| Kidung Kasih | Jemaat Bible |

Tuesday, April 24, 2007

Kisah Mantan Guru Agama Katolik (5)

Putusan Terakhir

Memang tidak mudah untuk mengambil keputusan terakhir, lebih-lebih jika ini menyangkut soal iman. Pada studi saya lebih lanjut disamping saya sampai pada kesimpulan bahwa Yesus bukan pribadi Allah, sampai juga saya mengimani bahwa Muhammad itu adalah Nabi Utusan Allah.

Sebetulnya dengan ini saya sudah menjadi orang Islam dalam batin. Saya seorang yang dalam mengambil keputusan tidak begitu tergesa-gesa, segi-segi saya pertimbangkan dengan betul.

Dalam awal tahun 1977, saya pergi ke Lampung menghadap orang-tuaku untuk mohon doa restu. Keputusanku sudah bulat pada waktu itu ialah: "masuk Islam." Teringatlah saya akan sabda Yesus "Carilah dulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya yang lain akan diberikan sebagai tambahan" (Mateus 6: 33).

Ujian pertama, ialah kemarahan orang tuaku, ibuku marah dengan sangat begitu mendengar keputusanku. Saya: pulang dari rumah ibu dengan hati yang berkeping-keping. Di Jakarta saya istirahat beberapa hari. Dan akhirnya saya bisa bertemu dengan Bapak Mollammad Natsir gelar Datuk Sinaro Panjang. Beliau sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat. Akhirnya dengan bantuan beliau saya berkuliah untuk memperdalam Agama Islam pada IAIN "Sunan Kalijogo," Fakultas Ushuludin Yogyakarta.

Keputusanku masuk Islam kutuangkan dalam Pernyataan didepan Bapak Syamsuri Ridwan, Kepala Dep. Agama Kab. Banyumas di Purwokerto disaksikan oleh: AK. Ansori, Somad, Moh. Tohar BA, tgl. 14 Januari 1977. Perpisahan dengan Gereja Katolik bukan berarti perpisahan dengan Yesus atau Isa a.s. Guruku yang pengajarannya kukagumi.

Selamat tinggal Gereja Katolik saya merasa berhutang budi kepadamu karena engkau telah mendewasakan pribadiku dan mengembangkannya. Seminggu setelah aku mengambil keputusan ini, aku masih tetap menangis. Bukan menangis menyesal telah mengambil keputusan yang engkau anggap salah, namun perpisahan dengan engkau almamater yang telah sekian lama aku berkecimpung di dalamnya cukup mengharukan dan menyedihkan hatiku.

Walaupun pengajaran-pengajaranmu banyak yang tidak kupercaya lagi namun aku ingin menjadi sahabatmu yang baik, walaupun aku sudah dalam biduk lain.

Akhir tulisan saya, saya ingin minta maaf kepada para Wali Gereja Katolik terlebih-lebih Bapa Uskup Alb. Hermelink Gentiaras SCY, bekas Uskup Tanjungkarang, Mgr. P.S. Harjosumarto MSC, Uskup Purwokerto, para Pastor yang telah mengenal saya, sesama rekan Guru Agama dan saudara-saudara yang beragama Katolik, barangkali saya dianggap telah mengambil keputusan yang sesat. Namun keputusan itu telah saya ambil dalam kedewasaan pribadi, waktu yang lama, studi yang mendalam dan doa kepada Tuhan. Akhirnya saya mengucapkan selamat tinggal.

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977

Read More...

Kisah Mantan Guru Agama Katolik (4)

Kebimbangan Berjalan Terus

Terhadap pribadi Yesus, saya tidak mempunyai keraguan tentang pengajarannya. Tentang hukum etis dan moral yang diajarkannya sungguh bernilai tinggi. Tetapi tentang dosa asal, tentang Santo dan Santa, tentang silsilah Yesus; bolehkah semua itu kuanggap tidak penting? Yang penting inti iman. Sampai aku menjadi Guru Agama, kebimbangan itu berjalan terus. Yang saya herankan sekarang ialah, apakah orang yang saya ajar itu tidak bimbang bila saya sendiri yang mengajar sesungguhnya hatiku juga bimbang. Saya tidak tahu, dan belum pernah menanyakan kepada katekumers saya (orang yang aya ajar agama) dan dari mereka saya tidak pernah menerima pertanyaan itu.

Lebih aneh lagi sebetulnya, kalau aku mengingat bahwa ketika aku menjadi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Kateketik dan berpraktek Stasi di kota kecil Walikukun, Kabupaten Ngawi begitu banyak orang yang saya Katolikkan. Cara pendekatan saya begitu baik sehingga kepada Kepala Desa Mengger, Kepala Desa Karangbanyu dan Kepala Desa Dirgo (Bau) saya bisa minta dikumpulkan orang-orang desa untuk saya ajar agama Katolik.

Setelah saya menjadi Guru Agamapun saya boleh dikatakan sebagai Guru Agama yang berhasil dalam hal meng-Katolik-kan banyak orang, atau sekurang-kurangaya membuat suatu masyarakat bernafaskan Katolik. Akhirnya masa tugasku sebagai Guru Agama kujalani di kota kecil Sumpiuh, Kabupaten Banyumas dalam Keuskupan Purwokerto. Tempat tugasku hanya berjarak 5 km dari tempat kelahiranku, Tambak. Di dalam Injil ada disebut: "Seorang nabi tak dihargai di negerinya," walaupun begitu tugasku di Sumpiuh dapat kunilai dan dinilai orang lain: sukses. Dalam waktu tiga tahun saya di Sumpiuh saya melayani tiga orang Pastor berturut-turut yaitu: Rama A. Wahyo Bawono Pr, bekas Letnan Kolonel Kostrad Tituler, Rama Antonius Willing MSC, Rama H. Obbens MSC. Dengan dua Pastor yang terdahulu saya bisa bekerja sama dengan baik tidak pernah ada misunderstanding, tetapi dengan Rama Obbens keadaannya lain. Tetapi hubungan yang kurang baik antara saya dengan beliau tidak menjadi alasan yang penting mengapa saya masuk Islam. Kalau hal itu dianggap sebagai proses yang mempercepat mungkin boleh, tetapi jika ini dianggap sebagai penyebab utama tidak mungkin.

Seperti lajimnya keluarga Katolik, lebih-lebih saya Guru Agama, maka anak yang baru lahir itupun kumintakan baptis. Ketika aku menyaksikan upacara baptis anakku timbullah suatu pertanyaan besar: "Apakah betul anakku sudah punya dosa asal warisan zaman Adam dan Hawa akibat dosa mereka?" Gereja Protestan memang lebih rationil dalam hal pembaptisan ini, yang tidak mau membaptis seseorang tanpa kemauan bebas dan kehendak orang yang bersangkutan.

Seperti halnya kakekku yang meletakkan dasar pada pendidikanku sehingga seluruh pribadinya sempat mewarnai juga pribadiku, maka pergaulanku tidak tertutup pada suatu kelompok masyarakat. Dengan orang Protestan dan Islam saya banyak bergaul. Dengan pejabat-pejabat setempat selalu saya memelihara hubungan baik. Tetapi juga dengan kalangan masyarakat yang diemohi oleh masyarakat saya usahakan hubungan yang baik. Dengan wanita pelacur saya tidak segan-segan untuk bergaul dan mengunJungi mereka. Itu semua kulakukan bersama-sama isteriku bila aku mengunjungi tempat-tempat pelacuran. Bukan karena isteriku tidak percaya kepada kesetiaanku, tetapi suara masyarakat yang negatif hampir tidak pernah saya dengar dengan selalu mengajak isteri saya bila ke sana.

Di situlah saya berpikir, mengapa Pimpinan Gereja tidak pernah mempunyai konsepsi dan buah pemikiran untuk wanita P? Bukankah Kristus memberi contoh dengan membela Maria Magdalena yang akan dihukum rajam (lempar batu) karena kedapatan sedang berjina? Yesus dengan kewibawaanya berkata: "Siapa yang tidak mempunyai; dosa silakan lempar batu dahulu!"

Kebimbangan itu pada akhirnya sampai pada puncaknya ialah, mula pertama dengan tidak meyakini peranan Bunda Maria sebagai perantara manusia kepada Allah Bapa dan Allah Putera. Jadi imanku Katolik saya kurangi dengan dosaasal, pembaptisan bayi, peranan Bunda Maria. Bolehlah dikatakan saya sudah menjadi Protestan secara praktis.

Hal itu memang benar, jika saja proses itu berhenti sampai di sini saja. Tetapi proses ini berkembang dengan tidak meyakini lagi pada diri saya bahwa Yesus itu Allah, walaupun saya tetap meyakini bahwa Kristus adalah Guru yang baik.

Soal Trinitas dan lain-lainnya dapat Saudara baca pada bagian karangan saya yang berjudul: "Siapakah Juru Selamat Dunia?," yang dimuat bersama-sama serial ini. Perlu kiranya saya tambahkan bahwa buku: "Yesus Kristus dalam Al Quran dan Mohammad dalam Bijbel," karya Drs. Hasbullah Bakri, telah mendorong saya dan membantu studi tentang masalah ketuhanan Yesus.

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977

Read More...

Kisah Mantan Guru Agama Katolik (3)

Pribadi Yesus dan Ajarannya

Yesus yang menurut orang Kristen dan Katolik adalah Allah Putera yang turun ke dunia untuk menjadi manusia dan penebus dosa umat manusia, memang dapat diakui sebagai tokoh sejarah yang hebat. Tahun dibagi menjadi dua ialah sebelum Masehi dan sesudah Masehi. Terhadap tokoh ini beraneka ragam pendapat. Golongan Yahudi, berpendapat bahwa Yesus itu tokoh pemberontak dan pengacau. Golongan Kristen, memujanya sebagai pribadi Allah yang turun mengejawantah. Golongan Islam berpendapat bahwa Yesus seorang Nabi besar, tetapi bukan putera Allah.

Lepas dari semua pandangan yang berbeda, kalau kita meninjau tokoh ini memang merupakan tokoh yang boleh dibanggakan pengajaran-pengajarannya. Beliau mengajarkan kerendahan hati yang tulus: "Jika engkau ditampar pipamu yang kiri; serahkanlah yang kanan." Sikap munafik ditentangnya hebat-hebatan. "Jika engkau berdoa, masuklah kedalam rumah, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mateus 6: 6). Dan sabdanya: "Janganlah berdoa seperti orang munafik, yang suka bertdoa ditepi-tepi jalan dan ditikungan jalan supaya dilihat orang."

Dalam memberi dermapun Yesus mengutuk sikap munafik, "Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui oleh tangan kiri apa yang dibuat oleh tangan kanan" (Mateus 6: 3). Juga dalam hal berpuasa sikap munafik yang hanya ingin dilihat orang lain sangat dicela oleh Yesus: "Jika engkau berpuasa jangan muram mukamu, tetapi minyakilah rambutmu dan cucilah mukamu supaya orang lain tak melihat engkau sedang berpuasa" (Mateus 6: 16-18).

Yesus mengajar kepada kita untuk percaya betul kepada penyelenggaraan Ilahi, supaya kita tidak membalas dendam kepada orang lain. Untuk itu periksalah Mateus pasal 6. Orang dari agama apapun bisa menghargai Yesus dan semua ajarannya. Bagiku Yesus adalah Guru yang baik, Guru yang mengajarkan kebaikan dan kesolehan yang tidak dibuat-buat. Beliau paling membenci sesuatu hal yang dibuat-buat, hari Sabat yang dianggap keramat oleh golongan Parisi didobraknya karena mereka melaksanakan hukum hari Sabat secara berlebih-lebihan sehingga cinta kasih kepada sesama diabaikan demi kekeramatan hari Sabat.

Yesus mengajar dengan bahasa rakyat, bahasa yang bisa dimengerti oleh rakyat jelata. Beliau bukan saja mengajarkan kesederhanaan, tetapi beliau juga melaksanakan kesederhanaan itu. Beliau tidak hanya mengajar supaya kita mencintai orang lain, tetapi beliau juga melaksanakan cinta kasih dengan menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menolong penganten yang nyaris kehabisan anggur di tengah-tengah pesta mereka.

Yesus juga contoh pribadi yang tidak segan-segan berkata: "Tidak" jika memang keyakinannya demikian. Beberapa kali orang Parisi mencoba menjebak dia, namun dia bisa membalikkannya dengan begitu tepat. Ketika orang Parisi bertanya: "Perlukah kita membayar pajak?" Yesus dengan pertanyaan ini dihadapkan kepada buah simalakama, pata posisi yang sulit. Jika dia berkata: "tidak" dia dianggap pemberontak. Jika menjawab: "ya," mereka akan berkata mengapa utusan Allah lebih rendah dari pada Kaisar. Dalam keadaan seperti itu Yesus balik bertanya: "Coba tunjukkan uang itu. Gambar siapakah itu?" Jawab kaum Parisi: "Gambar Kaisar." Kemudian Yesus berkata: "Serahkanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan."

Saya mengakui bahwa pribadi Yesus begitu agungnya, sampai-sampai seluruh hidupnya dicurahkan untuk memberikan perhatian kepada orang kecil. Saya menghormati pribadi ini sebagai pribadi yang mendobrak ketidakadilan, dan menolak kultus individu.

Kepada orang yang disembuhkan dari sakit, dia selalu berpesan agar tidak dikatakan kepada orang lain peristiwa penyembuhannya itu. Tentang kemurnian hidup beliau mengajarkan: "Setiap orang yang memandang seorang wanita, dan menginginkannya sudah berzina di dalam hatinya" (Mateus 5: 28). Dalam memilih murid-muridnya Yesus tidak memandang dari mana asal usulnya. Mateus, seorang penarik bea yang dalam pandangan masyarakat Yahudi bukan profesi yang baik, dipilih sebagai seorang muridnya. Petrus seorang nelayan sederhana, dipilih sebagai tua-tua murid yang lain.

Yesus tidak menyukai kekerasan, walaupun itu kepada musuhnya. Ketika Petrus memarang telinga tentara yang akan menangkap Yesus sehingga daun telinganya putus, daun telinga itu justru diambil oleh Yesus dan dilekatkan kembali ketempat asalnya. Kepada orang yang mendengarkan pengajarannya, beliau tidak melupakan kesejahteraannya. Ketika pada waktu makan dan tidak tersedia makanan, Yesus mengambil sepotong roti kecil dan dua ekor ikan yang dibawa oleh anak kecil kemudian diperbanyak olehnya dan dibagikan kepada orang-orang itu; tetapi manakala pada kesempatan lain orang berbondong-bondong mengikuti, justru Yesus menolaknya karena tahu bahwa motivasinya karena ingin roti hasil mukjijat Yesus.

Tiada suatu pengaruh lain yang bisa melenyapkan peoghormatanku pada Yesus Kristus sebagai pribadi pembaharu peradaban manusia.

Read More...

Kisah Mantan Guru Agama Katolik (2)

Mahasiswa Kateketik

Agama yang benar untuk umat manusia ialah Agama Katolik, demikianlah pendapatku. Agama yang mengajarkan cinta kasih secara murni dan konsekwens. Dengan bekal keyakinan yang semacam ini aku pindah dari Jakarta ke Lampung Ada dua hal yang menyenangkan aku pindah ke Lampung. Pertama ialah dekat dengan tempat orang tua dan kedua Staf LPKB Lampung semuanya part-timer, jadi dengan kedatanganku menjadi satu-satunya orang yang full-timer. Sehingga memang dengan demikian saya menjadi orang yang menentukan policy LPKB.

Karena sering tugas luar, saya banyak bergaul dengan masyarakat luas. Keinginan untuk melaksanakan ajaran Yesus: "Pergilah dan ajarlah semua bangsa menjadi muridKu dan permandikanlah mereka atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus" menjadi demikian bernyala-nyala. Keinginan itu kulaksanakan juga dengan menyerahkan waktuku untuk maksud itu.

Rupanya hal itu menarik perhatian Bapak Uskup Lampung Mgr. Albertus Hermelink Gentiaras SCY. Seorang Uskup yang begitu rendah hati, bisa dijumpai oleh siapa saja kapan saja. Jika seorang ingin menghadap beliau tidak perlu mendaftar terlebih dahulu kepada Sekretaris Keuskupan seperti lajimnya dibuat oleh kebanyakan Uskup. Oleh beliau aku kemudian dikirim ke Fakultas Pendidikan Kateketik di Madiun di bawah pimpinan Pastor Dr. Paulus Janssen C.M seorang yang suka sekali bekerja keras seorang theolog dan social worker.

Pada waktu aku belum masuk ke Fakultas Pendidikan Kateketik saya telah meragukan 2 hal. Yang pertama ialah: Dosa asal dan tentang Santo dan &Santa (orang Suci). Bagaimana mungkin seorang yang baru lahir dari rahim ibunya sudah berdosa karena mewarisi dosa asal? Dan bagaimana mungkin Bapa Paus di Vatikan bisa menetapkan bahwa seorang yang meninggal dunia bisa ditetapkan sudah masuk surga. Ada juga hal lain, yaitu tentang api pensucian. Sementara semua agama mengajar bahwa hanya ada dua tempat ialah neraka dan surga di alam sana, Gereja Katolik mengajarkan ada tempat lain ialah api pencuci.

Tetapi semua kebimbangan itu kubiarkan saja, karena saya berpendapat bahwa dengan menjadi Mahasiswa pada Fakutas Pendidikan Kateketik keraguan dan kebimbangan itu akan menjadi hilang atau sekurang-kurangnya bahkan menjadi jelas.

Tentang dosa asal, ada dosen yang menjelaskan bahwa semua perbuatan orang tua bagaimanapun pasti berakibat pada anak. Misalnya jika orang tuanya suka pergi ke wanita pelacur, maka penyakit yang di derita bukan saja oleh dia tetapi anak-cucunya ikut menanggung akibatnya. Hal itu untuk sementara cukup memuaskan hatiku; walaupun dalam perkembangan selanjutnya kebimbangan tentang hal ini muncul lagi dan tetap tidak terjawab.

Tentang Santo dan Santa tidak ada jawaban yang memuaskan. Yah, terima begitu saja. Bukankah ada suatu dogma bahwa Sri Paus tidak bisa keliru dalam menentukan kaidah agama. Jawaban itu bukan saja tidak memuaskan, bahkan keraguan bertambah satu, yaitu apakah betul Sri Paus tidak bisa salah dalam memutuskan kaidah agama? Hilang satu keraguan yakni tentang dosa asal, muncul satu keraguan lain, yaitu tentang ketidak-mungkinan salah dari Sri Paus di Vatikan.

Aku mulai banyak mengenal pendeta Protestan. Pada saat itu Gereja Katolik, sudah maju dalam hal keinginan untuk ekomune (hidup bersama dalam persatuan). Tetapi rupanya Gereja Protestan masih memandang dengan mata curiga akan keinginan-baik Gereja Katolik. Ada memang Gereja Protestan yang sudah maju, misalnya Kristen Jawa, tetapi aliran Pantekosta sukar sekali untuk bisa mengerti hal ini. Sehingga dari aliran Pantekosta selalu ada usaha supaya mendapat pemeluk yang sebanyak-banyaknya. Sedangkan, pandangan Gereja Katolik dan Kristen Indonesia atau yang sejenis, orang yang sudah mempercayai Kristus- sebagai juru Selamat tidak usah ditarik lagi, barlah mereka tetap tenang pada agamanya entah itu Katolik entah itu Protestan.

Perkenalan dangan para Pendeta menyebabkan saya bisa menerima pandangan agama Protestan yang wajar tentang tidak adanya pentahbisan (pelantikan) Santo-Santa, tentang tidak ditekankannya masalah dosa asal. Dari mereka saya mendapatkan buku Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Saya simpan Kitab Suci itu dengan nada agak takut sebab bagaimanapun Gereja Katolik belum mengijinkan secara luas orang Katolik menyimpan buku-buku Kitab Suci terbitan Protestan, bahkan pendeknya pada teorinya orang Katolik dilarang membaca buku-buku tanpa Imprimatur (persetujuan Uskup setempat) dan atau Nihil Obstat (tidak ada keberatan).

Suatu ketika Rama Janssen yang memberikan kuliah Kitab Suci (sebelum itu Bruder Honorius) memulai kuliahnya dengan berkata: "Seperti kalian tahu, bahwa tidak boleh seorang Katolik memakai kitab Injil terbitan Protestan." Hatiku berdebar-debar juga, jangan jangan kena sanksi administrasi saya. Tetapi beliau melanjutkan: "Tetapi berhubung dari Katolik sendiri belum banyak usaha penerbitan Kitab Suci, dan karena Saudara calon Guru Agama yang harus lebih tahu dari pada umat biasa tentang Kitab Suci, maka Saudara perlu mempunyai. Untuk memakai buku Injil terbitan Protestan harus ada ijin dari Bapak Uskup setempat dalam hal ini Uskup Surabaya, Mgr. Drs. J. Kloster CM. Saya, selaku pimpinan Fakultas atas nama Bapa Uskup memberikan ijin secara umum, khusus kepada para Mahasiswa saya untuk mempergunakan Bijbel Protestan." Saya lega sekali. Keesokan harinya teman-temanku mencari Injil itu sedang saya sendiri menjadi bebas mengeluarkan Kitab Suci itu.

Yang saya kagumi dari golongan Protestan ialah mereka dapat hafal ayat-ayat Injil itu. Sedang saya, calon Guru Agama Katolik untuk mencari tempat-tempatnya dalam Injil masih merasa sulit. Hal ini juga berlaku untuk semua orang Katolik bahkan guru Agamanya juga.

Aku berpendapat, bahwa dengan mempunyai Injil imanku akan bertambah kuat, tetapi tidak demikian halnya. Dalam suatu tempat di dalam Pe:rjanjian Lama, sayang saya tidak bisa mengingat lagi di mana letaknya dan untuk mencarinya kembali ternyata sulit sekali, saya menemukan: "Bahwa dosa orang lain tidak bisa dipertanggung jawabkan kepada orang lain walaupun itu anaknya sendiri." Yah, dengan demikian jelas bahwa dosa dan akibat dosa itu berlainan. Akibat dosa bisa diwariskan tetapi dosa itu sendiri tidak bisa. Umpamanya, anak seorang pembunuh dijauhkan dari pergaulan oleh kawan-kawannya, tetapi dia sendiri tidak bisa dianggap salah karena menjadi anak seorang pembunuh."

Kemudian hal ini di luar waktu kuliah saya tanyakan kepada Pastor Bartels C.M., beliau hanya menjawalb: " Itu bukan hal yang penting. Jika kau tidak percaya kepada dosa asal, engkau engkau tidak dosa dan tetap bisa menjadi orang Katolik yang baik." Saya berkata lagi: "Kalau demikian apa bukan lebih baik saya menjadi Protestan saja, Rama?"

Rama menjawab: "Pikiranmu yang kacau anggap saja sebagai godaan setan, dan sekarang banyaklah berdoa dengan tekun lewat perantaraan bunda Maria." Dari akibat membaca Bijbel saya mendapatkan hal lain yang terasa ganjil. Hal itu ialah silsilah Yesus. Sebaiknya tidak usah saya kutipkan Silsilah itu, tetapi saudara buka saja Kitab Perjanjian Baru pada halaman pertama Injil Mateus. Setelah Mateus memproklamirkan bahwa Yesus adalah Anak Ibrahim, Anak Daud, dan menyuguhkan deretan nama-nama, maka pada akhir silsilah itu Mateus berkata: "Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yarng melahirkan Yesus yang disebut Kristus." Hal ini saya fikir aneh. Jika Yesus adalah putera (keturunan) Ibrahim, maka lebih tepat jika yang disebut keturunan Ibrahim itu Maria saja, bukan Yusuf yang bukan saja Bapa dari jasmani Yesus.

Hal ini saya tanyakan kepada Rama Wignyopranoto C.M. beliau menjawab: "Orang Yahudi itu garis keturunan adalah garis Bapak sehingga lebih mudah jika yang disebut keturunan Ibrahim itu Bapanya, bukan Ibunya. Tetapi itu tidak penting, yang penting YESUS secara fakta sudah turun ke dunia menyelamatkan umat manusia. Itu inti iman kita." Jawaban itu tidak memuaskan saya, namun kesempatan tidak banyak untuk mendiskusikan, karena katanya akan ada kesempatan untuk mendiskusikannya dalam pelajaran yang akan datang waktu membicarakan persoalan itu.

Tetapi sampai Rama Wignyo studi di Universitas Gregorian di Roma dan sampai saya keluar dari pendidikan itu tidak ada kesempatan lagi untuk omong-omong tentang hal itu. Tetapi yang lebih mengherankan lagi ialah, saya mendapatkan silsilah Yesus dalam Injil yang lain, yakni Injil Lukas. Di situ dilukiskan bahwa Yesus adalah keturunan Daud dari garis Natan yang ke 43, sedang dalam Injil Mateus adalah anak Daud yang ke 27 dari garis Sulaiman. Terhadap ini belum pernah saya tanyakan.

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia? Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977

Read More...

Kisah Mantan Guru Agama Katolik (1)

Pengalaman Pribadi Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto

Menjadi Guru Agama Katolik

Selama aku di SMP dan SMA kakekku selalu menganjurkan agar aku mengikuti kursus, entah itu kursus tertulis entah itu kursus lesan. Demikian maka aku mengikuti Kursus Tata Buku, mengetik, Bahasa Inggris, dan banyak lagi Tetapi tidak semua berakhir dengan mendapat Ijazah.

Selain itu tidak kulupakan pelajaran Agama selalu kuikuti di luar sekolah, melalui seorang Pastor. Itu kuikuti walaupun aku sendiri sudah dibaptis. Pada waktu itu yang menjadi Pastor Kepala di Magelang (Pastor Paroki) adalah: Rama H. van Heusden S.J. seorang Belanda yang lebih senang menggunakan bahasa Jawa dari pada Bahasa Indonesia. Pernah ada seorang Jawa bercakap-cakap dengan beliau mulai menggunakan bahasa Belanda, beliaupun melayaninya. Ketika pembicaraannya sudah selesai, Rama van Heusden bertanya: "Menapa panjenengan boten saget boso Jawi?" (Apakah anda tidak bisa bahasa Jawa?).

Pastor pembantunya ada dua: Rama Knooren S.J. yang lebih banyak berkarya dan bergaul di lingkungan keluarga Tionghoa, sehingga beliau mendapat predikat Pastor Cina. Kemudian beliau pindah ke Jakarta memimpin Mingguan Hidup Katolik yang kemudian berubah HIDUP. Sekarang di Nederland lkabarnya sudah meninggal.

Pastor pembantu yang lain-lain ialah Pastor de Keyper S.J. umurya paling tua di antara 3 Pastor yang lain, bahkan katanya beliau Guru dari pada Pastor Knooren dan van Heusden. Dari dia aku belajar banyak akan menularkan agama kepada orang lain, atau dengan istilah Katolik, karya kerasulan. Mulai itu aku menemukan diriku keinginan untuk menjadi Guru Agama, orang yang tugasaya merasul (mengajar). Saya sendiri sebetulnya kurang tertarik pada jabatan Pastor.

Yang ketika itu mengherankan aku ialah, mengapa saya sebagai orang Katolik tidak boleh membaca buku SUCI (Kitab SUCI kami) yaitu Injil. Padahal tidak demikian orang Protestan dan orang Islam. Mereka bebas untuk membaca Kitab Sucinya. Ketika hal itu aku tanyakan kepada Pastor de Keyper S.J, beliau berkata bahwa hal itu supaya orang tidak menafsirkan salah tentang Ritab Sucinya. Kuasa menafsirkan Kitab Suci hanyalah wewenang Gereja saja. Ketika aku bertanya mengapa hanya Gereja saja yang boleh menafsirkan kitab Suci beliau tidak menjawab hanya berceritera atau boleh juga dikatakan bahwa jawabannya diberikan dalam bentuk suatu ceritera:

Dahulu kala ada 2 orang katak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dua hal: pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadanya, dan kedua jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari. Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu: Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung: Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris karena mempunyai jam kerja lebih lama.

"Demikianlah, Sariyanto," kata Rama de Keyper S.J. menutup keterangannya, "jadi walaupun Injil orang Katolik dan Protestan sama tetapi harus ada penafsiran yang satu yang hanya boleh di buat secara resmi oleh Gereja supaya tidak keliru. Puas dengan keterangan saya?"

"Ya, Pastor," jawabku dan memang ketika itu saya juga merasa puas dengan keterangannya.

Aku mengakhiri masa sekolahku di SMA dengan lancar. Setelah selesai belajar saya bekerja pada Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa. Tokoh LPKB ini kebanyakan adalah orang Katolik: K. Sindhunata S,H. dulu Mayor ALRI, sekarang Pimpinan I.L.C. (lnternational Legal Consultant) di Jakarta; Bapak Wignyosumarsono, bekas Kep. Bag. Urusan Katolik di Perwakilan Departemen Agama Jawa Tengah, sekarang Pegawai Tinggi di BPK dan salah seorang pimpinan DPP PDI, Hary Tjan Silalahi S.H. bekas anggota DPR, Cosmas Batubara dan masih banyak orang-orang Katolik di LPKB itu. Karena dalam tubuh LPKB itu yang dominan orang Katolik Di sinilah maka jiwa kerasulan saya mendapat siraman yang baik. Saya membina hubungan baik dengan pejabat Gereja, saya menentang rapat-rapat Organisasi Massa yang diadakan pada hari Minggu karena mengganggu orang bisa mengikuti Misa dengan baik.

Dalam pekerjaanku sebagai pegawai LPKB saya sudah mulai turut serta dan dipercaya oleh Pastor untuk membantu mengajar Agama. Pada waktu itu pelajaran Agama yang diberikan oleh orang awam, bukan Pastor masih jarang sekali, lebih-lebih oleh orang muda seusia saya dan belum pernah mendapat pendidikan khusus, Tahun 1966 saya dipindahkan dari LPKB Pusat ke LPKB Daerah Propinsi Lampung, yang kemudian akan membawa riwaayat hidup lain.

Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
Oleh Yohannes Baptista Sariyanto Siswosoebroto
Penerbit PERSATUAN Jln. KHA Dahlan 103, Yogyakarta, 1977


Read More...

Monday, April 23, 2007

Sejumlah Serdadu AS di Irak Menyatakan Diri Masuk Islam

eramuslim - Ternyata gambaran Islam yang dipublikasikan oleh media-media Barat, jauh berbeda sama sekali dari realitas Islam sebenarnya. Setidaknya hal itu diperlihatkan oleh sejumlah prajurit laki-laki dan wanita AS yang bertugas di Irak, ketika mereka menyatakan diri masuk Islam. Lalu mereka menikah dengan orang-orang Islam Irak. Walaupun pernikahan itu ditentang oleh sejumlah warga setempat.

“Setelah bergaul setiap hari dengan warga Irak serta pengalaman berinteraksi dengan kalangan Muslim dari dekat di negeri yang terkoyak perang ini, banyak serdadu AS yang menyatakan keinginannya masuk Islam,” ujar Sheikh Mahmoud el-Samydaei, anggota Majelis Ulama Islam Irak, pada IslamOnline Rabu (13/8/2003).

“Para tentara AS itu telah menyadari bahwa ajaran Islam sama sekali berbeda dengan informasi-informasi yang diprogandakan oleh media-media Barat,” lanjut Sheikh Mahmoud.
Ulama Islam itu mengingatkan kembali para perwira AS yang telah masuk Islam agar memelihara agama itu sampai akhir hayat. Sebab orang yang mati tanpa membawa Islam, ujar Sheikh Mahmoud, matinya akan sia-sia. Para muallaf AS itu mendengarkan wejangan tersebut dengan terisak-isak, mengingat banyak masyarakatnya mati tanpa mengetahui sedikitpun tentang Islam.

Seorang perwira AS yang mendatangi Pengadilan Urusan Sipil di distrik el-Karkh, Baghdad pekan ini menyatakan; “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusanNya.”

Perwira AS itu kemudian menikah dengan wanita Irak, dr. Samar Ahmed yang pernah dijumpainya ketika dia bertugas menjaga Medicine City Hospital. Dia memilih Islam, kata perwira AS itu, lantaran keyakinannya yang penuh terhadap kebenaran Islam. “Saya masuk Islam bukan hanya lantaran untuk menikahi wanita Irak,” tukasnya.
Berdasarkan ajaran Islam, seorang pria non-Muslim dilarang menikahi seorang wanita Islam.
Hakim Agama Abd el-Azeim Mohammad Gawad el-Rasafi merestui pernikahan itu. Abd el-Azeim menegaskan bahwa pernikahan itu merupakan peristiwa pertama, seorang wanita Irak menikah dengan serdadu AS yang masuk Islam. Kepada IslamOnline Abd el-Azeim mengatakan, tak satupun agama di dunia, menghalangi pernikahan tersebut. Walaupun begitu sejumlah warga Irak menentang pernikahan antar etnis itu. (stn/iol)

Dipublikasikan tanggal 14/08/2003 08:28 WIB
[http://www.eramoslem.com/berita/dunia/308/14082831,7393,1,v.html]

Read More...

Juara Dunia Snooker Masuk Islam Karena Naseem Hamed

Reporter : Andi Abdullah Sururi

Detiksport - Jakarta, Di tengah sorotan sebagian masyarakat barat terhadap Islam, juara dunia snooker 2001 asal Inggris, Ronnie O'Sullivan, memilih menjadi seorang muslim. Keyakinannya itu banyak dibantu oleh petinju nyentrik Prince Naseem Hamed.
"Prince Naseem adalah teman baik Ronnie. Dia punya pengaruh yang kuat dalam keputusan Ronnie mengubah agamanya," tutur ibunda O'Sullivan, Maria, tentang hubungan anaknya dengan bekas juara dunia kelas bulu keturunan Yaman itu.

O'Sullivan yang semula menganut agama katolik roma, menyatakan keislamannya bulan lalu di Islamic Cultural Centre, masjid utama di kota London. Menurut Maria, anaknya yang kini berusia 27 tahun itu banyak berubah menjadi lebih baik sejak beralih agama. Demikian diberitakan Sunday Times, Minggu (28/9/2003).
Masa kanak-kanak O'Sullivan penuh masalah. Ayahnya pernah dipenjara karena membunuh orang, sedangkan ibunya sempat bermasalah dengan hukum gara-gara urusan pajak. Ia pernah mengalami depresi hebat dengan melarikan diri ke botol-botol minuman keras maupun narkotika.

Atlet snooker yang digelari "Roket" karena kecepatannya dalam "membersihkan" meja biliar itu mengikuti jejak petinju legendaris Muhammad Ali dan Mike Tyson yang mengubah identitasnya menjadi seorang muslim. Di Inggris, penyanyi terkenal Cat Stevens sempat mengundang berita heboh saat masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam. (a2s)

[http://www1.detik.com/printing/kirim.html?idArtikel=204819')]

Read More...

Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam

Bekas Pelayan Tuhan Yesus Masuk Islam

(Paulus F. Tengker - Rachmat Hidayat)

Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan. Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan Jl. Arjuno - Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salah satu kota dengan umat Kristiani yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.

Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka.

Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur'an dan Hadis, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu dan foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan.

Bahkan saya juga mengajari mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili dan berusaha membantah kami. Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme di desa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar). Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah shalat dan mengetahui ajaran Islam yang paling dasar. Tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat dancanggih. Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.

Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah dan akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadis dan buku-buku Islam untuk mencari kelemahan- kelemahannya, Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan dengan kerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling utama dalam pandangan Kristen. Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji dan mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar mengaji hingga 1 tahun lebih dan Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji dan hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam. Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal dan kaum gay.

Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja seks independent, para pengunjung diskotek dan kafe yang menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil yang aktif disini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik & kafe. Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkulpun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe.

Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran dan mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta dan sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung dan mafianya bekerja sama begitu rapi. Tapi ada yang kurang dari cerita itu dan ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan & sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia dan Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring domba Kristus baru dan menyesatkan generasi muda Islam! Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhanpun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri dan kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!

Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya. Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan dan untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ecstasy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa ketemu dan ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang dan Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut.

Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambil tripping! Setelah itu kami "dating" dengan mereka, "mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat dan pendeta atau penyanyi Gereja dan Gembalanya, saya tak tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka diantaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi secara khusus.

Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan dan para pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja.

Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris dan percaya itu mukjizat. Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat dan angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang diluar kendali dari skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?! Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas untuk menahan orang- orang yang di luar skrenario acara, kami tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka di luar gugus kendali komando kami.

Memang pengakuan 4 orang mantan Gembala itu terdengar spektakuler dan sulit dipercayai, tetapi saya beritahukan kepada anda semua: SEMUA PENGAKUAN MEREKA ITU JUJUR & BENAR ADANYA, SEMUA PRAKTEK TERCELA ITU MEMANG DIJALANKAN TERUTAMA OLEH: GEREJA BETHEL; GEREJA BETHANY; GEREJA NEHEMIA; GEREJA SIDANG JEMAAT PANTEKOSTA; GEREJA ABDIEL. Bagi umat Kristiani atau para Gembala dan pelayan Tuhan pun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut dan sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI! Selain 4 mantan gemabala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.

Mengapa saya masuk Islam? Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan sepenuh hati dan sampai tuntas, saya hanya mencari point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap dan diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat dan penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat dan umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam dan umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu dan jika kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali. Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa dan beberapa kejadian dikeesokan harinya, yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.

Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyuman-Nya yang agung. Saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi saya! Saya pun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto dan gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?" Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!" Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?" Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia dan Dunia! Siapakah engkau wahai pria asing?" Pria Yahudi itu berkata: "Akulah 'Isa Al-Masih dan engkau bukanlah diriku!" Saya menyela: "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!" Pria Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!" Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!"

Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata dan sungguh ajaib! Dari tangannya keluar mukjizat sinar api dan dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan Yesus! Keajaiban kedua pun terjadi, pria Yahudi yang mengaku sebagai 'Isa Al-Masih itu tak kurang apa pun dan dia lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan dan wujudnya tiba-tiba berubah! Kedua telinganya memanjang, dari mulutnya keluar gigi taring dan dari belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnyapun berubah mengerikan! Lalu salah satu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu...TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS!!! Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit! Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, gereja megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.

Saya yang kaget dan tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau sebenarnya?" Pria itu menjawab : "Akulah 'Isa Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke-24, yang oleh engkau berserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus". Saya berkata : "Bukankah engkau telah mati di kayu salib dan telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?" Nabi 'Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis dan para pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi dan sekarang dia telah terlihat wujud aslinya".. Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu...jadi selama ini..." Nabi 'Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?" Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia..." Nabi 'Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?" Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata) Nabi 'Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi 'Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran dan hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis dan para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!" Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi 'Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam, kemudian pergi.

Saya pun lalu terbangun, hari telah pagi, saya merenung mimpi apa itu tadi? Kesulitan apa yang akan saya alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali. Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca...betapa pikiran saya telah dibukakan tapi saya belum yakin betul. Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan Jl. HR Muhammad - Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?! Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul! Namanya mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba- tiba ada seorang pria menghardik saya dan meminta dengan kasar dompet dan HP saya! Saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah masjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ. Orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu jam 11.30, mendekati jamnya shalat Jum'at, saya perhatikan sekitar saya...orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum'at..saya ini ada di mesjid...mimpi saya...pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi 'Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu saya tak sadarkan diri.... Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan mesjid rupanya dan ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan. Saya lalu berdiri, tiba-tiba hati ini ingin menangis...menjerit "Ya Tuhan! Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!" Pak Tua itu kaget dan bertanya: "ada apa nak?", lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam dan kejadian yang saya alami, juga siapa saya danapa pekerjaan saya..serta perbuatan- perbuatan saya dalam usaha memerangi dan memperdaya agama Islam beserta umatnya. Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang"

Sayapun lalu pulang, menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, Pak Tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk dan berkata: "pak tolong yakinkan saya....saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!". Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang dan menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai dan akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke mesjid tersebut dan kami berdiskusi Islam - Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari Pak Tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah dan Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen dan berdasar oleh Pak Tua dan beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa Pak Tua ternyata fasih dan hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja dan penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan dibuku-buku para misionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.

Saya jadi ragu dan bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun? Terlebih setelah Pak Tua menunjukkan dan memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh Lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan dan revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi? Yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tatabahasa saja, akan tetapi juga merubah makna dan arti ayat Alkitab itu sendiri? Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan dan merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup dan penggenap itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai dan menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu dan kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah dan sejarah agama dalam Alkitab dan Al-Qur'an, yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya dan direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara benar dalam Islam.

Penjelasan Pak Tua dan jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan dan ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh jahat Islam di rumah saya dan akan mengurapi serta mensucikan buku- buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang! Sikap rekan- rekan Gembala ini terasa kontras dan tidak sepadan dengan sikap Pak Tua dan jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan dan dibina oleh lingkungan agama yang sesat, saya harus segera mengambil keputusan.

Setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya. Akhirnya sudah mantap dan sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam.
Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ALLA MUHAMMADARRASULULLAH - SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH.

Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam dan menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi dan menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya dan saya tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi.

Bahkan dalam surat itu, papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus. Naudzubillah! Ya Allah, maafkan keluarga saya ini. Mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat ketuhanan-Mu yang sesungguhnya.

Read More...

Sunday, April 22, 2007

Lim Pei Chuan : Menelusuri Sungai-sungai Hidayah

Namaku Lim Pei Chuan, seorang keturunan Tiong hoa bersuku Han dan masih satu kampung dengan KhongCu sang pembawa agama Khong Hu Cu, Shan Tung. Dua puluh dua tahun lalu, nama itu aku sandang dari seorang ahli nujum keluarga. "Aliran Sungai besar dari Utara", nama yang tidak terlalu buruk aku kira.

Kehidupanku di negeri ini bermula dari terdamparnya kakekku, Lim Man Ie, di pesisir pantai Sumatera Utara tahun 1945. Saat itu, ia sedang melarikan diri dari negerinya, Tiongkok, karena peperangan besar yang terjadi di sana.

Di Sumatera, kakek mengenal seorang gadis desa yang manis lagi baik bernama Tan Gek Nai yang kemudian ia persunting jadi istrinya. Dari hasil pernikahan itu, lahirlah papa dan pamanku.

Sayang, kebahagiaan itu tidak bertahan lama karena nenekku meninggal setelah melahirkan pamanku, saat itu papa baru berumur tujuh tahun. Pada saat papa berumur delapan tahun, kakek pun menyusul isterinya karena sakit diabetes dan cidera pinggang yang dideritanya.

Dalam keadaan yatim piatu, papa harus berusaha menghidupi dirinya sendiri. Saat itu, ia numpang dengan pamannya di Simpang Tiga. Di sana ia dipekerjakan sebagai pembantu hingga menikah dengan seorang penjaga toko kelontongan.

Papa dan mamaku dibesarkan dengan pendidikan yang kurang. Papa seorang lulusan SMA dan mama hanya bersekolah sampai kelas tiga SD sekolah Cina, karena sekolah itu akan dibongkar paksa karena peristiwa GestOk (PKI-red).

Aku dibesarkan dalam budaya TiongHoa yang cukup kental. Dari kecil, aku sudah diajak oleh papa untuk belajar berdagang dan diajarkan berbagai ilmu tentang dagang serta semua keahlian pendukungnya.

Papa seorang perokok dan peminum. Meski demikian, ia tidak pernah ngamuk-ngamuk seperti kebanyakan peminum. Jadi, sejak umur tujuh tahun aku sudah cukup sering minum bir bersama papa, atau pernah satu sempat aku diajak nonton tarian setengah bugil bersama-sama orang tua. Namun, semua itu tidak pernah aku lakukan tanpa orang tua. Hal yang paling dilarang saat itu oleh papa adalah berjudi, merokok dan main perempuan.

Saat kelas dua SLTP, ada kegundahan yang tak dapat kujelaskan tentang sesuatu yang mengganjal dalam dadaku. Prinsipnya, aku hanya ingin benar-benar meyakini bahwa my religion is the true way of life dan bukan seorang penganut agama keturunan.

Aku memulai perjalanan ruhaniku dari agama Buddha Theravada (Buddha Thailand), Mahayana (Buddha Tiongkok), Tantrayana (Buddha Tibet), Ekayana (Buddha campuran), Buddhayana, Tridharma (Perpaduan agama Buddha, Khonghucu, dan Taoism).

Karena rasa yang mengganjal itu belum terlunaskan, maka aku mempelajari ilmu Taoism Tiongkok dan Taiwan, lalu Hindu Bali dan Hindu India. Masa pencaharian diwarnai suatu tragedi di keluargaku, mamaku menderita Hipertensi dan harus masuk rumah sakit.

Pada saat mama diperiksa, aku mulai putus asa dengan keadaannya. Saat itu aku hanya teringat, bahwa aku harus memohon kepada yang bernama Tuhan, agar mama disembuhkan. Selang beberapa saat, sakit mama mereda. Yang aku panggil saat keadaan terjepit itu adalah Tuhan, bukan nama dewa-dewi yang kukenal ataupun yesus. Fitrah asalku mengatakan bahwa aku butuh Tuhan, tempat aku memohon dan berlindung dalam setiap keadaan.

Sakit yang dialami mama sudah sekitar setengah tahun. Hampir sepuluh juta, uang yang terkuras demi pengobatan mama. Keadaan keluarga semakin morat-marit, tapi mama tak kunjung sembuh. Sejak mama di rumah sakit, akulah yang tinggal di rumah melayani papa dan adikku, dari mulai memasak, membereskan rumah, dan semua yang biasa dilakukan mama.

Saat itu, datanglah tetanggaku yang beragama Nasrani menawarkan untuk refresh ke Gadog Puncak. Tawaran itu aku sambut dengan baik. Kami berangkat jam 4 sore dan sampai di sana sekitar jam 10 malam. Di sana, kami tidur dahulu sampai jam 00.00. Kemudian dibangunkan untuk mendengarkan kotbah malam seorang pendeta dari Sulawesi. Saat itu, kami yang tidak semuanya Kristen pun ikut kebaktian malam. Di villa itu ada yang beragama Khatolik, Buddha, Khonghucu, dan kalau tidak salah adapula yang beragama Islam.

Si pendeta memulai khotbahnya malam itu selama dua sesi. Sesi pertama adalah kesaksian, ia mengakui bahwa dia tadinya beragama Islam namun ia tidak menemukan kedamaian di sana. Anak dan Istrinya pun bergantian bicara tentang keadaan mereka yang buruk ketika beragama Islam. Sesi kedua, ia berusaha agar kami yang di sana berucap "haleluya" bersama-sama.

Setelah sekian lama mengikuti kegiatan mereka, termasuk mencoba untuk mengkristenkan kedua orang tua saya dengan dalil-dalil gerejawi, timbul sebuah pertanyaan yang paling mendasar dalam diri saya, mengapa aku semakin ragu terhadap Yesus. Keraguan itu aku tanyakan kepada gembala gereja, tapi yang kudapat hanyalah doktrin-doktrin gerejawi.

Aku semakin tidak percaya lagi dengan doktrin-doktrin gerejawi tentang Yesus. Aku berusaha menghilangkan gambaran Yesus dari pandanganku dengan mengatakan bahwa aku tidak mencintainya lagi. Di kemudian hari, aku baru sadar bahwa hampir saja aku menjadi korban Kristenisasi sepertinya dengan metode hipnotis diri dan jin.

Setelah itu, aku kembali pada agama semula, Khonghucu. Lagi-lagi Allah memberikan hidayah kepadaku melalui pengalaman gaib.

Ketika itu aku sedang sembahyang di sebuah kelenteng, seperti biasanya, aku mulai mengambil Hio atau dupa panjang, menyalakannya dan mulai menancapkannya di setiap dewa-dewi yang telah ditentukan sambil berdoa.

Ketika sampai di dewa terakhir, ada sebuah suara yang berbicara di telinga kananku. Dia bertanya tentang apa yang sedang aku sembah. Aku menjawab, bahwa yang aku sembah itu adalah Buddha. Lalu ia bertanya lagi tentang yang mana Buddha itu. Aku menunjuk patung Buddha untuk menjawab pertanyaan itu.

Ia bertanya lagi tentang yang aku tunjuk itu. Dengan sedikit merasa salah aku mengatakan bahwa itu patung. Ia bertanya lagi tentang siapa yang menciptakan patung? Aku menjawab, manusia!

Ia bertanya lagi siapa yang menciptakan manusia? Aku mengatakan Tuhan! Sayup tapi pasti, suara itu mengatakan. "Itulah yang kamu cari. Carilah Tuhanmu, Tuhan Yang Menciptakan kamu dan aku, Tuhan Pencipta semesta alam ini, Tuhan Yang Membuat semua yang tiada menjadi ada. Ia Yang Pertama dan Terakhir.

Ketika aku bekerja sebagai pencuci diesel, dari stasiun Poris, naik sekeluarga Muslim yang terlihat taat agamanya. Betapa harmonis dan hangatnya keluarga mereka. Semuanya itu membuatku penasaran, hingga aku memberanikan bertanya pada bapaknya tentang resep membina keluarga seperti itu. Jawabannya sangat menakjubkan, "Allahlah yang telah membentuk keluarga seperti ini".

Allah terus membimbingku untuk kembali kepada-Nya lewat berbagai peristiwa yang memberikan hikmah mendalam pada diriku. Semuanya membuatku semakin merasa perlu mencari obat kegelisahan hatiku. Hidayah terakhir yang terjadi padaku adalah sebuah perjalanan ruhani. Aku mengalami empat hal yang membuatku tidak lagi dapat berpaling dari kebenaran Islam dan kerinduanku untuk segera menghampiri agama Allah itu.

Perjalanan pertama adalah aku mati suri selama enam jam. Di perjalankan, rohku sampai di suatu tempat yang sangat putih bersih yang disana aku memakai sorban putih, gamis putih dan memegang tasbih putih serta mulai berjalan menuju sajadah yang berwarna putih. Sayup-sayup terdengar bacaan Yasin dari seorang laki-laki, ketika aku sudah mulai duduk di atas sajadah putih itu. Akupun mulai mengucapkan satu kata yang belum pernah aku ucapkan sebelumnya, "Subhanallah", aku bertasbih terus sampai adzan subuh sayup-sayup berkumandang.

Perjalanan kedua, aku terbang di kegelapan malam. Aku melihat sebuah cahaya keemasan yang setelah aku dekati ternyata sebuah musholla kecil yang terbuat dari kayu cendana. Setelah aku masuk musholla itu, aku mulai membaca Quran yang sebelumnya belum pernah aku mengerti.

Perjalanan ketiga, ketika mau tidur ada sebuah bayangan memakai gamis dan sorban putih masuk lewat jendelaku. Selama kurang lebih lima menit, ia mengatakan Laa Ilaaha illa Allah. Pada pertemuan selanjutnya, ia memakai sorban dan jubah hitam serta masih melafalkan kalimah Thayyibah.

Perjalanan keempat, aku diperjalankan melihat padang Mashyar, di mana aku melihat samudera manusia berkumpul. Akhwat di sebelah kananku dan yang ikhwan di sebelah kiriku. Mereka semua berpakaian jilbab putih-putih dan kebaya bagi yang akhwat dan sorban atau peci putih bagi yang ikhwan.

Aku berjalan menembus milyaran manusia itu dan sampai di sebuah masjid. Aku masuk ke dalamnya, dan di sana terlihat pula jutaan manusia. Ketika aku hendak berkumpul dengan orang-orang itu ada seorang nenek-nenek yang memanggil ke depan dan meminta aku membaca Yasin, tetapi aku tolak karena aku tidak dapat membacanya.

Alhasil, aku dikurung di suatu tempat di dalam masjid itu. Tidak begitu lama, aku dikeluarkan dari tempat itu dan diminta untuk membaca Yasin sekali lagi. Aku menolaknya kembali. Setelah itu, nenek tersebut tertawa dan mengatakan "Sejak kamu dilahirkan di atas dunia ini, kamu telah ditidurkan di atas sajadah"

Seketika itu aku bangun dan langsung pergi ke musholla SMU-ku dan berwudhu sekedarnya dan memohon kepada Allah, jikalau memang ini yang Allah inginkan maka aku memohonkan agar Dia mudahkan jalanku untuk memeluk Islam. Alhasil, beberapa hari setelah itu, tepatnya 28 Ramadhan 1420 H, di Masjid Lautze, pasar baru Jakarta, aku ber-Islam. swaramuslim.net

(sumber: mualaf.com)



Read More...

Nur Setia Ningrum Perjalanan Panjang Menuju Hidayah

Dari lahir hingga dewasa, Nur Setia Ningrum menganut agama Kristen Katholik. Nama depan sebagai tambahan saat dibaptis juga tersandang di depan namanya, yaitu Maria Margareta Nur Setia Ningrum. Namun diusianya yang ke-25 hidayah Allah datang, hingga ia mengambil keputusan untuk masuk ke dalam agama Islam. Berikut sekilas kisah kehidupan dan keislaman Mbak Nur Setia Ningrum.


Nur Setia Ningrum lahir pada 26 Juni 1975 dari pasangan almarhum Bapak Suradhi dan Ibu Emiliana Suwarni. Bapak Suradhi penganut Islam sedang Ibu Suwarni penganut Katholik.

Pada mulanya Ibu Suwarni menganut agama Islam, kedua orang tuanya Islam dan seluruh saudaranya juga Islam, namun karena saat SMP bersekolah di Saverius, akhirnya ia berpindah agama menjadi Katholik.

Saat melangsungkan pernikahan dengan Almarhum Bapak Suradhi dengan tata cara Islam, namun tak lama kemudian Ibu Suwarni tetap menganut Katholik hingga kini. Dari perkawinan di atas dikaruniai 3 orang anak yang ketiganya menganut Katholik. Namun Alhamdulillah kini Mbak Nur telah menjadi muslimah.

Sejak lahir hingga menamatkan pendidikan di SMEA, Nur termasuk penganut Katholik yang taat. Ia juga sempat mengikuti krisma, sejenis "pendidikan" untuk menguatkan keimanannya dalam Katholik.

Selepas dari SMEA, dalam usia 19 tahun ia memberanikan diri untuk merantau ke Batam. Di sana ia bekerja di sebuah perusahaan elektronik yang menyediakan asrama bagi para pegawainya. Dan dari asrama inilah Nur mengenal dan pertama kali tertarik dengan Islam.

Para teman asrama yang beragama Islam sering mengadakan acara pengajian, ia tak berani untuk hadir, namun sering membantu mengurus konsumsi pengajian. Dan saat sibuk menyiapkan minuman dan hidangan itulah ia mengenal tentang Islam.

Setelah sekitar dua tahun di Batam, pada bulan September 1996 ia mendapat kabar bahwa ayah tercinta (yang menganut agama Islam) telah tiada. Kabar tersebut sangat membuatnya sedih. Sebagai anak wanita satu-satunya dan sekaligus anak tertua, ia sempat shock dengan cobaan tersebut.

Di saat sedang dirundung kesedihan, pada suatu hari sepulang dari kerja ia melihat banyak orang sedang berkumpul hingga memacetkan jalan. Dengan penasaran ia mencoba mendekati, untuk mengetahui penyebabnya. Ternyata saat itu dai kondang Zainuddin MZ sedang menyampaikan ceramah di sebuah masjid, dan hadirin yang mengikuti meluber hingga memacetkan jalan.

Saat mendekati lokasi, secara kebetulan Mbak Nur mendengar apa yang disampaikan oleh Zainudin tersebut. Dan kata-kata yang sangat menusuk hati hingga selalu diingatnya adalah, “Orang tua yang sudah meninggal bisa saja masuk ke dalam surga bila di doakan oleh anaknya yang sholeh. Anak yang sholeh adalah anak yang menganut agama Islam, taat, menjalankan sholat dengan baik …… bukan hanya sekedar Islam KTP".

Saat itu juga hidayah Allah masuk ke dalam lubuk hatinya, ia merasa bahwa jika ingin ayahnya masuk surga, maka ia harus menjadi anak yang sholehah yang selalu mendoakan ayahnya. Sebelum itu ia jarang berdoa dan kalaupun berdoa, ia merasa doanya tak dikabulkan Tuhan.

Ia sangat tertarik untuk masuk Islam, namun ia kebingungan bagaimana caranya dan kepada siapa ia akan bertanya? Saat dia mengutarakan keniatannya untuk masuk Islam kepada teman seasrama, mereka malah membuatnya takut. "Islam itu berat, kamu sudah siap belum". "Masuknya mudah, tetapi kamu harus menjalankan kewajiban-kewajiban, bukan hanya masuk Islam ……." Dan kata-kata sejenis yang membuatnya berkesimpulan, bahwa ia belum siap untuk memeluk agama Islam.

Sebenarnya keniatan yang ada di hatinya telah mantap, namun karena ucapan teman ia justru merasa belum siap. Padahal ia pernah bermimpi selama 3 malam berturut-turut. Di dalam mimpinya ia akan pergi ke gereja, namun sampainya justru ke masjid. Mulai saat itu ia juga merasa sangat syahdu apabila mendengar lantunan qashidah, bahkan sering sampai bulu romanya berdiri.

Pada awal tahun 2000, setelah enam tahun bekerja di Batam, Mbak Nur kembali ke Sragen. Saat di Sragen inilah ia merasa mendapatkan kejelasan dari apa yang selama ini mengganjal di hatinya. Berkat bimbingan Ustad Naim Mustafa, yang masih pamannya sendiri, akhirnya ia mengetahui dan merasa siap untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Akhirnya pada bulan Pebruari 2001, bertepatan dengan diadakannya acara selapanan di desa Siwalan, Mbak Nur mengikrarkan keislamannya di hadapan Al-Habib Syekh Asseqaf, Ustad Naim Mustafa, Ustad Thoyib dan para hadirin yang mengikuti acara selapanan.

Sebulan setelah memeluk Islam, Alhamdulillah Mbak Nur mendapatkan jodoh dan melangsungkan pernikahan, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2001. Bapak Suparto, suami Mbak Nur termasuk jamaah Fosmil yang berprofesi sebagai petani melon.

Dari perkawinan pasangan di atas, kini mereka telah dikaruniai seorang putri yang bernama Falia Fitriyatin Nisa' yang telah berumur 8 bulan. Semoga perkawinan dan keluarga mereka serta keluarga kita semuanya diberkahi oleh Allah SWT.

"Setelah masuk Islam saya merasa tentram dan bisa mendoakan ayah saya', ucap Mbak Nur. Semoga ketentraman dan keislaman menyertai kita semua hingga akhir hayat. Dan khusus bagi ayah Mbak Nur, semoga Allah SWT mengampuni seluruh dosa dan kesalahannya, melapangkan kuburnya, melipatgandakan pahalanya dan memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab tanpa azab, amiiin.

Demikian sekilas kisah keislaman Mbak Nur Setia Ningrum, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dan hikmahnya. (KotaSantri) (Mhs, seperti yang dituturkan langsung oleh Mbak Nur S.T./sumber swaramuslim.net)

(sumber: mualaf.com)

Read More...

Eirine : A China Town Lady

Senin akhir bulan Oktober 2006, usai mengikuti ceramah, profesor Antropologi di City College, sebuah universitas negeri kota New York itu menyatakan memeluk Islam.

Pertama kali wanita ini datang ke kelas Islamic Forum for non Muslims (Forum Islam untuk non-Muslim) saya sangka sekadar iseng. Dia datang tapi hanya duduk sebentar, lalu meninggalkan ruangan. Minggu selanjutnya datang lagi. Akhirnya saya bertanya padanya dalam bahasa Inggris, “Siapa Anda dan apakah tertarik belajar Islam?” Dia menjawab, “Ya, saya merasa disconnection.”


Ia mengaku disconnected (tidak nyambung) karena menganggap saya selalu berbicara tentang Islam dan agama lain, tapi agamanya tidak pernah disebutkan.

Saya baru paham bahwa ia adalah seorang penganut Budha. Sementara dalam kelas, biasanya saya lebih berkonsentrasi pada agama Kristen, Katolik, dan Yahudi.

Sejak itu, setiap kali dia hadir di kelas, saya selalu menyebutkan beberapa kaitan diskusi dengan agama-agama lain, termasuk Budha. Misalnya bagaimana agama Budha menitikberatkan ajarannya pada “alam” dan “spiritual”, yang sesungguhnya Islam lebih jauh memperhatikan hal-hal tersebut tapi dengan pendekatan yang balanced (imbang). Secara khusus, saya sempat memberikan hadiah sebuah buku milik Harun Yahya berjudul Islam and Budhism.

Sejak itu perhatiannya ke kelas semakin konsentrasi. Bahkan setiap kali selesai belajar, dengan sopan (adat China ) meminta agar saya bisa berbicara khusus dengannya. Anehnya, sebelum memulai pembicaraan, biasanya dia sudah meneteskan airmata.

“Apa yang sesungguhnya membuat Anda menangis?” tanya saya.

Katanya, hatinya cenderung ke agama Islam, tapi ia mengaku terlalu banyak dosa yang telah diperbuatnya. Ia mengaku selama ini merasa menyembah berhala (patung-patung)--yang menurutnya-- unforgivable (tak termaafkan) dalam Islam.

Rupanya ia masih terkenang dengan penjelasan saya bahwa semua dosa diampuni kecuali dosa “syirik”. Kepadanya saya jelaskan bahwa dosa syirik yang dimaksud adalah ketika sudah menjadi Muslim/Muslimah lalu tetap melakukan berbagai kesyirikan. Barulah ia merasa senang. Bahkan sejak itu, setiap kali ke kelas--dengan bahasa Inggris logat kental China —ia sangat bersemangat untuk mengajukan berbagai pertanyaan tentang masalah-masalah praktis dalam Islam, seperti shalat.

***

Perempuan enerjik itu bernama Eirine. Itulah nama yang selama ini saya kenal. Perempuan berpenampilan sederhana, seorang profesor Antropologi di City College , sebuah universitas negeri di up town (bagian atas) kota New York .

Ia mengenal Islam dari murid-muridnya yang Muslim di kolese tersebut. Bertepatan dengan malam Nuzul Al-Qur`an, di Masjid Al-Hikmah, New York --masjid yang dimiliki masyarakat Muslim asal Indonesia —tatkala itu mengadakan open house ifthar (acara buka puasa bersama) dengan tetangga-tetangga non-Muslim. Itulah yang membawa Eirine hadir dalam acara tersebut. Secara kebetulan, saat itu, saya menjelaskan kepada non-Muslim mengenai Islam. Eirine nampak serius mendengarkan.

Setelah berbuka puasa, saya terkejut. Tidak seperti biasa, Eirine langsung mendekati saya sebelum memberikan isyarat. Biasanya dengan mengangkat tangan atau isyarat yang lain. Setelah selesai makan kue, persis di saat akan dilaksanakan shalat Maghrib, dia mendekat dan mengatakan, “Saya piker, saya tidak lagi punya alas an untuk menundanya lebih lama.”

Saya tanya, “Menunda apa?”

Dia bilang, “Saya ingin menjadi seorang Muslimah malam ini.”

Dengan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, segera saya umumkan kepada jamaah yang memang membludak malam itu bahwa seorang sister akan mengucapkan dua kalimah syahadat.

Sebelum Maghrib, saya memintanya mengucapkan syahadat. Namun karena mengaku masih merasa gugup, saya memutuskan memberikannya waktu hingga Isya’.

Alhamdulillah, di hadapan jamaah shalat Isya’ Masjid Al-Hikmah, wanita China Town ini mengucapkan dua kalimah syahadat diiringi linangan airmata dan pekik takbir seluruh jamaah. Allahu akbar!

***

Semenjak menjadi Imam di Islamic Center of New York sejak Desember 2001 –terutama ketika Amerika sedang dilanda phobia Islam-- saya merasa ada seseorang yang bisa menjembatani antara warga Amerika dan Komunitas Muslim.

Tentu saja sudah kehendak Allah, setelah 11 September, antusias masyarakat Amerika untuk tahu Islam sangat luar biasa. Saya tidak bisa menyebutkan berapa, tapi yang terdaftar setiap tahunnya, tidak kurang dari 130-an orang yang masuk Islam. Mungkin bisa dikali 5 tahun.

Sekitar 2-3 orang perminggu yang masuk Islam. Tidak jarang secara berombongan setelah shalat Jum'at. Pernah saya mengislamkan 8 orang sekaligus dalam sebuah acara Jum'at an di Islamic Center. Harap tau, banyak warga non-Muslim menonton acara Jum'at an, sehingga setelah mendengar khutbah mereka biasanya tertarik pada Islam. Ada yang langsung, ada pula yang meminta informasi di mana bisa belajar lebih lanjut.

Banyak yang bertanya, femomena apakah ini? Setahu saya, hanya dua. Pertama, memang orang Amerika itu senang mencari. Kedua, memang ajaran ini (Islam) sangat menarik. Terutama pasca 11 September semakin membuka pintu itu karena Islam diekspos sedemikain rupa oleh media massa AS. Alhamdulillah, meski 11 September menyisahkan kepahitan kaum Muslim, tapi manisnya bisa pula kita rasakan.

(sumber: mualaf.com)


Read More...

Mowo Purwito Rahardjo : Disadarkan Sifat Wajib Allah

Untuk sebagian besar umat Islam, terutama mereka yang tinggal di kampung, 20 sifat wajib Allah merupakan lafal yang sering diucapkan. Apalagi, buat mereka yang belajar di madrasah-madrasah maupun di majelis taklim. Bahkan kadang, 20 sifat wajib Allah ini dibaca dengan irama menarik, untuk mempermudah diingat dan dihafal.


Lain lagi, buat Mowo Purwito Rahardjo. Bagi pria kelahiran Situbondo 28 Oktober 1965 ini, 20 sifat wajib bagi Allah tersebut telah membimbingnya menjadi seorang Muslim.

''Saya belajar teologi sudah lama tetapi yang saya pakai untuk perbandingan karena saya ingin melihat Islam justru pelajaran anak kelas 6 SD yang berbicara tentang 20 sifat wajib Allah kemudian ada asma al husna. Saya coba pelajari.

Setelah saya dalami sifat wajib Allah, di situ saya membaca sifat-sifat Allah dari wujud, qidam, baqa, dan ada sebuah pernyataan yang sangat mengganggu pikiran saya bahwa Allah itu bersifat mukhalafatu lil hawadisi (Allah berbeda dengan makhluknya),'' ungkap Mowo ketika mengisahkan pengalamannya menjadi seorang Muslim di Jakarta Rabu (14/2) malam.

Suami dari Amik S Fatmawati SH ini pun tercengang membaca sifat wajib Allah tersebut. ''Saya tercengang, agak bingung juga dengan pernyataan ini membuat saya gelisah. Teryata zat Allah ini zat yang tidak sama setiap makhluk, zat yang tidak berfisik, zat yang tidak berjasad, yang sangat dibedakan dengan siapapun," ujarnya.

Bagi Mowo, ini sangat masuk akal juga karena Allah tidak berjasad dan berada di ruang yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu mustahil Allah itu masuk ke dalam konsep ruang dan waktu. "Mustahil, Allah itu melakukan degradasi nature dari Sang Pencipta menyerupai ciptaannya.''

Kekaguman tentang sifat-sifat wajib bagi Allah, terus menyentak sanubari ayah tiga putra ini. ''Saya juga menjumpai sifat Allah yang lain yaitu Allah qiyamuhu binafsihi (Allah berdiri sendiri). Allah itu independen, berdiri sendiri, tidak bergantung kepada kita. Jadi untuk menyelamatkan manusia dengan kalamnya kun fayakun dengan kehendaknya maka jadilah."

Allah itu kekuasaannya tidak dibatasi oleh siapapun. Pemikiran ini membawa Mowo pada perenungan mengenai konsep Allah dan "proses tiga dalam satu" (trinitas). Dalam agamanya yang lama, konsep tentang Tuhan terjawab dalam polemik yang cukup panjang.

Menilik ke belakang, tak mudah bagi Mowo untuk menjadi seorang Muslim. Semua bermula sejak tahun 2004, saat ia masih menjadi dosen sosiologi agama, fenomenologi agama, dan etika Kristen. Suatu hari, rekannya yang mengajar Islamologi (keislaman), meninggal dunia.

Mencari dosen dalam waktu singkat tidak mudah. Apalagi untuk Islamologi, kendati mengajarkan keislaman, sang dosen harus beragama Kristen. "Akhirnya diputuskan secara darurat, sayalah yang menggantikan beliau mengajar tentang keislaman.'' Ia bersyukur almarhum rekannya itu meningalkan modul dan diktat yang lengkap.

Ajaran Islam-Kristen dikomparasi secara doktrinal. "Kita tahu bahwa ada beberapa titik-titik krusial yang menjadi polemik antara Islam dan Kristen khususnya kalau kita belajar tentang teos (Tuhan) dan logos (manusia) serta cosmos (alam semesta). Belum lagi kalau bicara kitab suci dan angelos (malaikat)," tambahnya.

Tak ingin memberi pengertian yang salah pada mahasiswanya, ia mendalami Islam, khususnya bagaimana Islam menyoroti Kristen dari sudut ketuhanan. Sampai akhirnya menemukan "teori" 20 sifat wajib bagi Allah. September 2006 lalu ia bersyahadat.

Mowo berlatar belakang pendidikan sosiologi. Kandidat Master of Art Religion ini dikenal sebagai pengajar teologi di Perguruan Tinggi Nusantara Malang, Jawa Timur dan beberapa STT di Malang. "Saya belajar di sekolah keteologian sampai mendapat gelar sarjana teologi,'' ungkapnya yang mengaku mestinya 14 Februari lalu ia sudah diwisuda sebagai Master of Art Religion.

Mowo sendiri tidak mempermasalahkan kenapa gelar tersebut belum disandangnya. Bagi dia, hidayah Islam yang diterimanya sudah lebih dari segalanya.

Menurut dia, masing-masing agama punya klaim sendiri-sendiri. "Tapi kenapa saya harus memilih, ini tentang sebuah pilihan. Untuk memilih ini perlu perjalanan, perjuangan, perlu sebuah perenungan yang cukup dalam yang saya lakukan dari waktu ke waktu,'' tegas pria yang pernah menjabat wakil sekretaris DPC Partai Damai Sejahtera (PDS) Malang, Jawa Timur ini.

Lelaki ini memang dikenal aktif berorganisasi. Berbagai posisi penting dalam organisasi Kristen pernah dijalankannya.

Selain pernah dipercaya sebagai pengurus DPC Partai Damai Sejahtera, Mowo pun pernah aktif di LSM Kristen bernama The Nation Care of Indonesia. Ia menjabat sebagai ketua Departemen Pengembangan Spiritualitas periode 2002-2006. Ia juga menjadi pengurus di Departemen Pemberdayaan Masyarakat di Gereja Kristen Injili Nusantara yang berkedudukan di kota Malang. (dam/RioL)

(sumber: mualaf.com)

Read More...

Dewi Purnamawati : Isi Bibel Mengantarkannya untuk memeluk Islam

Dewi Purnamawati nama saya, kelahiran Solo Th. 1962. Tahun 1971, Mase (panggilan saya kepada ayah) yang pegawai AURI pindah tugas ke P. Lombok sehingga saya besar di P. Lombok sampai lulus SLTA Th. 1981. Kemudian kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta sampai lulus Th. 1985. Sejak Th. 1986 saya kembali menetap di Solo dan mengabdikan diri sebagai guru listrik di STM Negeri 2 Surakarta yang saat ini nama-nya SMKN V Surakarta.

Pengaruh kekristenan ibu yang aktifis gereja sangat kuat, Th. 1971 Mase yang semula Islam tidak sekedar dikristenkan ibu tetapi bahkan berhasil dibina menjadi aktifis penginjilan yang militan & handal.

Mase dianggap punya kelebihan talenta. Mampu berinteraksi dan mengusir kuasa kegelapan, padahal kemampuan metafisik/paranormal semacam itu yang mereka anggap kelebihan dan anugerah Tuhan, dalam kacamata Islam justru indikasi lemahnya Tauhid, karena menurut ajaran Islam talenta semacam itu sebenarnya berasal dari setan.

Kami 3 bersaudara -saya dan 2 adik saya- dididik dengan ketat dalam kehidupan kristen yang taat dan sangat kuat. Sejak kecil sudah dicekoki doktrin-doktrin kristen. Merendahkan & apriori terhadap Islam. Harus mampu menampakkan bahwa kristen adalah KASIH. Digembleng menjadi militan untuk mampu memasuki dan mempengaruhi kehidupan masyarakat P. Lombok yang mayoritas beragama Islam, kami semua aktif dalam penginjilan/pemurtadan.

Contoh keberhasilan didikan ibu adalah adik saya laki-laki, sejak kira-kira Th. 1997 ia menjadi pendeta di daerah Cimahi setelah menamatkan S2 nya di Institut Agama Kristen TIRANUS Cimahi Bandung.

Dia telah sukses mengkristenkan orang satu kampung melalui cara mengajarkan dan membantu masyarakat berusaha dengan mengelola tanaman hidrophonik, sementara adik saya perempuan, aktif penginjilan di P. Madura. Obsesinya mengkris-tenkan para kiai. Sebab peluang itu ada! Kalau malam minggu dia menga-mati kiai nyebrang ke Surabaya, pakaian kiai-nya ditanggalkan dan ganti pakai celana jeans dan T.Shirt lalu asyik dalam dunia hiburan!.

Saya sendiri, suami pertama adalah aktifis HMI sekaligus pengurus pengajian yang telah berhasil saya kristenkan, tetapi akhirnya kami bercerai juga. Memang kristen mengajarkan “Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia.” tetapi pendeta akhirnya mengijinkan kami bercerai, ia tidak punya solusi.

Anak saya sejak perceraian itu dipelihara ibu di Lombok, ia dididik ibu menjadi kristen militan. Tidak boleh saya ambil untuk saya didik di Solo, kecuali kalau saya balik ke kristen. Anak saya yang semata wayang itu, untuk mendapatkannya ibarat ‘toh nyowo’ hampir keguguran sampai 3 kali.

Tepatnya malam 27 Ramadhan th. 2004, dengan sadar & tanpa beban telah memutuskan hubungan ibu-anak dengan saya, karena meski-pun diiming-imingi, diancam dan menanggung resiko apapun saya tetap Islam tidak mau balik Kristen. Dengar-dengar sekarang ini ia kuliah di Jawa mengambil Pastoral Konseling di sekolah theologi, dalam rangka menjadi seorang pendeta … wallaahu a’lam.

Sejak itu pula saya di PHK keluarga saya. sama nenek saya , Pakde Bud, Bapak-ibu dan adik-adik yang sejak kecil saya yang mengasuh, membiayai pendidikan & pernikahan mereka. Sebenarnya sejak kecil saya sudah sering merasa sangsi, bimbang, bingung, galau dan ragu dengan ajaran Kristen.

Banyak sekali kejanggalan, banyak hal tidak sesuai dengan akal sehat, tetapi saya tetap mencoba setia dengan kekristenan saya. Tetap melakukan penginjilan walau kegalauan semakin hari semakin membengkak dan terasa menyiksa. Pindah agama Islam? Wow…..sorry! secuilpun tak ada minat, image Islam tidak menarik sama sekali! kalau benci… memandang rendah …. Ya!.

Namun yang namanya hidayah, kalau Allah menghendaki maka tidak ada seorangpun yang mampu menolaknya meskipun semula ia sangat membencinya.

Saya meragukan kesempurnaan Bible, pikir saya “Kalau buku sudah benar dan sempurna tidak usah direvisi, kalau kitab Injil sudah sempurna mengapa Allah masih menurunkan Al-Qur’an ?” Itulah yang mengusik logika saya dan meluluhkan ke-Kristen-an saya.

Saya mulai meragukan Kristen, NATAL! Perayaan paling meriah dan ibadah paling sakral di dalam Kristen dan dirayakan setiap 25 Desember., tetapi tidak satupun ayat alkitab yang membahasnya atau minimal menyinggungnya, bahkan terbukti perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah perayaan yang merayakan kelahiran berhala-berhala pra Kristen, yaitu dewa Mithra yang dianggap putra tuhan dan cahaya dunia (dewa matahari), Osiris, Adonis, Dionysus, Khrisna.

Jadi jelas bahwa perayaan Natal itu mengadopsi dan melestarikan perayaan tuhan-tuhan para penyembah berhala. Bahkan hari suci mingguan Kristen yang semula menghormati hari Sabat Yahudi yaitu hari Sabtu, oleh Kaisar Konstantin digeser dan disesuaikan dengan hari suci mingguan para penyembah berhala yang memuliakan dewa matahari yaitu Hari Matahari (SUN DAY) / hari Minggu.

Saya juga mulai meragukan isi Alkitab sendiri, misalnya :
Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Imamat 10:9

Dalam ayat tersebut Allah melarang minum anggur dan mabuk tetapi kenapa dalam Injil karangan Yohanes 2:7-10 dikisahkan Mukjizat Yesus malah mengubah enam drum air menjadi anggur yang memabukkan ?

Kenapa kisah porno dan cabul bertebaran di ‘Kitab Suci Bible’ misalnya di dalam kitab Kitab Kidung Agung misalnya :

Kiranya ia mencium aku dengan kecupan!
Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur KA 1:2

Tangan kirinya ada di bawah kepalaku,
Tangan kanannya memeluk aku. KA 2:6

Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
Seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput
Di tengah-tengah bunga bakung. KA 4:3,5

Pusarmu seperti cawan yang bulat,
Yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu,
Seperti anak kembar kijang. KA 7:2-3

Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan
Buah dadamu gugusannya.7
Aku ingin memanjat pohon korma itu dan
Memegang gugusan-gugusannya.
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan
Nafas hidungmu seperti buah apel KA 7:7-8


Kenapa Allah Yang Maha Esa diakui terdiri dari 3 unsur tuhan tetapi dipaksakan dikatakan satu (trinitas/- tritunggal)? Seabreg kemusykilan dan seabreg masalah yang jauh dari akal sehat dan tidak selaras dengan nalar.

Saya jadi malas pergi ke gereja dan enggan membuka injil karena ada revisinya yaitu Al-Qur’an dan ketika teman meminjami buku berjudul ‘Akhlahk Islam’ masya Allah saya begitu ta’jub karena hal yang kecil diperhatikan dan ada tuntunan didalam Islam. Misal sehabis bersenggama wajib mandi besar, yang lewat lebih dulu memberi salam, istri pergi tidak cukup minta ijin tetapi suaminya harus ridho.

Tentu hal yang besar lebih diperhatikan lagi! Setelah bertahun-tahun dalam kebimbangan, perenungan dan pergulatan batin serta berdoa memohon petunjuk kebenaran kepada Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan, maka saya memutuskan memeluk agama Islam pada Februari 1999.

Beberapa bulan berikutnya saya menikah untuk kedua kalinya dan yang mengantarkan saya pada Islam. Tetapi teman-teman saya yang mayoritas Islam tidak berusaha mendakwahi saya, entah karena tidak PD atau tidak paham bahwa Islam itu agama luar biasa, sempurna!. Tetapi justru saya yang getol menyampaikan Kristen kepada mereka.

Setelah keislaman saya, beberapa ujian datang dari teman-teman/tetangga yang Kristen atau orang Islam yang mencurigai ke-Islam-an saya, usaha saya bangkrut ditipu kyai yang berkedok membimbing saya, saya sempat terperosok ke dalam aliran Islam sesat, suami saya yang staf manajer mengundurkan diri karena diskriminatif. Ketika semangat Islam saya baru bersemi suami meninggal dan saya sakit keras dan sedihnya uang di dompet tinggal Rp.10.000,-.

Seminggu kemudian Ibu saya mengultimatum saya bila memilih Islam biaya hidup mulai kecil dianggap sebagai hutang. Saat ini saya bergabung di Forum Arimatea Solo dan turut berdakwah bahayanya kristenisasi dan membentengi umat Islam dari bahaya pemurtadan. Untuk ini saya sudah 6 kali menerima ancaman, baik akan dilaporkan di kelurahan, kepolisian dan akan dibunuh, tetapi saya tidak gentar karena Allah yang Maha Kuasa dan Maha menepati janji telah menjanjikan “Barang siapa menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya” Dan siapapun tidak akan mampu mendatangkan kemudharatan jika Allah tidak menghendaki.

Inilah sekelumit perkenalan saya dan liku-liku hidup saya dalam menerima dan mempertahankan hidayah Al-Islam (al-islahonline)

(sumber: mualaf.com)

Read More...

KESIMPULAN

Dengan segala kerendahan hati, kami mengharap semoga tulisan ini menjadi bahan inspirasi bagi saudara-saudaraku muslim dalam upaya memurnikan iman serta mengikis berbagai keraguan yang datang menteror silih berganti.

Melalui tulisan ini semoga muslim mengetahui, menyadari, dan menyakini seyakin-yakinnya bahwa Allah SWT tidak pernah mewahyukan Trinitas kepada semua Rasul yang diutus ke dunia ini, termasuk Nabi Isa (Yesus). Demikian pula Yesus dan murid-muridnya tidak pernah menyebut-nyebut, apalagi mengajarkan ajaran asing dan aneh ini. Paulus sendiri sebagai pendiri agama Kristen juga tidak pernah menyebut-nyebut dan mengajarkan Trinitas.

Kalau masyarakat awam Kristen tetap berada dalam kegelapan dan ngotot mempertahankan Trinitas, harap maklum, karena menurut Robert Funk, meskipun para pastor, pendeta dan penginjil telah ditatar bahwa Yesus bukan Anggota Trinitas dan bukan Tuhan yang harus di sembah, namun mereka tidak punya nyali untuk menyampaikan kebenaran ini kepada jemaat karena takut di damprat.

Dari tulisan ini jelas terlihat dari kacamata Islam adanya dua permasalahan yang dilahirkan oleh ajaran Trinitas yang dianut dari filsafat Yunani dan agama Mesi r.

1. Keteledoran yang disengaja oleh para pemimpin Gereja yang menobatkan Yesus sebagai Logos penyembah berhala, sehingga Yesus dengan serta-merta harus memikul berbagai gelar Logos yang tidak pernah beliau impikan. Tanpa sepengetahuan dan seizin beliau, para pemimpin Gereja langsung menyematkan gelar Tuhan, Juru Selamat, Anak Allah, Firman, Alfa dan Omega, perantara antara Tuhan dan Manusia dan puluhan gelar lainnya kepada Yesus.


2. Kecurangan para penulis Injil-injil dalam Alkitab yang menciptakan ucapan-ucapan palsu, kemudian menyuapnya kepada Yesus sehingga memberi kesan seakan-akan ucapan tersebut keluar dari mulut Yesus. Ayat-ayat ini di golongkan dalam "Ayat Asli Ucapan Palsu". Disamping itu para penyalin injil-injil dalam Alkitab tidak pula ketinggalan menciptakan ayat-ayat palsu yang diakui sebagai ucapan Yesus kemudian menyelipkannya ke dalam Injil yang baru mereka salin. Ayat-ayat ini tergolong dalam "Ayat Palsu Ucapan Palsu".

Dengan demikian terdapat dua golongan ayat-ayat palsu dalam injil-injil di Alkitab. Pertama, "Ayat Asli Ucapan Palsu", dan kedua "Ayat Palsu Ucapan Palsu".

Sementara hasil seminar Yesus selama 6 tahun yang diikuti 75 pakar Alkitab Internasional di Amerika Serikat menemukan bahwa "Ayat Asli Ucapan Asli", yang dianggap benar-benar ucapan Yesus hanya 18%.

Anehnya, Ayat-ayat palsu yang diciptakan para penulis injil dan yang diselipkan para penyalin Injil, ternyata merupakan fondasi ajaran Kristen.

Andaikata Trinitas tidak melibatkan Yesus (Nabi Isa), umat Islam tidak punya urusan untuk membahasnya. Namun umat islam menjadi berkepentingan dan terlibat dalam membahas Trinitas, karena para pemimpin Gereja mengatakan bahwa Yesus (Nabi Isa sebagai Rosul Islam), adalah Logos penyembah berhala, anggota Trinitas, dan bahwa Trinitas adalah ajaran yang diajarkan Yesus (Nabi Isa). Padahal Al-Qur'an sendiri telah menjelaskan bahwa mereka telah sesat dan curang sejak 15 abad yang lalu.

Perhatikan, betapa mulianya pernyataan yang diajukan pakar Alkitab, John Davidson dalam bukunya The Gospel of Jesus yang di tujukan kepada umat Kristiani, terutama untuk diri nya sendiri :

"Have we been misled for the last two thosand years?"

(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing hambanya di jalan yang benar.

Amin

Read More...

MAKNA TAUHID DALAM ISLAM & KRISTEN

Tanya

Apa perbedaan Islam dan Kristen dalam perjuangan Tauhid?

Jawab

Kristen mengembangkan ajaran Tauhid murni yang diajarkan Yesus untuk hanya menyembah Tuhan Allah, menjadi menyembah Tuhan Allah ditambah Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus. Artinya, membawa ajaran Tauhid Yesus ke ajaran Trinitas. Sedangkan Islam yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW mengembalikan ajaran Trinitas dan Politheisme ke Tauhid yang murni.

Tanya

Apakah pengertian Tauhid, dan apa hubungannya dengan keimanan Kristen?

Jawab

Tauhid atau Keesaan Allah adalah menyakini bahwa Allah itu Esa tanpa ada sekutunya. Ada tiga aspek tauhid:

1. Keesaan Ketuhanan Allah (Tauhid Rububiyah).

Seorang muslim percaya bahwa Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta ini hanya satu (tidak pernah dikerjakan gotong royong dengan oknum-oknum lain). Dia adalah Pencipta dan Pemelihara alam semesta tanpa sekutu atau patner. Ini adalah inti ajaran Nabi Muhammad SAW dan Yesus.

2. Keesaan menyembah Allah (Tauhid Uluhiyyah).

Seorang muslim percaya bahwa hanya Allah yang wajib disembah, tidak ada yang lain. Ini diajarkan pula oleh Yesus sebagaimana yang di terangkan diatas.

3. Keesaan nama dan sifat Allah (Tauhid-al Asma was Sifat).

Seorang muslim harus menyebut nama Allah dengan nama-nama yang sudah disebut dalam Al-Qur'an (Asma-ul-Husna). Sifat-sifat Allah inilah yang oleh para penyembah berhala dianggap sebagai oknum-oknum lain yang ikut disembah sebagai Tuhan.

Dari ketiga aspek Tauhid diatas tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Yesus (Isa) sebagai seorang Muslim. Tetapi tentu bertentangan dengan ajaran penyembah berhala Platonis dan Stoic yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki perantara (Logos) unutk urusan dunia yang kemudian oleh Gereja dikatakan bahwa Logos (Firman) telah menjadi daging dan mengambil bentuk manusia dalam diri Yesus.

Disamping itu ajaran Tauhid dalam Islam jelas bertentangan dan merupakan koreksi terhadap ajaran Trinitas dalam Kristen yang dipetik dari ajaran agama Mesir, Babylonia dan Yunani.

Tanya

Apa pengertian Penyembah Berhala dalam Islam?

Jawab

Penyembah Berhala adalah keyakinan yang dianut oleh para Penyembah Berhala bahwa :

1. Tuhan mempunyai sekutu. Ini meliputi pengertian bahwa ada Tuhan lain disampin Tuhan Allah, Apakah Tuhan lain tersebut terpisah dari Tuhan Allah, berserikat, maupun bersatu.

2. Penyembah Berhala juga berarti percaya bahwa selain Tuhan Allah adalah oknum lain yang memiliki sifat-sifat keilahian.

3. Penyembah Berhala juga percaya bahwa selain Tuhan Allah, ada oknum lain yang dapat mendatangkan ganjaran baik dan buruk.

Penyembah berhala di zaman dahulu percaya bahwa perserikatan Tuhan memiliki struktur kepemimpinan. Tuhan merupakan pemimpin atau kepala. Kemudian menyusul Anak. Yang lebih rendah dari anak adalah para dewa. Kesemuanya disembah. Dewa pun disembah dan dimohon pertolongan untuk kasus-kasus tertentu seperti Dewa Cinta, Dewa Padi, Dewa Laut dan lain-lain.

Dalam Agama Kristen Pemimpin Gereja dan Kaisar Romawi menganut ajaran Kesatuan Tiga Tuhan dalam Trinitas. Kalau bagi penyembah berhala di zaman dahulu, Tuhan, Anak dan dewa-dewa berada dalam struktur atasan-bawahan, maka ajaran Kristen, Tuhan Allah, Yesus, dan Roh Kudus diangap satu kesatuan dalam Trinitas dan masing-masing memiliki kedudukan yang sama (co-equal).

Dalam ajaran Islam Keesaan Allah berarti Allah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian Allah sama sekali tidak punya sekutu, baik dalam bentuk bawahan, maupun patner sebagaimana yang diajarkan oleh semua Nabi termasuk Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Isa (Yesus).

Dalam Islam, setiap ajaran yang mensyarikatkan Tuhan baik dalam bentuk atasan-bawahan maupun dalam bentuk patner yang bersatu maupun seimbang (co-equal) dianggap penyembahan berhala.

Tanya

Menurut Hamran Ambrie, orang Kristen menjadikan Yesus dan Ibunya menjadi illah (Tuhan) disamping Allah (Al-Maidah 5:116) adalah tidak benar. Menurutnya ajaran Kristen tidak mengajarkan demikian.

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?...." (Al-Maidah 5:116)

Apakah mempertuhankan Yesus dan Ibunya bukan ajaran Kristen?

Jawab

Kalau Hamran Ambrie mengingkarinya, kita bersyukur! Ini berarti sudah ada kemajuan. Hamran Ambrie mengingkari ajaran ini, karena memang tidak pernah diwahyukan Allah, tidak pernah diajarakan Yesus, dan tidak ada dalam Alkitab. Seharusnya sikap seperti ini juga diperlihatkannya untuk menolak ajaran Trinitas dan Ketuhanan Yesus, karena kategorinya sama dengan apa yang dia ingkari diatas. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah tuduhan ayat Al-Qur'an diatas tidak punya dasar?" Ada dua alternatif dari pernyataan diatas:

1. Kalau Al-Qur'an menuduh demikian sementara Gereja tidak pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti tuduhan Al-Qur'an tersebut tidak ada dasarnya.


2. Kalau Gereja pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti Hamran Ambrie tidak memahami sejarah Kristen, atau kalau dia sudah tahu berarti dia ingin mengibuli umatnya.

Kalau pembaca pernah berkunjung ke Filipina, terutama di kota Metropolitan Manila, pembaca akan menyaksikan gambar Yesus dan bunda Maria dipajang di hampir setiap pintu gerbang rumah penduduk. Apakah Gambar Yesus yang bersanding dengan bunda Maria ini hanya sekedar pajangan atau hiasan? Ataukah lebih dari itu?

Ralph Edward Woodrow, dalam bukunya Babylon Mystery Religion, 1966, hal. 10, menjelaskan bagaimana Tuhan Ibu para penyembah berhala di Babylonia dibawa ke dalam agama Kristen:

"You see, many pagans had been drawn to Christiani ty, but so strong was their adoration for the mother goddess, they did not want to forsake her. Compromising Church leaders saw that i f they cou(d f ind some similarity in Christianity with the worship of the mother goddess they could greatly increase their number. But who could replace the most logical person f or them to chosee.... Little by little, the worship that had been associated with the pagan mother was transf er to Mary"

(Lihatlah, berapa banyak para penyembah berhala yang menganut agama Kristen, namun pemujaan mereka terhadap Tuhan Ibu sedemikian kuat, sehingga mereka tidak mampu untuk meninggalkannya. Para pemimpin Gereja melihat kesempatan bahwa kalau mereka dapat menemukan dalam Kristen penganti Tuhan Ibu (Penyembah berhala), maka (golongan Kristen) akan bertambah dengan pesat. Namun siapa (di dalam Kristen) yang akan menggantikan Tuhan Ibu penyembah berhala ini? Sudah tentu (bunda) Maria adalah yang paling cocok mereka pilih.... Lambat laun penyembahan mereka terhadap (Tuhan) Ibu penyembah berhala beralih ke (bunda) Maria).

Apakah Para Pemimpin Gereja dan para penyembah berhala yang masuk Kristen hanya berhenti pada kompromi-kompromi seperti ini? Ternya tidak benar. Kaisar Romawi, Theodosius II bersama para pemimpin Gereja yang bersidang di Efesus Jini 431, mengeluarkan SK Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan (theotokos) yang disembah. Woodrow menambahkan:

"Yet, within just a few more years, Mary worship was not on(y condoned but become an o f f icial doctrine at the Council o f Ephesus in 431 AD"

(Namun, hanya dalam beberapa tahun kemudian, penyembahan terhadap Maria bukannya diabaikan, malah ditetapkan menjadi ajaran resmi Gereja yang diputuskan dalam sidang di Efesus tahun 431 M).

Mengapa sidang tentang Ibu Tuhan ini diselenggarakan di Efesus? Fausset dalam bukunya Fausset's Bib(e Encyclopedia, hal 484, menjelaskan bahwa di kota inilah Diana disembah sebagai Tuhan Perawan dan Keibuan sejak zaman purbakala. Tony Lane dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal. 46, memperlihatkan bagian dari SK Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah.

"Accord ing to this understanding o f the uncon f used union, we con f ess the holy virgin to be theotokos, because God the Word was incarnate and become man and from his conception itself united to himself the temple that he took from her".

(Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebgai Ibu Tuhan, Karena Tuhan Firman berinteraksi dan menjadi manusia dan dari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi dari Maria bersatu dengannya).

Jadi rupanya Hamran Ambrie tidak menyadari bahwa nenek moyang umat Kristen pernah berkumpul di Efesus 16 abad yang lalu untuk memutuskan: Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah!

Kelemahan seperti ini ditunjukan oleh John Davidson dari Cambridge University, Inggris dalam bukunya The Gospel of Jesus, 1992, hal. 13:

"For the most part, they have channeled their religious aspiration - weak ar wrong - into a belief in certain received tenets without ever questioning their reliability and while understanding still less of their history"

(Sebagian besar, mereka (umat Kristiani) menyandarkan aspirasi agama mereka - baik yang lemah ataupun yang kuat - pada kepercayaan berdasarkan ajaran ajaran yang diterima, tanpa pernah mempertanyakan kebenarannya, sementara pengetahuan mereka tentang sejarah (Kristen) masih sangat terbatas).

Oleh karena itu Yesus diminta oleh Allah SWT dalam ayat Al-Qur'an diatas untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahil orang-orang yang menyembahnya yang kemudian memperparah kemusyrikan mereka dengan mempersandingkan Yesus dan Maria sebagai oknum yang disembah sealain Allah.

Makanya Davidson bertanya secara serius kepada umat Kristen, termasuk kepada dirinya sendiri dalam buku yang sama di hal. 15:

"Have we been misled f or the last two thosand years?"

(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)

Tanya

Hamran Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa", hal. 114 mengatakan : "Ayat Qur'an ini (surat an-Nisa:171) jelas menolak pahan Tritheisme (Ketiga Allah-an) dan bukanlah menolak paham Allah Tritunggal (Trinity), ajaran imannya orang-orang Kristen". Apakah ayat tersebut di atas benar-benar tidak mengoreksi ajaran Trinitas?

Jawab

Sebelum dijawab benar atau salah, baiklah kita perhatikan ayatnya dengan seksama!

"Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, ada(ah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) (ebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara". (an-Nisa 5:171)

Marilah kita ulas seobyektif mungkin setiap pernyataan dari ayat tersebut diatas.

a. "Wahai Ahli Kitab" adalah himbauaan dan ajakan terhadap mereka yang menganut ajaran Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa dan ajaran Injil yang diwahyukan Allah kepada Nabi Isa (Yesus).

b. "Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu". Catatan kaki Al­Qur'an dan Terjemahnya menjelaskan: `Maksudnya : jangan kamu mengatakan Nabi Isa (Yesus) itu Allah', sebagaimana yang dikatakan oleh Hamran Ambrie dalam bukunya tersebut di atas halaman 100.

c. "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar". Kaisar Romawi dan Gereja ternyata tidak berkata benar tentang Tuhan Allah yang disembah Yesus. Karena Tuhannya Yesus tidak berserikat ataupun bersatu dengan Yesus dan Roh Kudus dalam Trinitas.

d. "Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah". Berkali-kali dalam Alkitab Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya adalah rasullutusan Allah. Umatnya, bani Israel, juga menganggapnya sebagai seorang pemimpin dan nabi mereka. Karena Yesus adalah utusan Allah, tentu beliau bukanlah Allah, karena Allah tidak mungkin mengutus diriNya sendiri.

e. "Dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam". Yesus diciptakan dengan kalimat (firman) Allah: "Kun" (jadilah). Kata "Jadilah" ini yang menciptakan jasad Yesus, Adam, serta segala makhluk di jagat raya ini termasuk kita semua. "Kun" yang menjadikan Yesus tidak lebih istimewa bagi Allah dari "Kun" yang menjadikan Adam dan kita semua. Perhatikan ayat Al-Qur'an berikut ini

"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa (Yesus) disisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah' (seorang manusia) maka jadilah dia". (Ali I m ron 3: 59 )

"Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun. " Allah berfirman (dengan perantaraan Jibrill: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" . (Ali Imron 3:47)

Dalam Islam Allah menciptakan manusia dalam dua tingkatan. Yang pertama adalah penciptaan jasad. Dengan firman Allah : "Jadilah", maka jadilah jasad seorang manusia. Oleh sebeb itu setiap manusia termasuk Adam, Yesus dan kita semua adalah hasil firman Allah, hasil kata "Jadilah". Oleh karena itu Islam tidak dan tidak akan pernah menganut ajaran yang dipetik dari filsafat penyembah berhala bahwa Yesus adalah Logos atau satu-satunya Firman. Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa ayat ini dapat dijadikan dalil bahwa firman telah menjadi manusia, adalah jauh panggang dari api. Ini adalah paham penyembah berhala orang-orang Romawi bahwa setiap fungsi Tuhan (mencipta, berfirman, memelihara, dan lain-lain) menjadi oknum-oknum Tuhan yang lain.

Dengan pernyataan Al-Qur'an seperti diatas, maka Roh Kudus tidak perlu harus turun ke bumi menaungi Maria agar hamil, sebagaimana yang dikemukakan penulis Injil Lukas 1:35.

f. "Dan (dengan tiupan) roh dari-Nya". Tingkat kedua dalam penciptaan manusia adalah disaat Allah meniupkan roh ke suatu jasad sehingga jasad makhluk tersebut menjadi jasad yang hidup. Ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang roh dari Allah untuk kehidupan jasad manusia.

"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shaad 38:72).

"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya.." (as-Sajdah 32:9)

"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga"(Trinitas)".

Ulasan diatas sangat jelas memperlihatkan bahwa firman Allah bukanlah Yesus, melainkan ucapan Allah ("jadilah") yang menjadikan jasad manusia dan makhluk lainnya termasuk Yesus sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan roh, bukanlah Roh Kudus, melainkan roh dari Allah atau roh ciptaan Allah yang ditiupkan Allah kepada jasad agar hidup. Allah memisahkan dan tidak mencampur adukkan antara Al-Khalik dan makhluk ciptaan-Nya termasuk para rasul. Oleh karena itu Allah melarang keras mereka yang mengatakan Imengajarkan Trinitas.

h. "Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu". Kalau saat ini para pakar Alkitab dan sejarawan dunia ini meneriakkan slogan "Demythologize Jesus!" (jangan mengkultuskan Yesus! ), maka sesungguhnya slogan seperti ini telah didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu: "Jangan mengatakan Trinitas! Yesus itu hanyalah seorang Nabi! Berhentilah dari ucapan itu! ". Ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang Zeus, Mithra, Apollo, Tammuz, Osiris, Ra, Krisna, Buddha Gautama, atau ratusan tuhan dan dewa-dewa lainnya. Jadi bukan tentang Tritheis atau Politheis. Ayat ini semata-mata berbicara tentang Trinitas!!! Tentang Yesus, rasul Allah, yang dipertuhankan sama dengan Allah dalam kesatuan Trinitas.

i. "Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa". Ketika Yesus mengatakan kepa umat Israel bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, umatnya mengaminkannya dengan mengatakan:

"Tepat sekali, guru, benar katamu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia" (Markus 12:32).

Jika Yesus adalah anggota Trinitas bersama Tuhan Allah dan Roh Kudus, tentu Yesus akan menginterupsi misalnya: "Sesungguhnya Aku dan Roh Kudus ada dalam kesatuan Trinitas bersama Tuhan Allah". Namun Yesus malah membenarkan pendapat mereka.

Yesus semasa hidupnya didunia, dalam kapasitas apa pun, beliau selalu berdoa kepada tuhan Allah. Kegiatan berdoa ini hanya dilakukan oleh manusia yang tiada berdaya, yang senantiasa memohon pertolongan Tuhan Allah. Tuhan tidak mungkin berdoa. Kalau Tuhan Allah Al-Khalik bersatu dalam diri Yesus, untuk apa lagi beliau berdoa, sementara Al­Khalik ada dalam dirinya sebagaimana yang diaku oleh Hamran Ambrie.

j. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak". Siapakah yang diulas dalam ayat ini? Tiada lain, tiada dua, hanyalah Yesus.

Siapakah anakAllah dalam ajaran Kristen?Tiada lain tiada dua, hanyalah Yesus. Yesus adalah anak tunggal Allah. Yesus anak Allah inilah yang menurut Paul Tillich dipetik dari ajaran penyembah berhala.

"Son of God" is very familiar pagan concept. The pagan gods propagated son on earth. Because o f this the words "only begotten" were added". ("Anak Allah" adalah istilah yang sangat umum dalam ajaran penyembah berhala. Tuhan-tuhan penyembah berhala beranak pinak di bumi. Oleh karena itu mereka menambahkan istilah "satu-satunya yang diperanakkan" (anak tunggal)

k. "Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara".

Dalam ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa, Tuhan Allah tidak memerlukan Logos/Firman/Anak untuk urusan dunia. Allah Yang Maha Kuasa mampu mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.

Paham Platonisme, Stoicisme dan Gnostisisme mengajarakan bahwa Tuhan yang mulia tidak dapat berhubungan langsung untuk menolong dunia yang berdosa ini. Oleh karena itu dibutuhkan Logos/Firman atau Anak untuk berurusan dengan dunia dan manusia.

Rudolf Bultmann dalam bukunya Primitive Christiannity (1956), hal. 195, memperlihatkan ajaran Gnostosisme tentang "Anak":

"The supreme dei ty takes pi ty on the imprisoned spark o f ligh, and sends down the heavenly figure of light, his Son, to redeem them. This son array himself f in the garment o f the earthly body, lest the demons should recognize him. He invites him own to join him, awaken them f rom their sleep, remind them o f their heavenly home, and teach them about the way to return. His chief task is to pass on the sacred password which are needed on the journey back".

(Tuhan Yang Maha Kuasa ingin menyucikan berkas-berkas cahaya (umat manusia) yang terbelenggu (dalam dosa), dan mengirim cahaya dari sorga, Anaknya, untuk menyelamatkan mereka. Anak ini menyamar dalam pakaian manusia, agar setan tidak mengenalnya. Dia mengajak miliknya (manusia) untuk mengikutinya, membangunkan dari tidur mereka, mengingatkan mereka akan hidup yang kekal, dan bagaimana menuju kesana. Tugas utamanya adalah menyampaikan kunci rahasia yang diperlukan untuk mengetahui jalan pulang (ke sorga).

Ajaran Platonisme dan Gnostisisme tentang "Anak" yang akan mengurus dunia inilah yang dipetik oleh Paulus dan dijadikan ajaran Kristen (Filipi 2:6-7).

Islam bukan agama penyembah berhala sehingga umat Islam tidak mengenal istilah "Anak Allah" sebagai perantara urusan dunia untuk menembus dosa manusia dengan dalih apapun!

Tanya

Benarkah menurut Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa Mesias/Almasih berarti "Utusan Allah yang teragunglterakhir, sehingga penyebutan "Muhammad Utusan Allah" sudah tidak relevan lagi, karena terakhir sudah menjadi batasan yang tidak boleh dilampaui lagi?

Jawab

Kita tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi dengan suatu agama kalau setiap orang seperti Hamran Ambrie yang dengan bebas membuat definisi yang tidak ada dasarnya. Kalau Hamran Ambrie berdusta kepada umat Kristiani,

umat Islam tidak perlu memusingkannya. Tetapi kalau pernyataan tersebut sudah berkaitan dengan iman Islam tentu sangat perlu untuk diluruskan.

Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dusta untuk menyenangkan umat ini adalah ajaran pendiri agama Kristen, Paulus. Jadi kalau Hamran Ambrie mengikuti jurus-jurus Paulus, dapat dimaklumi.

"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?" (Roma 3:7)

"Mesias" adalah istilah Yahudi. Apa arti kata "Mesias" bagi mereka? Perhatikanlah pernyataan Pakar Yahudi, Max I. Dimont dalam bukunya "Jews, god and History":

" The word "Mesias" come f rom the Hebrew word mashiah, meaning "one who is anointed", that is a messiah"

(Kata "Messiah"IMesias diambil dari bahasa Ibrani mashiah yang berarti "seorang yang dilantik" (dalam suatu jabatan tertentu)

Edward Gibbon dalam bukunya "The Decline and Fall of the Roman Empire" (1980), ha1.265, menjelaskan pengertian Mesias bagi umat Yahudi:

"Messiah...of the Jews had been more frequently represented under the character of a king and conqueror...".

(Mesias...bagi orang Yahudi lebih banyak diharapkan akan hadir sebagai seorang raja dan penakluk.... )

Russell Shorto dalam bukunya "Gospel Truth" (1997), Hal. 1 b7, menjelaskan:

"A Messiah was a warrior, a king, an absolut victor on the battlefield"

(Mesias adalah panglima perang, raja, pemenang dalam pertempuran)

Michael Baigent, Richard Leigh & Henry Lincoln dalam bukunya The Messianic Legacy, menjelaskan konsep Mesias:

"The Messiah whom Jesus' contemporaries awaited was...the specifically Judaic equivalent o f the sacred priest-king"

(Mesias yang dinanti-natikan para pengikut Yesus adalah kepala pemerintahan sekaligus pemimpin agama sesuai dengan ajaran Yahudi)

Kalau kita menelaah pengertian yang diberikan para pakar Alkitab dan sejarawan di atas, maka secara jujur, definisi diatas, malah lebih tepat untuk Nabi Muhammad SAW dari pada untuk Yesus.

Ini hanya sekedar beberapa kutipan yang mewakili ratusan buku yang menjelaskan tentang arti kata "mesias". Tidak ada satu pun tanda-tanda yang memberi petunjuk bahwa Mesias berarti " utusan Allah yang teragunglterakhir".

Oleh sebab itu penerbit buku ini dengan senang hati menyediakan hadiah cuma-cuma sebesar Rp 1.000.000,- bagi mereka yang dapat menunjukkan buku yang menyatakan bahwa kata "mesias" berarti "Utusan Allah yang teragung / terakhir".

Tanya

Benarkah menurut Hamran Ambrie bahwa Yesus disebut Tuhan karena Ketuhanan dan kepenguasaan Allah telah dilimpah-kuasakan kepada Yesus sesuai dengan Matius 11:27 dan Matius 28:18?

Jawab

Sebelum di jawab ya atau tidak, baiklah kita memperhatikan konteks ayat tersebut dengan memperhatikan ayat 25-29:

"Pada waktu itu berkatalah Yesus: 'Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semua itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya, Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaku dan tidak seorang pun mengenal anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain anak dan orang yang kepadanya anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepadaku, semua yang letih, lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegahan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan". (Matius 11:25-29).

Konteks dari ayat-ayat tersebut diatas adalah tentang ilmulpengetahuan yang disembunyikan orang bijak dan pandai tetapi diajarkan kepada orang kecil / tidak terpelajar. Oleh sebab itu ayat 27: "Semua telah diserahkan kepaku oleh Bapaku, bukan berarti telah terjadi acara serah terima segala kekuasaan dari Allah kepada Yesus, tetapi pemberian ilmu dari Allah, khusus kepada Yesus.

Ini diperjelas dengan komentar tentang ayat ini oleh Robert Funk, Roy W. Hoover dan 74 orang anggota Seminar Yesus dalam buku The Five Gospels (1993) hal. 182,:

"The second (Matius 11:27) of which has to do with privileged knowledge and communication...involve two claims: one has to do with privilege knowledge shared by Father and son, the other with privilege communication between son and f ollower. "

(Yang kedua (Matius 11:27) berhubungan dengan ilmu khusus dan komunikasi.... Menyangkut dua hal: yang satu berhubungan dengan ilmu khusus yang dimiliki oleh bapa dan anak, sedang yang kedua berhubungan dengan komunikasi antara anak dengan para pengikutnya).

Jurus untuk memotong-motong ayat dan menafsirkannya keluar dari konteksnya merupakan pekerjaan para penginjil sejak zaman dahulu kala. Hamran Ambrie tinggal mewarisinya saja. Burton L. Mack, Professor Sejarah Kristen pada institute Theologi di Claremont dalam bukunya Who Wrote the New Testament, (1989), hal. 2, menjelaskan taktik ini:

"And it does not matter that, for a particular teaching or view, the "biblical" basis may consist o f only a small set o f sentences taken out o f contexy and pressed into a dogma"

(Dan tidak perduli, demi untuk ajaran atau pandangan tertentu landasan "Alkitab" dapat berupa kalimat / penggalan kalimat, yang ditafsirkan keluar dari konteksnya, kemudian dipaksakan menjadi dogma (ajaran agama).

Dengan penjelasan diatas, maka pernyataan Hamran Ambrie bahwa Yesus adalah Tuhan karena ke-Tuhan-an dan Ke-Penguasa-an Allah telah dilimpah kuasakan kepada Yesus sebagai-mana Matius 11:27 adalah tidak benar! ! !

Menganai Matius 28:18 "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi", sudah dijelaskan sebelumnya bahwa para pakar Alkitab menyatakan ayat ini sebagai ayat palsu. Robert Funk menjelaskan:

"The charge to annunce the good news to the whole world (Mark 13:10 and Matt 28:18-20) was developed by Paul".

(Perintah untuk memberikan injil ke seluruh dunia (Markus 13:10 dan Matius 28:18-20) baru diciptakan oleh Paulus)

Selanjutnya Hugh J. Sconfield (1998) mengomentari Matius 28:16-20 sebagai berikut:

"This (Matt. 28:15) would apper to be the end o f the Gospel. What f ollows (Matt 28:16-20), f rom the nature o f what is said, would then be a later addi tion ".

(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian).

Untuk itu amatlah keterlaluan bagi mereka yang masih mau menggunakan ayat palsu yang tidak pernah diucapkan oleh yesus ini sebagai dasar untuk mempertuhankan Yesus.

Labih keterlaluan lagi adalah ayat-ayat palsu ciptaan Gereja yang tidak pernah diucapkan Yesus, diakui sebagai ucapan Yesus dan menjadi senjata pamungkas untuk mendiskreditkan keimanan umat Islam.

Tanya

Kalau menurut ajaran islam, Yesus diutus dunia ini sebagai Nabi Muslim untuk mengajarkan tauhid, mengapa Allah masih mengutus Nabi Muhammad SAW?

Jawab

Andaikata ajaran tauhid yang diajarkan Yesus tidak di cemari ajaran penyembah berhala, atau hanya diselewengkan oleh bani Israil, mungkin Allah hanya akan mengutus lagi Nabi dari antara Bani Israil. Namun karena yang menyelewengkan ajaran tauhid bukan lagi orang-orang Yahudi, tetapi bangsa­bangsa lain, sehingga kehadiran Nabi Muhammad SAW kedunia ini demikian pentingnya berdasarkan pertimbangan berikut ini:

1. Yesus (Nabi Isa) diutus Allah hanya untuk bani Israil. "Jawab Yesus: `Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat israel... tidak patut mengambil roti (ajaran Yesus) yang disediakan bagi anak-anak (bani Israel) dan melemparkannnya kepada anjing (bangsa non Yahudi). (Mati us 15: 24, 26 )

2. Ajaran Tauhid Yesus di cemari oleh ajaran penyembah berhala dari luar Israel (Romawi, Yunani, Babilonia dan Mesir), sehingga tidak mungkin lagi mengutus nabi untuk bani Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia.

" Sebab itu, aku berkata kepadamu (Hai Bani Israil), bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu". (Matius 21:43)

Tugas berat yang dinyatakan Yesus ini dipikul dan dilaksanakan dengan baik oleh Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia:

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu...." (an-Nisa 4:1)

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi...." (al-Baqarah 2:168)

Oleh karena itu alangkah tidak bijaksananya kalau kita mengaku seorang manusia kemudian tidak mengikuti ajakan Nabi Muhammad SAW. Demikian pula, alangkah tidak bijaksananya kalau kita sebagai bangsa Indonesia yang jelas-jelas bukan bani israil, ikut-ikutan menyahuti panggilan yang tidak ditujukan kepada kita, tetapi hanya kepada bani israil.

3. Injil yang diwahyukan Allah kepada Yesus tidak lagi dipertahankan kemurniannya dari serbuan ajaran penyembah berhala. Para penulis injil bukannya menulis ajaran Tauhid yang diajarakan Yesus tetapi ajaran baru yang mengawinkan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala disesuaikan dengan keinginnan para penyembah berhala di kerajaan Romawi. Hal ini dikemukakan dengan jelas oleh Max I Dimont, professor sejarah Yahudi di amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Brazilia dan Finlandia dalam bukunya Jews, God and History, 1962, hal 147:


" The accounts o f the history o f Christianity in the Pauline Epistles and the Gospels, especially the latter relate to the trial o f Christ, become under-standable now that we realize they were written not for the Jews but for the pagans"

(Cerita tentang sejarah Kristen dalam Surat-Surat Paulus dan Injil-injil (dalam Alkitab), terutama (Injil-injil) yang menulis tentang penyaliban Yesus, menjadi jelas dan kita sadari sekarang bahwa (Surat-Surat Paulus dan Injil-injil) tersebut bukan ditulis untuk umat Yahudi (umatnya Yesus), tetapi unutk penyembah berhala).


4. Ajaran Yesus yang bercampur baur dengan ajaran penyembah berhala yang ditulis oleh para penulis Injil dari kerajaan Romawi, menjadi lebih parah ketika para penyalin Injil mendapat restu Gereja untuk merubah, menambah dan mengurangi atau menciptakan ayat-ayat baru dan memasukkannya kedalam Alkitab seakan-akan ayat asli atau ucapan Yesus. James H. Charlesworth dalam bukunya Jesus and the Dead Sea Scrolls, 1992, hal 150 menjelaskan:

" It is certain that Jesus' authentic words were altered signi f icantly in the f orty years that separated his cruci f ixion f rom the composi tion o f the first Gospel"

(Jelas bahwa kata-kata yang diucapkan Yesus telah banyak dirubah selama 40 tahun yang memisahkan antara penyaliban dan penulisan Injil yang pertama (Injil Markus)

Pernyataan serupa juga datang dari Robert W. funk dan Roy W. hoover dalam buku mereka The Five Gospels:

"Word borrowed f rom the f und o f common lore or the Greek scriptures are o f ten put on the lips o f Jesus.. the evangelists f requently attributed their own statement to Jesus"

(Kata-kata yang diambil dari cerita rakyat atau naskah Yunani sering disuapkan kepada Yesus untuk diucapkan... Para penginjil sering mengaku bahwa ucapan yang mereka ciptakan adalah ucapan Yesus)

Selanjutnya mereka menambahkan:

"And handmade manuscript have almost always been 'corrected' here and there, o f ten b y more than one hand"

(Dan naskah yang ditulis tangan hampir selalu 'dikoreksi' (dirubah) disana sini, kebanyakan oleh lebih dari satu orang).

Perbuatan ini sangat dicelah oleh Allah SWT yang tercermin dalam surat al-Baqarah 2:79:

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan i tu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan". (al-Baqarah 2:79)

Akibat dari bencana yang menimpa agama tauhid yang diajarkan semua nabi sebelumnya inilah, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah sebagai nabi terakhir unutk menyempurnakan dan memurnikan iman dan akhlak umat manusia yang telah dicemari oleh ajaran penyembah berhala. Kepercayaan dengan menyembah Allah dan oknum-oknum lain di samping Allah, dikembalikan utnuk hanya berserah diri kepada Allah SWT.

Renungkanlah peringatan Allah berikut ini, semoga kita semua menjadi umat yang bertaqwa, mendapat ridha Allah, dan selamat dunia akhirat:

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. " (alIkhlas 112:1-4)

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah AlMasih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". (al­Maidah 5:72)

"Sesungguhnya ka f irlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga (dalam Trinitas)" (al-Maidah 5:73)

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam". (Ali Imran 3:19)

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam i tu jad i agama bagimu". (al-Maidah 5:3)

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi ". (Ali I m ran 3: 85 )

Read More...