the Hebrew word mashiah, meaning "one who is anointed", that is a messiah"<br /><br />(Kata "Messiah"IMesias diambil dari bahasa Ibrani mashiah yang berarti "seorang yang dilantik" (dalam suatu jabatan tertentu)<br /><br />Edward Gibbon dalam bukunya "The Decline and Fall of the Roman Empire" (1980), ha1.265, menjelaskan pengertian Mesias bagi umat Yahudi:<br /><br />"Messiah...of the Jews had been more frequently represented under the character of a king and conqueror...".<br /><br />(Mesias...bagi orang Yahudi lebih banyak diharapkan akan hadir sebagai seorang raja dan penakluk.... )<br /><br />Russell Shorto dalam bukunya "Gospel Truth" (1997), Hal. 1 b7, menjelaskan:<br /><br />"A Messiah was a warrior, a king, an absolut victor on the battlefield"<br /><br />(Mesias adalah panglima perang, raja, pemenang dalam pertempuran)<br /><br />Michael Baigent, Richard Leigh & Henry Lincoln dalam bukunya The Messianic Legacy, menjelaskan konsep Mesias:<br /><br />"The Messiah whom Jesus' contemporaries awaited was...the specifically Judaic equivalent o f the sacred priest-king"<br /><br />(Mesias yang dinanti-natikan para pengikut Yesus adalah kepala pemerintahan sekaligus pemimpin agama sesuai dengan ajaran Yahudi)<br /><br />Kalau kita menelaah pengertian yang diberikan para pakar Alkitab dan sejarawan di atas, maka secara jujur, definisi diatas, malah lebih tepat untuk Nabi Muhammad SAW dari pada untuk Yesus.<br /><br />Ini hanya sekedar beberapa kutipan yang mewakili ratusan buku yang menjelaskan tentang arti kata "mesias". Tidak ada satu pun tanda-tanda yang memberi petunjuk bahwa Mesias berarti " utusan Allah yang teragunglterakhir".<br /><br />Oleh sebab itu penerbit buku ini dengan senang hati menyediakan hadiah cuma-cuma sebesar Rp 1.000.000,- bagi mereka yang dapat menunjukkan buku yang menyatakan bahwa kata "mesias" berarti "Utusan Allah yang teragung / terakhir".<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Benarkah menurut Hamran Ambrie bahwa Yesus disebut Tuhan karena Ketuhanan dan kepenguasaan Allah telah dilimpah-kuasakan kepada Yesus sesuai dengan Matius 11:27 dan Matius 28:18?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Sebelum di jawab ya atau tidak, baiklah kita memperhatikan konteks ayat tersebut dengan memperhatikan ayat 25-29:<br /><br />"Pada waktu itu berkatalah Yesus: 'Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semua itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya, Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaku dan tidak seorang pun mengenal anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain anak dan orang yang kepadanya anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepadaku, semua yang letih, lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegahan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan". (Matius 11:25-29).<br /><br />Konteks dari ayat-ayat tersebut diatas adalah tentang ilmulpengetahuan yang disembunyikan orang bijak dan pandai tetapi diajarkan kepada orang kecil / tidak terpelajar. Oleh sebab itu ayat 27: "Semua telah diserahkan kepaku oleh Bapaku, bukan berarti telah terjadi acara serah terima segala kekuasaan dari Allah kepada Yesus, tetapi pemberian ilmu dari Allah, khusus kepada Yesus.<br /><br />Ini diperjelas dengan komentar tentang ayat ini oleh Robert Funk, Roy W. Hoover dan 74 orang anggota Seminar Yesus dalam buku The Five Gospels (1993) hal. 182,:<br /><br />"The second (Matius 11:27) of which has to do with privileged knowledge and communication...involve two claims: one has to do with privilege knowledge shared by Father and son, the other with privilege communication between son and f ollower. "<br /><br />(Yang kedua (Matius 11:27) berhubungan dengan ilmu khusus dan komunikasi.... Menyangkut dua hal: yang satu berhubungan dengan ilmu khusus yang dimiliki oleh bapa dan anak, sedang yang kedua berhubungan dengan komunikasi antara anak dengan para pengikutnya).<br /><br />Jurus untuk memotong-motong ayat dan menafsirkannya keluar dari konteksnya merupakan pekerjaan para penginjil sejak zaman dahulu kala. Hamran Ambrie tinggal mewarisinya saja. Burton L. Mack, Professor Sejarah Kristen pada institute Theologi di Claremont dalam bukunya Who Wrote the New Testament, (1989), hal. 2, menjelaskan taktik ini:<br /><br />"And it does not matter that, for a particular teaching or view, the "biblical" basis may consist o f only a small set o f sentences taken out o f contexy and pressed into a dogma"<br /><br />(Dan tidak perduli, demi untuk ajaran atau pandangan tertentu landasan "Alkitab" dapat berupa kalimat / penggalan kalimat, yang ditafsirkan keluar dari konteksnya, kemudian dipaksakan menjadi dogma (ajaran agama).<br /><br />Dengan penjelasan diatas, maka pernyataan Hamran Ambrie bahwa Yesus adalah Tuhan karena ke-Tuhan-an dan Ke-Penguasa-an Allah telah dilimpah kuasakan kepada Yesus sebagai-mana Matius 11:27 adalah tidak benar! ! !<br /><br />Menganai Matius 28:18 "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi", sudah dijelaskan sebelumnya bahwa para pakar Alkitab menyatakan ayat ini sebagai ayat palsu. Robert Funk menjelaskan:<br /><br />"The charge to annunce the good news to the whole world (Mark 13:10 and Matt 28:18-20) was developed by Paul".<br /><br />(Perintah untuk memberikan injil ke seluruh dunia (Markus 13:10 dan Matius 28:18-20) baru diciptakan oleh Paulus)<br /><br />Selanjutnya Hugh J. Sconfield (1998) mengomentari Matius 28:16-20 sebagai berikut:<br /><br />"This (Matt. 28:15) would apper to be the end o f the Gospel. What f ollows (Matt 28:16-20), f rom the nature o f what is said, would then be a later addi tion ".<br /><br />(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian).<br /><br />Untuk itu amatlah keterlaluan bagi mereka yang masih mau menggunakan ayat palsu yang tidak pernah diucapkan oleh yesus ini sebagai dasar untuk mempertuhankan Yesus.<br /><br />Labih keterlaluan lagi adalah ayat-ayat palsu ciptaan Gereja yang tidak pernah diucapkan Yesus, diakui sebagai ucapan Yesus dan menjadi senjata pamungkas untuk mendiskreditkan keimanan umat Islam.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tanya</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Kalau menurut ajaran islam, Yesus diutus dunia ini sebagai Nabi Muslim untuk mengajarkan tauhid, mengapa Allah masih mengutus Nabi Muhammad SAW?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jawab</span><br /><br />Andaikata ajaran tauhid yang diajarkan Yesus tidak di cemari ajaran penyembah berhala, atau hanya diselewengkan oleh bani Israil, mungkin Allah hanya akan mengutus lagi Nabi dari antara Bani Israil. Namun karena yang menyelewengkan ajaran tauhid bukan lagi orang-orang Yahudi, tetapi bangsabangsa lain, sehingga kehadiran Nabi Muhammad SAW kedunia ini demikian pentingnya berdasarkan pertimbangan berikut ini:<br /><br />1. Yesus (Nabi Isa) diutus Allah hanya untuk bani Israil. "Jawab Yesus: `Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat israel... tidak patut mengambil roti (ajaran Yesus) yang disediakan bagi anak-anak (bani Israel) dan melemparkannnya kepada anjing (bangsa non Yahudi). (Mati us 15: 24, 26 )<br /><br />2. Ajaran Tauhid Yesus di cemari oleh ajaran penyembah berhala dari luar Israel (Romawi, Yunani, Babilonia dan Mesir), sehingga tidak mungkin lagi mengutus nabi untuk bani Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia.<br /><br />" Sebab itu, aku berkata kepadamu (Hai Bani Israil), bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu". (Matius 21:43)<br /><br />Tugas berat yang dinyatakan Yesus ini dipikul dan dilaksanakan dengan baik oleh Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia:<br /><br />"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu...." (an-Nisa 4:1)<br /><br />"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi...." (al-Baqarah 2:168)<br /><br />Oleh karena itu alangkah tidak bijaksananya kalau kita mengaku seorang manusia kemudian tidak mengikuti ajakan Nabi Muhammad SAW. Demikian pula, alangkah tidak bijaksananya kalau kita sebagai bangsa Indonesia yang jelas-jelas bukan bani israil, ikut-ikutan menyahuti panggilan yang tidak ditujukan kepada kita, tetapi hanya kepada bani israil.<br /><br />3. Injil yang diwahyukan Allah kepada Yesus tidak lagi dipertahankan kemurniannya dari serbuan ajaran penyembah berhala. Para penulis injil bukannya menulis ajaran Tauhid yang diajarakan Yesus tetapi ajaran baru yang mengawinkan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala disesuaikan dengan keinginnan para penyembah berhala di kerajaan Romawi. Hal ini dikemukakan dengan jelas oleh Max I Dimont, professor sejarah Yahudi di amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Brazilia dan Finlandia dalam bukunya Jews, God and History, 1962, hal 147:<br /><br /><br />" The accounts o f the history o f Christianity in the Pauline Epistles and the Gospels, especially the latter relate to the trial o f Christ, become under-standable now that we realize they were written not for the Jews but for the pagans"<br /><br />(Cerita tentang sejarah Kristen dalam Surat-Surat Paulus dan Injil-injil (dalam Alkitab), terutama (Injil-injil) yang menulis tentang penyaliban Yesus, menjadi jelas dan kita sadari sekarang bahwa (Surat-Surat Paulus dan Injil-injil) tersebut bukan ditulis untuk umat Yahudi (umatnya Yesus), tetapi unutk penyembah berhala).<br /><br /><br />4. Ajaran Yesus yang bercampur baur dengan ajaran penyembah berhala yang ditulis oleh para penulis Injil dari kerajaan Romawi, menjadi lebih parah ketika para penyalin Injil mendapat restu Gereja untuk merubah, menambah dan mengurangi atau menciptakan ayat-ayat baru dan memasukkannya kedalam Alkitab seakan-akan ayat asli atau ucapan Yesus. James H. Charlesworth dalam bukunya Jesus and the Dead Sea Scrolls, 1992, hal 150 menjelaskan:<br /><br />" It is certain that Jesus' authentic words were altered signi f icantly in the f orty years that separated his cruci f ixion f rom the composi tion o f the first Gospel"<br /><br />(Jelas bahwa kata-kata yang diucapkan Yesus telah banyak dirubah selama 40 tahun yang memisahkan antara penyaliban dan penulisan Injil yang pertama (Injil Markus)<br /><br />Pernyataan serupa juga datang dari Robert W. funk dan Roy W. hoover dalam buku mereka The Five Gospels:<br /><br />"Word borrowed f rom the f und o f common lore or the Greek scriptures are o f ten put on the lips o f Jesus.. the evangelists f requently attributed their own statement to Jesus"<br /><br />(Kata-kata yang diambil dari cerita rakyat atau naskah Yunani sering disuapkan kepada Yesus untuk diucapkan... Para penginjil sering mengaku bahwa ucapan yang mereka ciptakan adalah ucapan Yesus)<br /><br />Selanjutnya mereka menambahkan:<br /><br />"And handmade manuscript have almost always been 'corrected' here and there, o f ten b y more than one hand"<br /><br />(Dan naskah yang ditulis tangan hampir selalu 'dikoreksi' (dirubah) disana sini, kebanyakan oleh lebih dari satu orang).<br /><br />Perbuatan ini sangat dicelah oleh Allah SWT yang tercermin dalam surat al-Baqarah 2:79:<br /><br />"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan i tu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan". (al-Baqarah 2:79)<br /><br />Akibat dari bencana yang menimpa agama tauhid yang diajarkan semua nabi sebelumnya inilah, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah sebagai nabi terakhir unutk menyempurnakan dan memurnikan iman dan akhlak umat manusia yang telah dicemari oleh ajaran penyembah berhala. Kepercayaan dengan menyembah Allah dan oknum-oknum lain di samping Allah, dikembalikan utnuk hanya berserah diri kepada Allah SWT.<br /><br />Renungkanlah peringatan Allah berikut ini, semoga kita semua menjadi umat yang bertaqwa, mendapat ridha Allah, dan selamat dunia akhirat:<br /><br />"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. " (alIkhlas 112:1-4)<br /><br />"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah AlMasih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". (alMaidah 5:72)<br /><br />"Sesungguhnya ka f irlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga (dalam Trinitas)" (al-Maidah 5:73)<br /><br />"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam". (Ali Imran 3:19)<br /><br />"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam i tu jad i agama bagimu". (al-Maidah 5:3)<br /><br />"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi ". (Ali I m ran 3: 85 )<br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0